The Dark Knight Rises (2012)



"When Gotham is ashes, you have my permission to die,"

Directed by Christopher Nolan ; Produced by Emma Thomas, Christopher Nolan, Charles Roven ;  Screenplay by Jonathan Nolan, Christopher Nolan ; Story by Christopher Nolan, David S. Goyer ; Based on Characters created by Bob Kane ; Starring Christian Bale, Michael Caine, Gary Oldman, Anne Hathaway, Tom Hardy, Marion Cotillard, Joseph Gordon-Levitt, Morgan Freeman ; Music by Hans Zimmer ; Cinematography Wally Pfister ; Editing by Lee Smith ; Studio Legendary Pictures, Syncopy Films, DC Comics ; Distributed by Warner Bros. Pictures ; Release date(s) July 20, 2012 (2012-07-20) (United States) ; Running time 165 minutes ; Country United States, United Kingdom ; Language English, Budget $250 million

Rated: PG-13
Genre: Drama, Action, Adventure, Mystery & Suspense

Sinopsis:
Cerita berjalan delapan tahun kemudian sehabis ending The Dark Knight, dimana Batman menjadi sasaran pencarian polisi sehabis tertuduh membunuh Harvey “Two-Face” Dent. Bruce Wayne (Christian Bale), the Dark Knight, mengisolasi dirinya sendiri dari dunia luar, terlebih sehabis dirinya masih menyimpan kesedihan jawaban meninggalnya Rachel. Namun, pencurian yang dilakukan oleh Selena Kyle (Anna Hathaway) mengantarkan kecurigaan Wayne pada teror yang jauh lebih besar, dimana rupanya Bane sedang menyusun taktik bersama undergroun army-nya untuk menyerang Gotham City.

Review:
Aw, Nolan. I always adore ur work. From Memento till Inception, and  then of course this movie! Setelah Nolan menyutradari Batman Begins (2005), Nolan tidak hanya meningkatkan derajat harkat martabat Batman yang sempat hancur lebur sehabis masa Batman & Robin (1997) yang disutradarai oleh Joel Schumacher, namun Nolan juga menaikkan standar yang begitu tinggi dalam menyutradari sebuah superhero movie. Batman diubahnya dari comic-movie menjadi sebuah film superhero yang manusiawi, realis, dan –yeay, super cool! Setelah masa Burton dan Schumacher dengan Gotham-nya yang menyerupai kota kartun khayalan Burton kala daydreaming, Nolan mengubah Gotham menjadi kota ala NYC. Karakterisasi Batman sang tokoh pun digarap dengan sangat meyakinkan, tragis dan depresif. And for me, this show you and how hard his responsibility as superhero. Ibarat nih, Batman ialah Rasul-nya Gotham City. Hehe.

The Dark Knight Rises (next I will call it TDKR), merupakan kelanjutan dari The Dark Knight yang dirilis 4 tahun lalu, dan merupakan ending dari trilogi Batman ala Nolan.  Kalau kau belom nonton Batman Begins dan The Dark Knight, alangkah baiknya kau nonton dulu deh. Sebagai potongan simpulan dari trilogi Batman, maka Nolan mempunyai tanggung jawab kepada penonton untuk meninggalkan kesan yang begitu mendalam. Apalagi sehabis kesuksesan The Dark Knight yang begitu luar biasa beberapa tahun lalu. So, apakah TDKR berhasil? For me, he nailed it!

Overplot, bahwasanya ialah ciri khas Nolan. Dengan begitu banyak abjad yang muncul, mulai dari si Cat Burglar (or should i call her Cat Woman?), Alfred, Miranda Tate, Gordon, Mr. Fox, Bane, sampai John Blake, ialah kiprah yang berat untuk merangkainya menjadi kesatuan yang utuh tanpa menimbulkan kebingungan pada penonton. Menurut saya sih, hal itu memang sedikit melelahkan, terutama dengan obrolan yang cukup cepat dan banyak obrolan yang berupa quotes. Tapi secara umum, berdasarkan saya Nolan berhasil merangkainya dengan sangat baik. Screenplay dan story yang digarap Christoper Nolan sendiri dengan Jonathan Nolan (his brother, fyi) dan David S. Goyer membuat Anda tidak bisa beranjak untuk meninggalkan dingklik bioskop Anda. Alur ketegangan yang intense (terutama dari abjad Bane), juga begitu baik dijaga dari awal sampai simpulan film. Apalagi dengan sound yang begitu megah dan heroik dari Hans Zimmer dan Istimewa pengaruh yang begitu mengagumkan. Ya okelah kalo dibilang melelahkan, tapi terang gag membosankan.

TDKR ini berdasarkan saya lebih kepada bagaimana penggarapan perjalanan karakterisasi dari Bruce Wayne. Bagaimana sebagai seorang pahlawan, ia tengah berada pada momen kejatuhan yang benar-benar berat. Kata ‘Rises’ memang ialah kata yang paling sempurna untuk menggambarkan itu. (Btw momen Bruce Wayne yang hendak keluar dari penjara kemudian para narapidana berseru dalam bahasa asing, ialah salah satu iconic moment bagi saya). Mantan pacar saya *uhuk*, Christian Bale, berdasarkan saya ialah Bruce Wayne paling baik (*dan paling ganteng sehabis Clooney). Ia bisa menghidupkannya, dan membuat koneksi itu. Aktingnya sebagai The-Millionaire-Man Bruce Wayne dan The-Batman Bruce Wayne berdasarkan saya sih yang paling kena’. *Btw, kalo ditanya siapa Bruce Wayne versi saya yang paling buruk, saya terpaksa melirik ke Val Kilmer yang berakting minim verbal (dengan pengecualian saya belom pernah nonton Batman masa Adam West ya).

The hardest part dalam menghidupkan TDKR ialah mencari villain bagi Batman yang sepadan, atau sefenomenal Joker dalam The Dark Knight. Tugas berat bagi Tom Hardy sebagai Bane yang kabarnya harus menaikkan berat tubuh sampai 15kg untuk kiprahnya di sini, dan udah gitu harus pake masker selama film. Lantas, apakah Bane lebih baik dari Joker? Perdebatan niscaya muncul, dan itu mah duduk kasus selera aja. Menurut saya sih, abjad Bane memang berbeda dengan Joker. Joker ialah penjahat cerdas yang banyak bicara dengan selera humor, sedangkan Bane ialah classic monster. Menurut saya pemilihan villain ini sangat tepat, sebab Bane ditampilkan jauh berbeda dari abjad Joker, sehingga Nolan tidak terjebak dengan membuat trilogi Batmannya mempunyai abjad villain yang hampir serupa. And thx God tidak jadi the Riddler yang jadi musuh Batman di sini. *Saya jadi inget betapa annoyingnya Riddler masa Jim Carrey di Batman Forever*. Bane merupakan abjad yang jauh berbeda, sehingga tidak layak berdasarkan saya untuk membandingkan Tom Hardy dengan akting almarhum Heath Ledger sebagai Joker. Yang penting, keduanya sama mematikannya. Dan seenggaknya, Bane di sini jauh berbeda dari abjad kurang arif Bane di Batman and Robin. *FYI, random trivia, untuk menghormati Heath Ledger, tidak ada penyebutan nama Joker sama sekali sepanjang film ini.

Selain Batman dan Bane, abjad lain pun bermain dengan cukup menonjol. Tampaknya Nolan begitu bahagia berhubungan dengan pemain film aktris yang telah dikenalnya, sehingga ia mengajak kawan-kawannya menyerupai Marion Cottilard (Miranda Tate) dan Joseh Gordon Levitt (John Blake) dari Inception, yang bermain dengan baik. Tentu saja yang cukup menonjol ialah Anna Hathaway, yang berperan sebagai Cat Burglar (or Cat Woman?). Dengan abjad yang cukup berbeda dari Michelle Pfeiffer yang berperan sebagai Cat Woman di Batman Returns, Hathaway bisa menghidupkan abjad gres dan berbeda dari sosok Selena Kyle. Tokoh Alfred (Michael Caine) juga mendapat porsi lebih dalam cerita, yang membuat kita terharu akan loyalitasnya pada Wayne.

Akan tetapi, saya pikir dengan jalinan dongeng yang begitu berat dan tokoh yang cukup banyak, durasi dua setengah jam lebih pun tidak cukup waktu untuk merangkum seluruhnya. Masih ada beberapa kekurangan dari segi plot. Seperti ketegangan Bane dalam meneror Gotham City sepertinya hanya berlaku bagi Bruce Wayne, sebab Nolan kurang menunjukkan bagaimana teror itu seharusnya begitu menakutkannya bagi warga kota. Ketegangan polisi yang terjebak di bawah tanah *eh ini bukan spoiler kan?* juga tidak terlalu digarap. Intinya, verbal keputusasaan warga kota Gotham berdasarkan saya sih tidak terlalu meninggalkan kesan. Namun yeah, dengan twist rapi pada endingnya? saya pikir Nolan boleh lah dimaafin..

Overview:
Sebagai penutup, TDKR bisa merangkum keseluruhan jalinan dongeng yang ada pada Batman Begins dan The Dark Knight. And as ending, I think Nolan did a reaaalllyyyy great jooobbb!! Oh God, How I love this movie soooo muchhooo!!. Oke, film ini ialah perihal Batman, dan bukan perihal villainnya. Setelah The Dark Knight yang berdasarkan saya bahwasanya ialah The Joker, pada TDKR alur kisah ada pada sosok Batman. Dan hal itu dikerjakan dengan sangat baik oleh Nolan, maupun Bale sebagai aktor. Sedikit melelahkan memang, tapi terang Nolan membuatmu terpaku pada dingklik bioskopmu, dan menyihirmu dengan plot yang begitu intense. Ditambah kemegahan scoring music yang begitu wow oleh Hans Zimmer, pengaruh yang totalitas, dan akting-akting maksimal dari para pemerannya, saya pikir TDKR ialah salah satu film terbaik tahun ini. Really, I mean it!

Tonton atau Tidak?
Tonton! Saya aja kepengen nonton lagi.

RottenTomatoes: 87% (8/10)
Imdb: 9.1/10
Metacritic: 78/100
NikenBicaraFilm: 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "The Dark Knight Rises (2012)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel