Looper (2012)


"The only rule is: never let your sasaran escape... even if your sasaran is you,"

RottenTomatoes: 93%
NikenBicaraFilm: 4/5

Rated: R
Genre: Action, Science-Fiction, Mystery & Suspense

Directed by Rian Johnson ; Produced by Ram Bergman James D. Stern ; Written by Rian Johnson ; Starring Bruce Willis Joseph Gordon-Levitt Emily Blunt ; Music by Nathan Johnson ; Cinematography Steve Yedlin ; Editing by Bob Ducsay ; Studio FilmDistrict Endgame Entertainment DMG Entertainment ; Distributed by TriStar Pictures Alliance Films ; Release date(s) September 6, 2012 (TIFF) September 28, 2012 (United States) ; Running time 118 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $30 million

Story / Cerita / Sinopsis:
Pada tahun 2044, Joe (Joseph Gordon Levitt) berprofesi sebagai Looper. Looper ialah pembunuh bayaran yang bertugas membunuh orang-orang yang dikirim dari masa depan. Pekerjaan itu sepertinya menjadi pekerjaan yang relatif gampang baginya, hingga kemudian seseorang dikirim dari masa depan untuk dibunuhnya, dan ternyata seseorang itu ialah dirinya sendiri (Bruce Willis).

Review:
Membaca premisnya mungkin sudah cukup memancing perhatianmu untuk mengakibatkan Looper sebagai salah satu film yang harus kau tonton di tahun 2012. Belum lagi ada nama yang cukup kinclong beberapa tahun ini: Joseph Gordon Levitt. Setelah menggaet hati wanita-wanita muda lewat film indie romantis (500) days of Summer, JGL bersinar pula melalui film-film Christoper Nolan lewat Inception dan The Dark Knight Rises, (dan gres menciptakan aku jatuh cinta sehabis film 50/50). Tahun ini JGL juga main di Premium Rush, yang di bioskop Indonesia tayang hampir bersamaan dengan Looper. Nantinya di selesai tahun ini, JGL juga akan bermain di film Spielberg, Lincoln. Totally can't wait! Nama Rian Johnson sendiri mungkin sepertinya tidak terlalu familiar. Looper ialah film ketiganya sehabis Brick (2005) dan The Brothers Bloom (2009) dimana JGL juga bermain di kedua film ini. Walaupun di The Brothers Bloom kiprahnya hanya sebatas cameo.

Berperan sebagai Bruce Willis muda, JGL harus mengenakan make-up yang membuatnya terlihat ibarat Bruce Willis. Banyak orang bilang dampak itu terlihat aneh, but I think that was so cool! JGL sepertinya memperlihatkan performa yang sangat menarik, dan segala gayanya benar-benar mengingatkan akan gaya Bruce Willis. And eeerrr... he looks pretty cool here, and handsome. So damn handsome as always. :D *please just ignore my childish attitude*

Walau mempunyai premis time-travel, tapi time-travel sendiri sebetulnya bukan letak fokus utama. Hal ini mengakibatkan Looper terlihat sebagai film science-fiction yang sangat berbeda. Dengan paralelitas waktu yang bisa membingungkanmu, sepertinya Rian Johnson tidak ingin banyak bermain di area itu, dan mengakibatkan time-travel sebagai sub-plot saja. Juga dengan penceritaan dunia di masa depan yang really messed-up, kemiskinan dan kriminalitas merajalela, itu hanya bab sub-plot. Penjelasan-penjelasan mengenai sub-plot itu hanya diceritakan sesedikit mungkin, tapi cukup terang dan tidak akan membuatmu galau (*kecuali kau menggalinya lebih dalam, dan pasti kau akan banyak menemukan kejanggalan dan plot hole. Kaprikornus aku sarankan, stop asking and just enjoy!). Rian Johnson hanya ingin membangun kisah dengan setting kisah yang demikian, dan hal inilah yang mengakibatkan Looper terlihat sangat menarik. Ya, bagi sebagian orang, mungkin. Karena sehabis paruh pertama film ini, aku merasa ibarat menyaksikan film keenam Harry Potter. Seriously. Saya merasa tensi sehabis paruh pertama film ini justru menurun, dan sejujurnya, kisah di paruh kedua film ini tidak benar-benar bisa menarik perhatian saya. Sedikit mengecewakan, sebenarnya. Sorry, fans.

Paruh pertama film ini ialah bab terbaiknya, namun memasuki paruh kedua aku merasa film ini ibarat kehilangan twistnya. Saya mengharapkan bahwa film ini akan dipenuhi cool action, namun entahlah, betapa hebatnya Bruce Willis dan JGL menghabisi musuh-musuhnya terasa ibarat kurang menarik. Lalu beberapa bab kisah berdasarkan aku malah sedikit "cheesy". Again, sorry, fans. Dan aku tandai, kisah ini menjadi sedikit tidak menarik dikala bersamaan dengan munculnya huruf Sara (Emily Blunt) dan anaknya. Karakter Joe yang fenomenal di awal cerita, ibarat terdegradasi di pertengahan kisah dan fokus menjadi sedikit terganggu. Maybe you will find yourself really excited with this part, but I'm not. Dengan banyaknya tokoh dan kisah (atau nilai moral, lebih tepatnya) yang ingin disampaikan, kau akan merasa bahwa banyak hal yang karenanya tidak tergali dengan baik. Misal bagaimana korelasi Abe dan Kid Blues, atau Joe dan prostitute incarannya.

Tapi lantas bukan berarti Looper menjadi film yang buruk. Ini masih lebih menarik daripada Nobita SD ketemu dengan Nobita di masa depan. Saya suka sekali gaya direct Rian Johnson yang menciptakan Looper tidak kehilangan sentuhan "cool"-nya. Looper tetap saja ialah film yang keren, dengan sinematografi yang sangat menarik untuk sebuah film science-fiction. Namun sekali lagi, hal itu terangkum di paruh pertama filmnya. And although I'm not into action movie, tapi aku yang berekspektasi Looper ialah film action dengan bumbu science-fiction menemukan diri aku sedikit kecewa di selesai film.

Overview:
Melihat rating yang cukup istimewa yang diberikan web-web film ibarat rottentomatoes dan imdb, aku merasa bahwa di lain sisi film ini sedikit overrated. Yeah, maybe this is just my opinion. Bagian terbaik dari Looper ialah paruh pertamanya, Rian Johson bisa membawamu ke dalam banyak hal cool yang sangat ingin kau temukan di film: kisah yang menarik, hot action, cool character, "kemegahan" kisah futuristik, dan tokoh utama yang ganteng (*tentu saja*). Namun pada karenanya bab kedua film ini justru sedikit mengecewakan, dan membuatmu merasa tertipu jikalau kau sudah melihat trailernya. Another Voldemort? Really?

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Looper (2012)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel