Sicario (2015) (4,5/5)
"You are not a wolf, and this is a land of wolves now,"
RottenTomatoes: 93% | IMDb: 7,9/10 | Metascore: 81/100 | NikenBicaraFilm: 4,5/5
Rated: R
Genre: Thriller, Mystery, Action
Directed by Denis Villeneuve ; Produced by Basil Iwanyk, Thad Luckinbill, Trent Luckinbill, Edward McDonnell, Molly Smith ; Written by Taylor Sheridan ; Starring Emily Blunt, Benicio del Toro, Josh Brolin, Victor Garber ; Music by Jóhann Jóhannsson ; Cinematography Roger Deakins ; Edited by Joe Walker ; Production company Black Label Media, Thunder Road Pictures ; Distributed by Lionsgate ; Release dates May 19, 2015 (Cannes), September 18, 2015 (United States) ; Running time 121 minutes ; Country United States ; Language English, Spanish ; Budget $30 million
Story / Cerita / Sinopsis :
Seorang distributor FBI yang idealis, Kate Macer (Emily Blunt) menjadi sukarelawan dalam kiprah pemerintah melawan bos kartel Meksiko.
Review / Resensi :
Finally! Sicario yaitu salah satu film 2015 yang kepengen banget aku tonton, cuma berhubung waktu terbatas dan cuma sempet nonton The Martian waktu itu, kesannya terpaksa nggak nonton di layar bioskop (kebayang jika nonton thriller emosional macam begini di bioskop niscaya sensasinya lebih "dapet"). Nama sutradara Denis Villeneuve, sutradara yang beken lewat Incendies (sayang belom nonton), Prisoners (2013) dan Enemy (2013), yaitu salah satu jaminan bahwa Sicario layak tonton. Belum lagi Sicario didukung nama besar seperti Emily Blunt, Benicio del Toro dan Josh Brolin. Review positif dari kritikus film wacana Sicario juga menciptakan ekspektasi aku meningkat, dan untunglah ekspektasi itu terbayar lunas - Sicario adalah sebuah sajian action-thriller yang mencekam dan emosional, dengan sentuhan khas Denis Villeneuve yang duduk di bangku sutradara.
Sebelumnya, perlu ditekankan dahulu bahwa Sicario bukanlah sajian full action yang dar-der-dor nggak jelas. Makara buat kau fans militan film action mainstream, sebaiknya kau jangan mengharapkan Sicario yaitu salah satu film yang berada di genre itu. Bagian awal Sicario yaitu opening yang brilian yang dengan sempurna memperlihatkan kelas seorang Villenueve (selain adegan kemacetan di jalan, ini shot terbaik berdasarkan saya). Sebuah opening yang sudah dibangun dengan penuh menegangkan, atmosfer yang dingin, kelam, sedikit sadis, dan mencekam sudah begitu terasa dalam menggambarkan perjalanan Sicario sampai selesai film. Buat yang sudah nonton film-film Denis Villenueve sebelumnya, maka kau tidak akan heran bahwa Sicario lebih lebih banyak didominasi ke arah thriller dan misterinya dibandingkan actionnya yang lebih terasa sebagai suplemen (yang tetap saja dihukum dengan maksimal!). Adegan penyiksaannya juga berhasil ditampilkan dalam level sadisme yang keji namun juga realistis, serta dalam cara yang sangat berkelas, menciptakan nuansa Sicario semakin horor. God, Sicario is awesome - even I love it more than Prisoners.
Sebagaimana Prisoners (2013), Sicario yang naskahnya dikerjakan oleh Taylor Sheridan ini berada pada wilayah adab abu-abu. Denis Villeneuve juga sepertinya memang jago dalam mewujudkan kisah dan konflik yang ambigu dan misterius. Misteri itu dalam Sicario hadir melalui huruf Kate Macer (Emily Blunt), seorang distributor FBI yang idealis dan selalu bermain kondusif berdasarkan teori dan buku panduan. Penonton diajak untuk sama tidak tahunya dengan huruf Kate, yang terseret pada permainan dimana tidak benar-benar bisa pahami - dengan nyawa sebagai taruhannya. Selain misi yang masih tidak terperinci dan ditutup - tutupi oleh sang bos Matt (Josh Brolin) yang menyebalkan, misteri lain juga hadir melalui huruf Alejandro (Benicio Del Toro) yang tidak dijelaskan dengan gamblang apa posisinya dalam satuan kiprah itu. Alejandro juga pelit bicara, tertutup dan serba misterius, menciptakan kita terus menduga-duga apa yang bergotong-royong terjadi. Bagaimana Denis Vilenueve menampilkan Alejandro semisterius mungkin juga boleh dikatakan yaitu salah satu poin terbaik Sicario, sampai kemudian mengantarkan kita kepada klimaksnya. (Ini bukan plot twist sih sebenarnya, alasannya yaitu cara Denis Vilenueve mengenalkan kita kepada Alejandro sudah menciptakan kita bisa menebak bahwa ia bukan huruf figuran, tapi motivasi dibaliknya yang menciptakan kita mengira-ngira).
Pada jajaran cast, Emily Blunt yaitu huruf sentral yang menawan. She is pretty, tapi aura Emily Blunt sebagai wanita tangguh tidak bisa diremehkan. I used to hate a girl as a main character in action movie (agak kontradiktif ya sebagai seorang feminis, tapi teteup aja males liat cewek seksi sebagai tokoh utama action yang jago berantem tapi somehow mukanya tetep cakep. It's just....... not realistic... or I'm just jealous), but Emily Blunt is exception. To be honest, Emily Blunt adalah aktris yang serupa dengan Cate Blanchett, ada aura darah biru pada diri Emily Blunt (she is so pretty as Young Victoria), tapi badass juga kalo main film action ibarat Looper (2012) dan Edge of Tomorrow (2014). Benicio Del Toro sebagai Alejandro juga memperlihatkan performa prima yang mengesankan, misterius dan dingin. Aktingnya bisa membawakan huruf Alejandro pada kesan yang ambigu: keji, namun bisa dimaklumi (bisa dimaklumi alasannya yaitu doi ganteng sih. Hehe).
Sinematografi yang dikerjakan oleh Roger Deakins, yang kerapkali berhubungan dengan Coen Brothers dan juga berhubungan dengan Denis Villeneuve di film Prisoners (2013) - nampaknya juga memang tidak perlu diragukan lagi. Lansekap Juarez, Meksiko yang kumuh dan gersang, berhasil ditampilkan dengan sangat menawan - walau kita tahu Sicario terperinci bukan kampanye wisata yang baik buat Pemerintah Meksiko. Saya juga sangat menyukai musik yang mengiringi Sicario, yang digarap oleh Jóhann Jóhannsson, sebuah suplemen yang terasa megah di satu sisi, namun juga dingin, haunting dan mencekam. One of the best music theme I know.
Overview:
Sicario is one of my favorite movie in 2015. Saya tidak terlalu menyukai cerita-cerita seputar mafia, kartel dan sejenisnya, tapi Sicario menampilkan kisah seputar itu dengan cara yang sangat aku sukai: in thriller way. Misteri dan atmosfer yang kelam dan mencekam menjadi kekuatan potensial dari Sicario, dan Denis Villenueve berhasil menggiring penonton ke level menegangkan yang memuaskan, didukung dengan sinematografi yang menawan dan sentuhan iringan musik yang dingin, serta agresi prima dari Emily Blunt dan Benicio Del Toro sebagai dua huruf sentral.
0 Response to "Sicario (2015) (4,5/5)"
Post a Comment