Penjelasan Ending Film Hereditary (2018)


* SPOILER ALERT *

Disebut-sebut sebagai salah satu film horror terseram tahun ini (atau bahkan satu dekade ini), feature film pertama dari Ari Aster - sutradara yang masih berusia 31 tahun - berjudul Hereditary ini sukses mencuri perhatian kita semua. Ga cuma menakutkan aja, tapi Hereditary mengatakan pengalaman nonton tidak biasa, terutama untuk orang Indonesia yang terbiasa menonton film-film horror mainstream yang biasa tayang di bioskop Indonesia, menyerupai The Conjuring universe. Kemungkinan, banyak di antara kalian yang habis nonton ini melongo lantaran ga nyambung. Kaprikornus saya akan coba bantu menjelaskan berikut ngasih sedikit sudut pandang, from my own perspective. Anyway, berhubung saya gres nonton sekali - jadi kemungkinan besar goresan pena saya di bawah ini ga bakalan 100% benar. Mohon koreksinya di kolom comment yes. 

THE PLOT

Hereditary bercerita wacana Annie Leigh (Toni Collette), seorang miniaturist artist. Ia tinggal bersama suaminya Steve (Gabriel Bryne), anak pertamanya Peter (Alex Wolff) dan anak keduanya, Charlie (Milly Saphiro). Film dibuka dengan janjkematian ibunda Annie, Ellen. Dalam eulogi yang dibacakannya dikala pemakaman ibunya, Annie bercerita kalau ia sulit memahami ibunya dan ibunya punya kehidupan privasi yang misterius. Lalu di sebuah lembaga supporting group, Annie dongeng juga kalau ia punya keluarga yang disfungsional: udah ibunya asing gitu, ayahnya kena gangguan jiwa dan meninggal lantaran mogok makan, sedangkan abang lelakinya meninggal bunuh diri dikala masih usia 16 tahun lantaran schizophrenia. Annie sendiri juga dongeng kalau ia dan ibunya punya kekerabatan yang kurang baik, yang bikin pada mulanya ia menjauhkan anak pertamanya Peter dari sang nenek. Namun kemudian ia berusaha menjalin "silaturahmi" lagi semenjak kelahiran anak keduanya, Charlie. Hingga si Charlie pun jadi anak kesayangan sang nenek. 

Sejak janjkematian sang nenek, terjadi kejadian-kejadian asing dan tragis di keluarga mereka. Sang ayah ditelpon pihak makam yang bilang ada duduk perkara dengan makan neneknya, sang ibu, Annie, melihat penampakan sang nenek di rumah, dan Charlie makin murung dan asing lantaran merasa kehilangan sang nenek - ia memotong kepala burung, bikin mainan-mainan ga jelas, dan lihat penampakan nenek di belakang rumah. Puncaknya ialah ketika Peter dipaksa ngajak Charlie ke pesta temannya. Karena sibuk ngeganja, Peter ga sadar kalo Charlie makan coklat yang ada kacangnya dan bikin alerginya kumat. Pas cepet-cepet nganterin ke rumah sakit, di tengah jalan mereka kecelakaan... yang bikin Charlie meninggal dengan cara mengenaskan.

Keluarga mereka pun ga sama lagi sehabis terjadi bencana ini. Satu-satunya yang masih berusaha rasional cuma sang ayah, Steve. Setelah insiden traumatis itu, Peter depresi dan stress. Sang ibu, Annie menciptakan set miniatur insiden kecelakaan yang menimpa anaknya. Peter dan Annie bertengkar di meja makan - dalam sebuah adegan yang juga sama intensnya dengan adegan horrornya. Annie kemudian bertemu dengan Joan (Ann Dowd) yang mengajaknya main jailangkung-jailangkungan. Hal yang terjadi kemudian malah makin parah. Pas proses pemanggilan arwah di rumah, Annie "kesurupan" Charlie dan bikin si Peter ketakutan. Peter kemudian mulai melihat penampakan arwah Charlie di rumah, sleepwalking Annie kambuh lagi, Annie nemu mayat membusuk ibunya di loteng rumah, Peter kerasukan sampe pingsan di sekolah, dll. Puncaknya ialah ketika Annie ingin mengkremasi buku gambar Charlie (dengan cita-cita hal ini akan mengakhiri ini semua), tapi malah suaminya yang terbakar. Peter, yang habis pingsan lantaran kesurupan, kemudian menemukan ibunya jadi hantu spiderman dan menggorok lehernya sendiri. Ngerasa ini hanya mimpi, ia malah ngeliat penampakan sosok-sosok menakutkan di loteng rumahnya - yang bikin ia kemudian melompat jatuh dari loteng. Setelah kemasukan seberkas cahaya misterius, Peter kemudian bangun dan mengikuti mayat ibunya yang melayang menuju rumah pohon di luar rumah mereka. Di dalam rumah pohon mereka itu rupanya sudah ngumpul pengikut sekte sesat (termasuk dua mayat tanpa kepala) yang merayakan kebangkitan iblis Paimon - yang sepertinya berdiri dengan memasuki badan Peter.
Oh, hey, hey, hey. It's alright. Charlie, you're alright, now. You... are Paimon. One of the eight kings of Hell. We have looked to the northwest and called you in. We've collected your first female body and give you now this healthy male host. We reject the trinity and pray devoutly to you, Great Paimon. Give us your knowledge of all secret things, bring us honor, wealth, and good familiars. Bind all men to our will as we have bound ourselves for now and ever to yours. Hail, Paimon!
SO, WHAT THE HELL IS GOING ON?



Pertanyaan pertama yang menggantung di benakmu mungkin adalah: "Apa yang bergotong-royong terjadi?". 

Jawaban sederhana yang sanggup saya berikan ialah pada dasarnya ini semua lantaran ulah si nenek yang pengabdi setan.

Jadi, sang nenek ternyata ialah pemimpin sekte pemuja setan. Spesifiknya, iblis yang dipuja ialah Paimon - yang dielu-elukan berdiri lewat badan Peter di penggalan final film. Hal ini sanggup dilihat dari album foto sang nenek yang dilihat Annie, dimana salah satu fotonya ada sang nenek "disiram koin emas"oleh sejumlah orang - yang kayaknya anggota sekte laknat itu pula. Pas adegan terakhirnya kita juga sanggup lihat ada foto sang nenek yang ditulis "Queen" digantung di rumah pohon keluarga mereka, di bersahabat badan manekin asing dengan kepala Charlie. Lewat album foto si nenek juga kita juga kemudian diperlihatkan kalo ternyata si Joan (Ann Dowd) ini kenalannya si nenek - dan memegang tugas besar di sekte itu. Makanya masuk logika ketika kita tahu keset di depan rumah Joan sama dengan keset yang Annie bilang suka dibikinkan ibunya untuk ia (ada adegan yang menunjukkan si Annie bongkar-bongkar kardus dan ada keset yang menyerupai dengan keset punya Joan) - lantaran emang bener si nenek yang bikin! (Ternyata selain sibuk memimpin sekte sesat, si nenek masih punya waktu untuk bikin keset custom yang lucu). 

Iblis Paimon yang dipuja-puja ini ialah iblis yang membutuhkan badan untuk bangkit. Awalnya sang nenek mempersiapkan anak pertamanya sendiri, Charles, sebagai badan yang dipersembahkan untuk Paimon. Tapi si Annie bercerita kalau kakaknya ini bunuh diri lantaran merasa ada orang-orang yang berusaha masuk ke kepalanya. Diagnosanya lantaran schizoprenia, padahal itu lantaran ulah si nenek yang jahat. Karena Charles keburu bunuh diri, maka kemudian si nenek ganti sasaran ke cucu-cucunya. Paimon kemudian menyusup ke Charlie, yang mana merupakan anak kesayangan sang nenek dan bahkan sang nenek menyusui si Charlie ini pas jaman Charlie masih bayi. Maka masuk akal kalau di scene awal-awal kita melihat beberapa orang asing tampak bahagia melihat Charlie. Tapi ternyata Paimon ga puas dengan badan perempuan, dan menginginkan badan lelaki - maka Peter pun "disiapkan" sebagai pengganti. Sebenarnya dari awal si nenek sudah ngincer Peter untuk disusupin Paimon, tapi waktu Peter masih kecil, Annie menjauhkan Peter dari neneknya sehingga kesannya si nenek pindah haluan dulu ke Charlie.

Tampaknya, yang bergotong-royong terjadi ialah konspirasi ngawur sekte pimpinan si nenek untuk mendapatkan badan Peter. Kita sanggup melihat ada bahwa simbol sekte / setan ini ada pada kalung yang dikenakan si nenek, yang juga dikenakan Annie, yang kemudian terlihat digambarkan dengan darah di dinding loteng rumah daerah Annie menemukan mayat tanpa kepala ibunya. Simbol ini juga ada pada tiang telepon yang menghantam kepala Charlie dan memutuskannya (which is... ga logic juga sih. Mestinya kepalanya hancur bukan lepas begitu. Tapi namanya iblis ya sanggup melaksanakan apa saja....). Pertemuan Joan dengan Annie juga sepertinya memang direncanakan, hingga kesannya Annie tertipu membaca mantra-mantra pemanggil arwah di rumahnya sendiri - yang bergotong-royong pemanggil iblis dan mengakselerasi kebangkitan Paimon ke badan Peter.

APAKAH INI BENERAN TERJADI,
 ATAU CUMA HALUSINASI ANNIE / PETER YANG MEWARISI MENTAL ILLNESS DARI KELUARGA MEREKA?


Hereditary memang sedikit menyinggung soal mental illness, tapi apa yang bergotong-royong terjadi ga ada hubungannya dengan mental illness. Nonton Hereditary memang mengingatkan saya dengan dikala nonton Rosemary's Baby, terutama dari imbas paranoia yang dihasilkan - menciptakan kita galau apakah ini beneran terjadi atau cuma mimpi buruk. Apalagi ada nuansa absurd nightmarish yang super depresif dan menyiksa jiwa. Tapi di endingnya kayaknya Ari Aster sudah cukup clear menjelaskan kalo ini semua ulah iblis. Hail Paimon! (Kenapa namanya Paimon ya, apa masih sodaraan sama Paidi dan Paiman?)

MASIH ADA BANYAK PERTANYAAN YANG TIDAK TERJAWAB....

Mungkin ada banyak di antara kalian yang masih punya pertanyaan soal apa yang bergotong-royong terjadi. Contohnya: kenapa Annie sleepwalking? Apakah kecelakaan Charlie disebabkan oleh Paimon atau oleh sekte? Gimana cara sekte sanggup "berkonspirasi" untuk menciptakan Charlie "mengeluarkan" kepala sesaat sebelum tertabrak tiang? Apakah kebangkitan Paimon butuh tiga generasi anggota keluarga wanita yang dimutilasi kepalanya? Apa bergotong-royong tujuan sekte ini dan gimana modus operandinya? Dan lain - lain... dan lain-lain...

Well, Ari Aster emang tidak berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan itu di film ini dengan rinci. Kalau ada yang nanya itu ke saya, maka saya akan menentukan untuk menjawab "Tidak tahu" daripada menjawab dengan teori-teori yang bahkan Ari Aster ga menjelaskannya. Jadi, anggap saja itu semua lantaran kekuatan dan takdir iblis..... (atau mungkin Ari Aster berusaha tidak menjelaskannya dengan rinci lantaran kalau terlalu rinci bakal muncul plot-hole yang ngerusak mood filmnya). 

FAMILY TRAGEDY

Sekarang mari kita lihat sudut pandang lain selain menganggap Hereditary sekedar film horror.

Dalam salah satu interviewnya, Ari Aster bilang ia ingin menciptakan film wacana bencana keluarga yang "suram". Ia pun menentukan genre horror lantaran menurutnya genre ini lebih sanggup mewakili dan mengatakan ruang bebas mengenai apa yang ingin ia sampaikan. Tragedi ini sepertinya yang hendak disampaikan Ari Aster lewat janjkematian Charlie dan efeknya terhadap keluarga Graham. Kecelakaan maut yang menewaskan Charlie tentu mengakibatkan pengalaman traumatis dan sedih mendalam bagi Peter yang terlibat secara eksklusif pada insiden kecelakaan itu. Annie juga merasa kehilangan yang sama (tangisan Annie pagi hari kala ia menemukan mayat anaknya itu beneran menyayat hati). Sebagai ibu, tentu ini beban yang berat - lantaran di lain sisi ia juga harus melindungi Peter, namun juga mencicipi kemarahan lantaran Peter yang secara tidak eksklusif mengakibatkan janjkematian Charlie (Sebelum kita tau kalo ini semua ulah si nenek). Satu-satunya yang masih rasional dan berusaha melindungi keluarga mereka ialah sang ayah, Steve. Oh yes, dan puncaknya tentu aja ada pada obrolan dikala makan malam ketika Annie menumpahkan perasaannya. 
All I do is worry and slave and defend you, and all I get back is that fucking face on your face! So full of disdain and resentment and always so annoyed! Well, now your sister is dead! And I know you miss her and I know it was an accident and I know you're in pain and I wish could take that away for you. I WISH I could shield you from the knowledge that you did what you did, but you're sister is dead! She's gone forever! And what a waste... if it could've maybe brought us together, or something, if you could've just said "I'm sorry" or faced up to what happened, maybe then we could do something with this, but you can't take responsibility for anything! So, now I can't accept. And I can't forgive. Because... because NOBODY admits anything they've done!
Di interviewnya yang saya baca, Ari Aster juga ingin mengeksplor bahwa terkadang bencana yang terjadi di keluarga mengakibatkan keluarga tersebut hancur berantakan. There is no back up, yang hancur tidak sanggup kembali lagi. Ini mungkin kebalikan dari film-film American Drama, dimana biasanya bencana yang menimpa sebuah keluarga justru menyatukan keluarga dan film macam begini akan punya ending yang sweet dan happy. Saya jadi inget film indie lain, Krisha (yang directornya bikin film horror juga berjudul It Comes at Night - didistribusikan juga oleh A24). Film itu menceritakan seorang wanita yang pernah meninggalkan keluarga besarnya, kemudian berusaha kembali dan merekonsiliasi hubungannya dengan keluarganya. Tapi ternyata endingnya ga seindah itu. Hereditary mengambil pendekatan yang sama - dengan ending yang jauh lebih ngawur. Sesuai judulnya (Hereditary berarti turun temurun), Annie harus mendapatkan kenyataan bahwa ia dan keluarganya mewarisi "kutukan" sang ibu. Tragedi yang terjadi di keluarganya berakhir semakin tragis, depressing dan disturbing.



Annie diceritakan sebagai seorang seniman miniatur, ia menciptakan miniatur rumah dan kehidupan keluarganya sendiri. Hereditary juga dibuka dengan rumah-rumah miniatur yang berubah jadi adegan real (menyorot kamar Peter). Nah, ini melambangkan bahwa kehidupan Annie dan keluarganya serupa dengan miniatur-miniatur ciptaan Annie: tidak punya kendali. Kehidupannya dikendalikan oleh "tangan-tangan" tidak kelihatan, hidupnya serupa miniatur yang sedang dikerjakan "makhluk" yang lebih berkuasa (dalam hal ini, ibunya dan Paimon). Apa yang terjadi ialah takdir, dalam hal ini takdir Iblis (duh, kok jadi serem). Sebagai seorang ibu, Annie mati-matian berusaha mengendalikan dan menyelamatkan keluarganya - namun ia tidak kuasa ketika keluarganya menanggung "warisan" sang nenek. Ia pikir ia tahu gimana cara dunia hitam ini bekerja - dengan mengkremasi buku Charlie, dan berharap ia yang terbakar akan menyelamatkan keluarganya. Namun ternyata malah suaminya - the love of her life - yang terbakar. Rupanya Annie ga tau apa-apa dan ga sanggup berbuat apa-apa. Just like her miniature.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Penjelasan Ending Film Hereditary (2018)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel