Review Chapter 908 : Sosok Penguasa Dari Balik Layar



Oke, Langsung saja pada intinya. Dan kita mulai dari kelompok yang simpulan – simpulan ini sedang banyak diperbincangkan dan dinantikan – tunggu pergerakanya oleh para penggemar One Piece. Yap, Siapa lagi kalo bukan Pasukan Revolusi (Revolutionary Army). Pada chapter kali ini kita melihat pergerakan dari Pasukan Revolusi yang ketika ini sedang bersembunyi di bawah tanah tidak jauh dari Istana Pangea di Mariejoa. Dan menyerupai biasanya pergerakan dari pihak Pasukan Revolusi ini sangatlah rapi, terorganisir, dan sistematis. Tetapi Sabo sebagai orang no 2 di Pasukan Revolusi menjadi sangat murka dan tidak dapat mengendalikan emosinya, Setelah melihat salah satu mantan rekanya Bartholomew Kuma yang bekerjsama masih berstatus sebagai salah satu dari bajak bahari Shichibukai, hanya dijadikan budak sewaan oleh kaum Naga Langit (Tenryubitto) dan diperlakukan dengan semena – mena.

Deviant Art By KDreamZ

Perlu diingat ketika di arc Dressrosa, Sabo terlalu emosional sebab ingin melindungi Luffy hingga melupakan misi bekerjsama dari Pasukan Revolusi ditempat tersebut dan secara tidak pribadi Sabo juga mengganggu kepentingan dari pihak Pasukan Revolusi pada ketika itu. Tentu saja kita sudah sama – sama tau konsekuensi atau jawaban dari tindakan Sabo tersebut. Yap, Markas utama Pasukan Revolusi di Baltigo diketahui oleh pihak luar dan berhujung pada hancurnya markas utama mereka oleh salah satu Yonkou, Marshall D Teach. Lalu apabila ketika ini Sabo juga melaksanakan kesalahan yang sama yaitu terlalu emosional, Maka sudah dapat dipastikan hal yang jelek akan menimpa Pasukan Revolusi. Entah itu diseret kemudian disiksa di penjara bawah air Impeldown dan dibiarkan membusuk di Neraka Abadi level 6, Atau mereka akan berakhir di panggung sanksi sebagai pola bagi masyarakat dunia One Piece sebab berani menentang pihak Pemerintah Dunia (World Government). Dan sedikit mengingatkan apabila kalian ingin menikmati pembahasan ini dalam bentuk video dapat pribadi klik disini dan jangan lupa untuk like fanspage kami di facebook hanya disini. Oiya kalian juga dapat mempunyai beberapa kaos bertemakan One Piece hanya disini.


Oke kita lanjutkan pembahasanya, Pada chapter kali ini kita juga melihat para pemimpin tertinggi dunia atau Gorosei yang sedang berdiskusi ihwal Raja Cobra dari keluarga Nefertari yang ingin bertemu dengan mereka secara langsung. Sudah dapat dipastikan tujuan dari Raja Cobra yaitu ingin akan menanyakan sesuatu ihwal goresan pena – goresan pena kuno yang terpahat pada sebuah watu berjulukan Poneglyph. Tentu saja hal ini akan sangat berafiliasi dengan Abad Kekosongan atau Void Century. Dan yang paling menarik dari semua pembicaraan para Gorosei tersebut yaitu mereka mengakui bahwa tiga kekuatan keseimbangan dalam dunia One Piece tidak dapat dipertahankan selamanya dan menilai bahwa perlu adanya pencucian secara besar - besaran. 

https://tmp.mangaeden.com/en/it-manga/one-piece

Disini saya beropini bahwa yang dimaksud pencucian secara besar – besaran tersebut yaitu sebuah pembantaian masal atau pencucian etnis. Persis sama menyerupai yang pernah dilakukan oleh pihak Pemerintah Dunia pada chapter 395 di pulau Ohara lebih dari 20 tahun yang kemudian sebab dianggap terlalu banyak tau soal watu Void Century atau Abad Kekosongan. Dan Nico Robin yaitu satu – satunya orang yang selamat dari peristiwa pembantaian tersebut. Sedikit mengingatkan, Admiral Fujitora juga ingin mengusulkan ihwal abolisi sistem Shichibukai, Dan ada kemungkinan pihak Gorosei akan menyetujui tawaran tersebut. sebab menyerupai yang saya sebutkan tadi,  Pihak Gorosei menganggap bahwa tiga kekuatan besar dalam dunia One Piece tidak dapat dipertahankan selamanya dan gelombang kekacauan sudah tidak dapat ditahan lagi.


Selain diskusi tersebut ada lagi yang menarik untuk kita bahas, Apalagi kalo bukan sosok misterius yang dipanggil Im – Sama oleh para pemimpin tertinggi dunia One Piece, Gorosei. Apabila pada chapter 907 kita diperlihatkan sebuah tahta yang “Katanya” kosong dan tidak pernah menduduki selama 800 tahun. Ternyata pada chapter 908 ini kita melihat sosok misterius Im – Sama yang justru menduduki dingklik yang “Katanya” kosong tersebut. Sudah sangat terperinci sosok ini yaitu sosok yang sama yang sebelumnya pernah diperlihatkan pada chapter 906 bersama dengan sebuah topi. Tidak hanya hingga disitu, Para pemimpin tertinggi dunia atau Gorosei ini juga hingga berlutut dan menundukan kepala mereka dihadapanya, Maka kemungkinan besar atau dapat dipastikan sosok misterius ini bukanlah orang sembarangan, Dia yaitu sosok yang bekerjsama mengendalikan Pemerintahan Dunia dari balik layar. 

im_sama__one_piece_ch_908__by_fanalishiro-dcefyv8

Dan ketika itu salah satu dari kelima Gorosei tersebut menyinggung ihwal sebuah cahaya yang harus dipadamkan dari sejarah. Disini saya menjadi teringat bahwa pihak pasukan revolusi pernah menyebut seorang Nico Robin sebagai sebuah Cahaya. Yap, Cahaya Revolusi atau Light Of Revolution. Sebuah cahaya keinginan yang dianggap sebagai sebuah keinginan bagi pihak Pasukan Revolusi untuk meruntuhkan kedigdayaan Pemerintah Dunia. Lalu siapakah orang yang ingin dilenyapkan oleh sosok berjulukan Im – Sama ? Kita tunggu saja dichapter – chapter berikutnya……


Sumber http://22portgas.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Review Chapter 908 : Sosok Penguasa Dari Balik Layar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel