Blackkklansman (2018) (4/5)


"God bless white America!"

RottenTomatoes: 96% | IMDb : | Metascore: 83/100 | NikenBicaraFilm: 4/5

Rated: R | Genre : Drama, Comedy

Directed by Spike Lee ; Produced by Jason Blum, Spike Lee, Raymond Mansfield, Sean McKittrick, Jordan Peele, Shaun Redick ; Written by Charlie Wachtel, David Rabinowitz, Kevin Willmott, Spike Lee ; Based on Black Klansman by Ron Stallworth ; Starring John David Washington, Adam Driver, Laura Harrier, Topher Grace ; Music by Terence Blanchard ; Cinematography Chayse Irvin ; Edited by Barry Alexander Brown ; Production company Blumhouse Productions, Monkeypaw Productions, QC Entertainment, 40 Acres and a Mule Filmworks, Legendary Entertainment, Perfect World Pictures ; Distributed by Focus Features ; Release date May 14, 2018 (Cannes), August 10, 2018 (United States) ; Running time 135 minutes ;  Country United States ; Language English ; Budget $15 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Seorang polisi kulit gelap di Colorado Springs berjulukan Ron Stallworth (John David Washington), menyusup menjadi salah satu anggota Ku Klux Klan dengan pinjaman rekannya Phillip "Flip" Zimmerman (Adam Driver). 

Review / Resensi :
Saat sedang berdiskusi ihwal rasisme di sebuah lembaga internet (dan bahwasanya kita lagi membahas pandangan politik Brie Larson yang jadi kontroversi dan menciptakan film terbarunya, Captain Marvel diserang oleh banyak orang dalam perseteruan yang saya namakan SJW vs Toxic Fanboy), seseorang bertanya "Memangnya rasisme di Amerika Serikat kini itu masih parah? Bukankah kini kita udah sering lihat kulit gelap dimana-mana?". Maka mari saya mulai review ini dengan sedikit politis. Alkisah, pada bulan Agustus 2017 sejumlah orang berkumpul mengadakan Unite the Right Ally di Charlottesville, Virginia. Rally ini diikuti oleh sejumlah orang yang sepertinya bisa diidentifikasi sebagai anggota gerakan sayap kanan, di antaranya Neo Nazi, white-nationalist, sampai Klansmen. Mereka berarak membawa obor sambil berteriak-teriak undangan semacam "White lives matter!", atau "Jews will not replace us!", sampai "Blood and soil!" (btw, "blood and soil" yaitu istilah yang menjadi slogan NAZI). Aksi ini lalu memanas dan menjadi kekerasan sesudah massa Unite the Right Ally berantem dengan massa lawan yang memprotes aktivitas ini. Presiden Trump, dengan luar biasa bebalnya, menyebut bahwa kedua massa yang terlibat bentrok yaitu kelompok yang buruk, dan kelompok yang sama ganas-nya. Ia bahkan menyampaikan bahwa yang terlibat dalam rally tersebut bisa jadi ada orang baiknya, tidak semua merupakan neo nazi dan white-supremacist. Sungguh keheranan saya bagaimana bisa Donald Trump jadi presiden Amerika Serikat sama ibarat keheranan saya melihat Tengku Zulkarnaen bisa jadi wakil ketua MUI. 

Tepat satu tahun sesudah insiden itu, BlacKkKlansman dirilis. Sengaja dirilis pada tanggal tersebut sebagai sebuah bentuk protes sindiran. Film ini meraih Grand Prix di ekspo Cannes, meraih enam nominasi oscar - dan berhasil membawa pulang satu piala pada kategori Best Adapted Screenplay, dan disebut-sebut sebagai salah satu film terbaik yang pernah dikerjakan sutradara Spike Lee. Kisahnya sendiri merupakan pembiasaan kisah kasatmata yang diambil dari memoir Ron Stallworth (atau dalam film ini, Spike Lee menyebutnya "dis joint is based upon some fo real, real shit"). Alkisah Ron Stallworth (diperankan oleh John David Washington yang merupakan anak bintang film Denzel Washington), yaitu seorang polisi kulit gelap pertama yang bekerja di kepolisian Colorado Springs. Ia lalu menyusup menjadi anggota KKK - sebuah kelompok white supremacy. Tentu saja sebagai laki-laki kulit gelap ia tidak bisa bergabung, sebab itulah ia meminta pinjaman rekan kerjanya Phillip "Flip" Zimmerman (Adam Driver) untuk menyamar menjadi dirinya. Jika kau merasa kisah ini mustahil terjadi, oh percayalah bahwa kisah ini sungguh terjadi. Walaupun dramatisasi dalam film ini mungkin berbeda dengan yang bahwasanya terjadi. 

Saya bahwasanya termasuk yang tidak oke dengan pendapat yang bilang bahwa "film sebagai film, ga usah bawa-bawa politik" - yang kerap didengungkan mereka yang memboikot Captain Marvel dan anti-SJW. Maksud saya, setiap industri pop-culture yang kau nikmati, tidak bisa tidak terlepas dari segala macam budaya sampai politik yang terjadi. Apalagi kalau kau paham bahwa seni yaitu salah satu medium pernyataan dan pemberontakan. Karena itulah saya termasuk pendukung keras Black Panther masuk nominasi Oscar (tidak hanya Black Panther yaitu film yang keren - kalau kau bisa sedikit mengabaikan penurunan keseruan dongeng menjelang akhir, tapi juga Black Panther yaitu salah satu tonggak revolusioner di industri film populer). Sebagai sutradara kulit hitam, tentu Spike Lee menyimpan misi (atau propagandanya) sendiri lewat BlacKkKlansman ini. Untungnya, BlacKkKlansman yang naskahnya dikerjakan oleh Charlie Wachtel dan David Rabinowitz memberikan sindiran politisnya tidak dengan cara marah-marah, melainkan dengan nada humor sarkastik yang sangat menghibur.

BlacKkKlansman yaitu film komedi yang segar dengan ceritanya yang kocak, namun uniknya juga bisa bikin saya tegang-tegang sendiri. Bayangkan saja, film ini yaitu ihwal agresi penyusupan seorang polisi kulit gelap ke kelompok ekstrim kanan! Apalagi polisi kulit gelap ini lalu digantikan oleh rekannya yang memang berkulit putih, tapi ternyata nggak lebih kondusif juga sebab berdarah Yahudi. Unsur menegangkan ini dihadirkan berkat huruf Felix (Jasper Paakkonen), salah satu anggota Klansmen, yang super-intimidating dan temperamental. Saya juga menyukai formasi huruf lainnya yang sama menariknya: ibarat Connie - istri Felix, seorang perempuan berbadan besar yang tampak menyenangkan tapi bahwasanya rasis bukan kepalang, dan David Duke (Topher Grace) yang tampak ibarat senator bermartabat yang naif dan lemah lembut tapi sesungguhnya menjabat sebagai Grand Wizard dari KKK. John David Washington berhasil tampil kocak sebagai Ron Stallworth, namun Adam Driver-lah yang paling mencuri perhatian sehingga berhasil mengganjarnya meraih nominasi Best Supporting Actor di ajang Oscar tahun ini.

Aspek paling menarik dari BlackKkKlansman tentu juga ada pada naskahnya yang bisa mengundang gelak tawa. Ya, mari menertawakan pelaku-pelaku rasisme sebagai orang-orang yang bodoh. Puncaknya tentu saja ketika David Duke (Topher Grace), Grand Wizard KKK, berbincang dengan Ron Stallworth tanpa tahu bahwa orang yang diajaknya bicara yaitu seorang kulit hitam. Dan konon ini sungguh terjadi, sebab David Duke yang orisinil kabarnya gres tahu bertahun-tahun lalu sesudah memoir Ron Stallworth diterbitkan dan seseorang mengonfirmasi dongeng itu kepada dirinya. Memang ada beberapa plot dongeng yang sedikit dikembangkan untuk dramatisasi (toh film ini merupakan pembiasaan bebas), namun untungnya dramatisasinya tidak terlampau berlebihan dan tetap sejalan dengan misi film yang ingin dibangun.

Di luar itu semua, namun saya merasa BlacKkKlansman punya durasi yang berkepanjangan (durasi film ini lebih dari 2 jam), sehingga ada beberapa belahan yang sejujurnya bikin saya sedikit bosan dan terasa tidak perlu dan dipanjang-panjangkan. Tampaknya Spike Lee memang menyimpan misinya sendiri, menyebabkan BlacKkKlansman sebagai sebuah film dengan propaganda politisnya, dengan menambahkan beberapa hal yang mewarnai sejarah rasisme di Amerika Serikat: ibarat dimasukkannya footage dari film Gone with The Wind (1939) di belahan awal film, diputarnya The Birth of The Nation (film rilisan tahun 1915 yang merupakan salah satu film paling rasis dan kontroversial yang ada) ketika pembaiatan anggota KKK, monolog bintang film Harry Belafonte sebagai Jerome Turner yang bercerita ihwal bencana persekusi Jesse Washington, sampai footage di belahan final yang menampilkan Unite The Right Ally tahun 2017. Hal ini mungkin menyebabkan BlacKkKlansman terasa berkepanjangan dengan agenda politis tertentu, tapi setidaknya jadi sedikit pengetahuan untuk kita soal sejarah rasisme di US.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Blackkklansman (2018) (4/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel