Jangan Menikahi Perempuan Hanya Sebab Alasan Ini
Pernikahan yaitu tujuan terakhir dari sebuah korelasi antara laki-laki dan wanita. Tapi, sebelum anda memasuki kehidupan gres dalam rumah tangga, apakah Anda yakin ia yaitu orang yang sempurna Anda nikahi?
Sumber http://duniasejutawarna.blogspot.com
Sebelum kehidupan rumah tangga Anda berlangsung dengan perkelahian, kesalahpahaman, dan berakhir dengan kegagalan, sebaiknya Anda baca artikel ini lebih lanjut. Pastikan Anda tidak menikahinya alasannya alasan-alasan berikut:
Dia Wanita yang Baik
Menjadi baik saja tidak cukup, begitupun dengan cantik. Pernikahan yaitu menyatukan visi dan misi yang sama dalam satu atap. Untuk itu, pastikan ia mempunyai selera, ketertarikan, dan tujuan hidup yang sama dengan Anda. Jika tidak, sebaiknya lupakan saja.
Ingin Selalu Bersamanya
Kasmaran yaitu hak setiap pasangan, tapi apakah Anda harus menyerupai cukup umur yang selalu ingin larut di dalamnya? Rumah tangga bukanlah wahana permainan yang menawarkan bunga-bunga pada kehidupan cinta Anda. Lebih jauh lagi, ijab kabul melibatkan tanggung jawab dan komitmen. Jika ingin selalu berada di dekatnya hanya menjadi alasan Anda menikahinya, coba saja hitung berapa usang ia akan bertahan dengan obsesi Anda ini.
Teman Sebaya Sudah Menikah
Menjadi laki-laki lajang di antara laki-laki yang sudah menikah memang merupakan intimidasi tersendiri. Tapi, jangan jadikan alasan ini untuk segera menikah. Pasalnya, faktor usia juga harus diimbangi oleh kesiapan mental dan finansial. Jika kedua faktor itu tidak Anda miliki, melajang lebih usang lebih baik dari pada menikah tanpa ‘amunisi’ apa-apa.
Menyenangkan Orang Tua
Tidak ada orang renta yang membenci anaknya alasannya belum menikah. Anda juga tidak perlu memaksakan diri menikah hanya untuk menyenangkan perasaan orang tua. Anda harus yakinkan diri Anda terlebih dahulu apakah ijab kabul Anda nantinya menyenangkan atau tidak, sebelum memang ijab kabul itu tujuannya menyenangkan mereka.
Sudah Mapan
Banyak laki-laki yang menganggap ijab kabul merupakan langkah logis sehabis mencapai kemapanan. Tak heran banyak yang terjebak dalam paradigma ‘jika sudah mempunyai kendaraan beroda empat dan rumah sendiri, kenapa tidak menikah?’. Padahal kemapanan tidak melulu harus diukur dari materi, tetapi banyak hal-hal yang bersifat immaterial di dalamnya.
Terdesak
Jangan terburu-buru menanggapi desakan dari pasangan Anda untuk menikahinya. Anda harus berpikir lebih jauh lagi sebelum mengiyakan. Menikah alasannya terdesak yaitu gerbang utama menuju stres dan pada akibatnya ia merasa ‘cinta bertepuk sebelah tangan’. Pernikahan seharusnya diwujudkan dengan kenyamanan bukan tekanan.
Anda Terlanjur Dekat dengan Keluarganya
Anda menyukai kuliner ibunya dan ayahnya merupakan teman bicara yang sepakat bagi Anda. Tapi ini bukan berarti ini alasan Anda untuk mengakibatkan mereka ‘keluarga’. Toh, pada saatnya nanti Anda tidak akan tidur seranjang dengan mereka. Anda perlu gali lebih dalam lagi, apakah mereka nantinya benar-benar akan menjadi mertua yang baik atau tidak, sebelum memutuskan menikahi puterinya.
Dia Telah Mengandung Anak Anda
Mau tidak mau, kehamilan yang tidak diinginkan merupakan alasan utama terjadinya pernikahan. Ya, ini tidak hanya menyangkut tanggung jawab, tetapi juga reputasi Anda sebagai pria. Anda tidak dapat disebut sebagai laki-laki sejati kalau mengabaikan si ia yang tengah berbadan dua. Jika tidak ingin hal ini terjadi pada Anda, sebisa mungkin Anda jauhi seks pra-nikah.
Dia Wanita yang Baik
Menjadi baik saja tidak cukup, begitupun dengan cantik. Pernikahan yaitu menyatukan visi dan misi yang sama dalam satu atap. Untuk itu, pastikan ia mempunyai selera, ketertarikan, dan tujuan hidup yang sama dengan Anda. Jika tidak, sebaiknya lupakan saja.
Ingin Selalu Bersamanya
Kasmaran yaitu hak setiap pasangan, tapi apakah Anda harus menyerupai cukup umur yang selalu ingin larut di dalamnya? Rumah tangga bukanlah wahana permainan yang menawarkan bunga-bunga pada kehidupan cinta Anda. Lebih jauh lagi, ijab kabul melibatkan tanggung jawab dan komitmen. Jika ingin selalu berada di dekatnya hanya menjadi alasan Anda menikahinya, coba saja hitung berapa usang ia akan bertahan dengan obsesi Anda ini.
Teman Sebaya Sudah Menikah
Menjadi laki-laki lajang di antara laki-laki yang sudah menikah memang merupakan intimidasi tersendiri. Tapi, jangan jadikan alasan ini untuk segera menikah. Pasalnya, faktor usia juga harus diimbangi oleh kesiapan mental dan finansial. Jika kedua faktor itu tidak Anda miliki, melajang lebih usang lebih baik dari pada menikah tanpa ‘amunisi’ apa-apa.
Menyenangkan Orang Tua
Tidak ada orang renta yang membenci anaknya alasannya belum menikah. Anda juga tidak perlu memaksakan diri menikah hanya untuk menyenangkan perasaan orang tua. Anda harus yakinkan diri Anda terlebih dahulu apakah ijab kabul Anda nantinya menyenangkan atau tidak, sebelum memang ijab kabul itu tujuannya menyenangkan mereka.
Sudah Mapan
Banyak laki-laki yang menganggap ijab kabul merupakan langkah logis sehabis mencapai kemapanan. Tak heran banyak yang terjebak dalam paradigma ‘jika sudah mempunyai kendaraan beroda empat dan rumah sendiri, kenapa tidak menikah?’. Padahal kemapanan tidak melulu harus diukur dari materi, tetapi banyak hal-hal yang bersifat immaterial di dalamnya.
Terdesak
Jangan terburu-buru menanggapi desakan dari pasangan Anda untuk menikahinya. Anda harus berpikir lebih jauh lagi sebelum mengiyakan. Menikah alasannya terdesak yaitu gerbang utama menuju stres dan pada akibatnya ia merasa ‘cinta bertepuk sebelah tangan’. Pernikahan seharusnya diwujudkan dengan kenyamanan bukan tekanan.
Anda Terlanjur Dekat dengan Keluarganya
Anda menyukai kuliner ibunya dan ayahnya merupakan teman bicara yang sepakat bagi Anda. Tapi ini bukan berarti ini alasan Anda untuk mengakibatkan mereka ‘keluarga’. Toh, pada saatnya nanti Anda tidak akan tidur seranjang dengan mereka. Anda perlu gali lebih dalam lagi, apakah mereka nantinya benar-benar akan menjadi mertua yang baik atau tidak, sebelum memutuskan menikahi puterinya.
Dia Telah Mengandung Anak Anda
Mau tidak mau, kehamilan yang tidak diinginkan merupakan alasan utama terjadinya pernikahan. Ya, ini tidak hanya menyangkut tanggung jawab, tetapi juga reputasi Anda sebagai pria. Anda tidak dapat disebut sebagai laki-laki sejati kalau mengabaikan si ia yang tengah berbadan dua. Jika tidak ingin hal ini terjadi pada Anda, sebisa mungkin Anda jauhi seks pra-nikah.
0 Response to "Jangan Menikahi Perempuan Hanya Sebab Alasan Ini"
Post a Comment