Jangan Sembarangan Tanam Bambu Di Pekarangan Rumah! Berikut 4 Alasannya

Bamboo. (foto : wallpaperswiki.org)
Bambu ialah tumbuhan modern yang sedang digalakkan banyak sekali pemerintah di negara-negara dunia sebagai tumbuhan ramah lingkungan. Bambu juga bisa diolah menjadi materi furnitur, barang kerajinan, hingga materi lantai.

Namun, tahukah anda? bambu sebaiknya tidak ditanam sembarangan. Apalagi, jikalau anda berencana menanamnya di pekarangan rumah. Itu dilarang. Mengapa? Ini alasannya, dikutip dari The Guardian, Selasa (25/12).

1. Bambu ialah tumbuhan invansif
Bambu termasuk jenis tumbuhan yang penyebaran pertumbuhannya sangat cepat atau invasif. Penulis ‘Bamboo for Gardens,’ Ted Jordan Meredith mendata bahwa beberapa jenis bambu bisa tumbuh menyebar lebih dari tiga kaki per hari.

Hal itu akan sangat membahayakan sekiranya bambu yang anda tanam menginvasif ke pekarangan tetangga. Bambu anda bisa menjadikan kerusakan pada rumput tetangga. Pasalnya, bambu sangat rakus menyerap air. Hal ini salah satunya yang menjadikan jenis tumbuhan lain akan kalah bersaing jikalau tumbuh bersama bambu. Beberapa jenis bambu bahkan dikategorikan sebagai tumbuhan penganggu (gulma) berbahaya.

2. Bambu mematikan tumbuhan lain
Bambu mengandung zat alelopati, yaitu zat yang memungkinkan tumbuhan lain tak akan bisa tumbuh, kecuali bambu itu sendiri. Artinya, bambu akan membunuh kehadiran tumbuhan lainnya yang mungkin anda tanam di pekarangan anda. Tanah anda akan kering dan tak bisa ditumbuhi jenis apapun.

Artinya, kehadiran bambu akan mengancam keanekaragaman hayati lain di pekarangan anda. Cara terbaik untuk memelihara bambu ialah menanamnya di areal kebun khusus dan benar-benar berfungsi komersial.

Ahli bambu dari Universitas Georgia, Morgan Judy, merekomendasikan untuk menanam plastik polypropylene sekitar tiga meter di dalam tanah sebelum anda menanam bibit bambu. Ini untuk memperlambat pertumbuhan anakan bambu di permukaan tanah.

Cara lainnya ialah menanamkan beton bambu yang terbuat dari logam setidaknya 18 inci di sekitar bambu. Ini akan menghambat tumbuhnya rimpang bambu. Judy menyarankan supaya pemilik memantau terus pertumbuhan tunas bambu dan menyarankan membunuh tunas itu sebelum beranak lebih banyak lagi.

3. Menyingkirkan bambu butuh waktu bertahun-tahun
Bambu ialah tumbuhan berumur panjang. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun dan perjuangan berpengaruh jikalau anda ingin memusnahkan tumbuhan bambu dari pekarangan anda. Langkah pertama untuk memusnahkan bambu ialah menyingkirkan semua akar dan rimpangnya. Hal ini lebih gampang dikatakan daripada dipraktikkan.

Banyak pemilik rumah yang menanam bambu di pekarangannya menyesal pada akhirnya. Sebab, mereka tak bisa menyingkirkan tumbuhan yang satu ini. Tak perduli, seberapa banyak mereka menggali dan menyingkirkan akar dan rimpang bambu, namun kenyataannya tunasnya akan tumbuh kembali. Ahli bambu dari Universitas Georgia, Morgan Judy, menyampaikan setidaknya butuh waktu dua tahun untuk menyingkirkan akar dan rimpang bambu secara teratur, hingga mereka benar-benar mati.

4. Memusnahkan bambu butuh herbisida khusus
Judy menambahkan herbisida kimia dibutuhkan jikalau ingin mengendalikan pertumbuhan bambu. Ini tentunya akan menjadi persoalan bagi orang yang mencoba mengelola kebun organik di pekarangan rumahnya

Judy merekomendasikan memakai herbisida jenis Roundup Original, Quick Kill Grass, Weed Killer, dan herbisida lainnya yang mengandung glisofat untuk membunuh bambu. Awalnya, herbisida itu disemprotkan ke luas tanah tertentu yang menjadi media tumbuhnya bambu.

Berikutnya, anda disarankan memotong bambu tersebut. Kemudian, biarkan bambu itu tumbuh hingga berdaun, dan kembali menyemprotnya, terutama menyemprotkan herbisida pada daun bambu tersebut. Tindakan ini, kata Judy, juga membutuhkan waktu bertahun-tahun.
sumber : detikriau

Sumber http://duniasejutawarna.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jangan Sembarangan Tanam Bambu Di Pekarangan Rumah! Berikut 4 Alasannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel