Arswendo Atmowiloto Menulis Dengan Dua Mesin Tik Sekaligus
TABLOIDBINTANG.COM - Di masa produktifnya sebagai penulis Arswendo Atmowiloto biasa menulis dengan menggunakan dua mesin tik sekaligus. Ini bukan gurauan. Di ruang kerja di rumahnya ketika semua penulis masih menggunakan mesin tik dengan bunyi khasnya itu, Arswendo Atmowiloto biasa menggunakan dua mesin tik sekaligus.
Setiap mesin tik sudah dipasang kertas siap diisi tulisan. Satu mesin tik digunakan menulis untuk satu judul novel, sedang mesin tik satunya lagi untuk goresan pena yang lain. Dalam proses menulis ini itu tak jarang Arswendo berpindah-pindah dari satu mesin tik ke mesin tik lain. Luar biasa. Tapi yang lebih luar biasa lagi, jumlah halaman naskah yang dapat diselesaikan dalam satu malam. Arswendo Atmowiloto pernah bercerita, pernah dalam satu malam menuntaskan goresan pena sebanyak 100 halaman, bahkan lebih.
Menulis dengan mesin tik membutuhkan proses kreatif yang berbeda dibanding dengan komputer. Sebelum jari-jari bergerak menuntaskan satu kalimat atau satu paragraf, semua sudah harus simpulan di dalam kepala. Penulis tak dapat menyelipkan obrolan atau kalimat komplemen ketika halaman sudah selesai. Berbeda dengan menulis menggunakan komputer. Naskah dapat ditambahi, dikurangi, atau bahkan diubah dengan cara yang mudah.
Tapi bagi Arswendo Atmowiloto, menulis dengan mesin tik atau komputer tak ada bedanya atau sama-sama mudahnya. Terbukti dengan kreativitas dan karyanya yang terus mengalir tiada henti. Soal mesin tik Arswendo Atmowiloto sepertinya punya kenangan khusus. Belakangan beliau gemar mengoleksi mesin tik usang banyak sekali model, dari yang kecil hingga yang ukurannya sangat besar. Koleksi mesin tik antik itu dipajang di ruang kerja di kantornya.
"Segala sesuatu dimulai dari diri sendiri, tidak tergantung orang lain untuk memulainya," kata Arswendo Atmowiloto pada aku pada satu kesempatan. Kalimat ini bukan sekadar kata-kata bijak, terutama alasannya yaitu Arswendo sudah mempraktekkannya sendiri. Segala hambatan di awal kariernya sebagai penulis tak membuatnya berhenti berkarya. Bakat dan hasrat yang besar menciptakan Arswendo berhasil melampaui semua itu.
Saat kesibukannya belum terlalu padat, sebagai wartawan harian Kompas atau pemimpin redaksi majalah HAI, Arswendo sangat produktif menulis. Tapi ketika kesibukan semakin padat sebagai bos dan konsultan di banyak media, Arswendo Atmowiloto juga tetap produktif menulis. Mungkin alasannya yaitu berkaca pada dirinya sendiri, Arswendo sering mengajukan pertanyaan yang menciptakan gundah yang mendengarnya. Saya dan beberapa orang yang pernah jadi anak buahnya niscaya pernah ditanya menyerupai ini: Kamu lagi bikin apa? Kalau dijawab tidak sedang menciptakan apa-apa, dari ekspresi wajahnya beliau tampak kecewa. Tapi kalau dijawab, contohnya sedang mencoba menciptakan novel atau skenario sinetron, beliau akan menanggapi dengan antusias. Dia kemudian akan dengan bahagia hati memperlihatkan diri untuk melihat dan kemudian memberi masukan jikalau dibutuhkan.
Dengan mengajukan pertanyaan "kamu lagi bikin apa?" Arswendo Atmowiloto agaknya ingin orang-orang dekatnya tak terjebak rutinitas dan kehilangan kreativitas. Berbincang dengannya sering juga dapat ketularan energi berkaryanya yang terus bergelora. Sebagai sineor, wartawan dan sastrawan kampiun, Arswendo bahagia mendorong orang-orang dekatnya berkarya.
Arswendo Atmowiloto, sastrawan dan wartawan cemerlang yang dikagumi banyak orang itu sekarang telah berpulang, berisitirahat dalam damai. Meninggalkan seorang istri, Agnes Sri Hartini, tiga anak: Albertus Wibisono, Pramudha Wardhana, dan Cicilia Tiara, serta 6 cucu.
Selamat jalan Mas Wendo.
from Berita Gosip Terbaru Hari ini, Kabar Artis Terkini - Tabloidbintang.com kurang lengkap baca artikel nya di samping https://ift.tt/2Y4I6hD
0 Response to "Arswendo Atmowiloto Menulis Dengan Dua Mesin Tik Sekaligus"
Post a Comment