Usia Sudah Matang Tapi Masih Melajang: Belum Sanggup Jodoh Atau Enggan Menjadi Dewasa?
![Belum Dapat Jodoh atau Enggan Menjadi Dewasa Usia Sudah Matang tapi Masih Melajang: Belum Dapat Jodoh atau Enggan Menjadi Dewasa?](https://media.tabloidbintang.com/files/thumb/girl-squad_wanita_sahabat_makan-aromanis_hari-valentine_jomblo_depositphotos.jpg/745)
Keluar dari zona yang menyamankan akan menciptakan Anda lebih cepat dewas. (Depositphotos)
TABLOIDBINTANG.COM - Banyak orang berusaha meraih level kehidupan yang lebih tinggi. Namun tidak jarang yang masih senang berkutat di daerah yang sama. Salah satunya, enggan serius dalam hal asmara dan memutuskan berumah tangga. Padahal dari segi usia, kiprah perkembangan sudah menuntut kenaikan tingkat.
Seperti dikatakan Hurlock (Elizabeth B Hurlock-pakar teori perkembangan), bahwa untuk mereka yang memasuki usia 18-30 tahun, antara lain sudah seharusnya terikat dalam pernikahan, membentuk keluarga, bekerja, dan mengaktualisasikan diri.
“Jadi, kalau Anda sudah memasuki usia ini (apalagi sudah melewatinya), tentu tidak ada alasan untuk tidak bergerak dan memutuskan menjalani itu semua,” buka Anggia Chrisanti, konselor dan terapis di Biro Konsultasi Psikologi Westaria.
Perlu diketahui, bahwa kiprah perkembangan tidak pernah bisa dihilangkan atau dilewati. Ini akan lebih ibarat “utang” yang kalau tidak terbayar, hampir niscaya memunculkan masalah-masalah lain. Selain itu, banyak juga di antara kita yang lebih menentukan mencari 1.001 pembenaran untuk tidak melaksanakan apa yang sudah menjadi kiprah perkembangan ketimbang fokus untuk mencapainya.
“Tentu saja, bukan berarti Anda menjadi ngoyo dan gelap mata dalam mengambil keputusan semata supaya utang itu terlunasi. Namun bukan berarti mengabaikannya juga dan justru sibuk dengan menciptakan alibi pembenaran. Misal, yang belum mau menikah, maka menciptakan alibi sibuk bekerja,” terang Anggia. “Pada beberapa kasus, tidak mau menikah dengan menciptakan alibi sibuk mengurus orang tua,” tambahnya.
Mengapa pengabaian ini menjadi masalah, tidak lain alasannya kehidupan ini punya hukum keseimbangan atau equilibrium. Coba perhatikan orang-orang di sekitar Anda, atau mungkin Anda sendiri, yang sudah masuk usia cukup umur dini (bahkan mungkin lebih), dikala kiprah pada tahapan ini tidak atau belum tercapai, biasanya hampir niscaya sering muncul keluhan-keluhan. Dijelaskan Anggia, keluhan yang mungkin muncul bisa berupa keluhan fisik (mudah sakit), keluhan psikis (mudah galau, gampang stres), keluhan sikap (hura-hura, nongkrong, dan lain-lain).
“Tidak salah kalau kita masih dekat dengan beberapa sahabat atau sahabat di masa lalu. Namun kalau terlalu dekat dan terikat, bahkan untuk hal-hal sepele, itu bab dari problem sikap dan tanda kedewasaan yang belum tercapai,” ujar Anggia. “Karena salah satu ciri kedewasaan yaitu mandiri. Tidak tergantung, bisa bangun sendiri, menciptakan kebahagiaan sendiri.”
Solusi mencapai level kehidupan yang lebih tinggi
Selalu ada jalan keluar dari setiap permasalahan. Dan tidak pernah ada kata terlambat, termasuk dalam hal ini. Tugas perkembangan, terutama untuk menikah dan berkeluarga, yang terlewat masih bisa dikejar dan diraih, kok. Lakukan secara efektif dengan langkah-langkah yang dipaparkan Anggia berikut ini.
1. Untuk Anda yang sudah atau bahkan melewati usia dini, baiknya lebih memperhatikan apa-apa saja kiprah perkembangan yang seharusnya sudah tercapai atau terlewati.
2. Mengetahui, mengerti, dan memahami kiprah perkembangan yang ingin diraih supaya Anda bisa tahu niscaya apa yang sudah dan apa yang belum tercapai. “Karena kita harus melakukannya secara efektif, jangan buang-buang waktu lagi,” ujar Anggia.
3. Jangan pernah menyepelekan. Apa-apa yang belum terlewati, maka itu harus menjadi fokus Anda.
4. Daripada menyibukkan diri mencari alibi dan pembenaran, sebaiknya segera sadari wacana kondisi sesungguhnya. Ini pun bab dari tahap kedewasaan. Jangan terus berlari dan mencari pelarian.
5. Salah satu yang bisa Anda lakukan yaitu jangan terlalu nyaman dengan kehidupan atau pertemanan yang selama ini menyamankan Anda atau yang menciptakan Anda terlena alasannya selalu ada pemakluman. Segera keluar dari zona nyaman Anda, dengar dan lihat apa yang bantu-membantu terjadi. Walaupun menyakitkan, tapi ini akan lebi baik daripada terus hidup dalam lingkungan yang melaksanakan pembiaran.
6. Jangan ragu hubungi atau berkonsultasi kepada yang lebih ahli. Karena pada akhirnya, setiap problem dalam hidup ini, kita sendirilah yang bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.
(wida)
Rekomendasi
from Berita Gosip Terbaru Hari ini, Kabar Artis Terkini - Tabloidbintang.com kurang lengkap baca artikel nya di samping https://ift.tt/2O2nLd3
0 Response to "Usia Sudah Matang Tapi Masih Melajang: Belum Sanggup Jodoh Atau Enggan Menjadi Dewasa?"
Post a Comment