Sepuluh Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

BRITAsepuluh | Kerajaan Majapahit yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun 1.293 masehi hingga 1.500 masehi di Jawa Timur, Indonesia. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaanya menjadi Kemaharajaan Raya yang menguasai wilayah Nusantara (Indonesia) pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk antara tahun 1.350 masehi hingga 1.389 masehi. 

Kerajaan Majapahit yaitu kerajaan Hindu-Budha terakhir yang menguasai Indonesia dan dianggap sebagai salah satu Kerajaan Terbesar di Indonesia. Menurut Kitab Negarakertagama, kekuasaannya terbentang luas dari Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Semenanjung Malaya, Pulau Kalimantan hingga Indonesia bab timur.


Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya pada tahun 1.293 masehi di wilayah Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur dan mulai runtuh pada tahun 1.527 masehi. Ada banyak jejak sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit yang sanggup Anda saksikan hingga kini menyerupai candi, prasasti hingga kitab sastra. 

Berikut sepuluh candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang sanggup Anda saksikan hingga kini yang sebagian besar berada di situs Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. 

1. Candi Sukuh

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Sukuh merupakan candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini dianggap kontroversi alasannya yaitu bentuknya yang kurang lazim dengan penggambaran alat-alat kelamin insan secara eksplisit pada beberapa figurnya.

Candi yang berada di lereng kaki Gunung Lawu pada ketinggian sekitar 1.186 mdpl dilaporkan pertama kalinya pada masa pemerintahan Britania Raya di tanah Jawa pada tahun 1815 oleh Johnson, seorang Residen Surakarta yang kala itu ditugaskan oleh Thomas Standford Raffles untuk mengumpulkan data-data guna menulis bukunya yang berjudul "The History of Java". 

2. Candi Cetho

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Cetho merupakan candi bercorak agama Hindu yang disuga berpengaruh dibangun pada masa-masa final Kerajaan Majapahit. Candi yang terletak pada lereng Gunung Lawu pada ketinggian 1.496 mdpl ini secara administratif berada pada Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. 

Saat ini Kompleks Candi Cetho dipakai oleh penduduk setempat sebagai tempat ziarah dan pemujaan bagi Agama Hindu. Selain itu candi ini juga menjadi tempat pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan orisinil Jawa Kejawen.  


3. Candi Pari

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Pari adalah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Candi Pari, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur atau berjarak sekitar 2 kilometer arah barat maritim dari sentra semburan Lumpur Lapindo.

Candi Pari merupakan candi berbentuk persegiempat yang terbuat dari materi kerikil bata merah, menghadap ke arah barat dengan ambang serta tutup gerbang dari kerikil andesit. Pada kerikil gerbang candi terdapat angka tahun 1293 saka atau 1371 masehi yang berarti Candi Pari merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang diperintah oleh Raja Hayam Wuruk (1350 M - 1389 M).

4. Candi Jabung

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Jabung adalah salah satu candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit yang sanggup Anda kunjungi hingga ketika ini. Candi yang terletak di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur mempunyai struktur bangunan candi yang hanya berbahan kerikil merah namun bisa bertahan hingga ratusan tahun. 

Menurut keagamaan, Agama Buddha, dalam Kitab Negarakertagama, Candi Jabung disebutkan dengan nama Bajrajinaparamitapura dan pernah dikunjungi oleh Raja Hayam Wuruk pada lawatannya keliling Jawa Timur pada tahun 1.359 masehi. Sementara pada Kitab Pararaton candi ini disebut Sajabung, alasannya yaitu candi ini tempat pemakaman Bhre Gundal, salah seorang keluarga raja.

5. Candi Brahu

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Brahu merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di dalam daerah situs arkeologi Trowulan, bekas ibukota Kerajaan Majapahit yang kini berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. 

Candi Brahu dibangun dengan memakai kerikil bata merah yang menghadap ke arah barat dengan panjang sekitar 22,5 meter dan lebar 18 meter dan tinggi 20 meter. Candi ini dibangun dengan gaya arsitektur kultur Budha dan dibangun pada sekitar kala ke-15 meskipun masih menjadi perdebatan hingga hari ini. Karena ada yang menyampaikan bahwa Candi Brahu berusia jauh lebih renta daripada candi-candi lainnya yang berada di situs Trowulan. 


6. Candi Tikus

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Tikus juga merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang ditemukan kembali pada tahun 1914. Candi ini terletak di situs arkeologi Trowulan yaitu di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur atau sekitar 13 km sebelah tenggara kota Mojokerto. 

Belum didapatkan sumber informasi tertulis yang mengambarkan secara terang perihal kapan, untuk apa dan oleh siapa Candi Tikus ini dibangun. Akan tetapi dengan adanya miniatur menara diperkirakan candi ini dibangun antara bad ke-13 hingga kala ke-14 ketika Kerajaan Majapahit berkuasa.

7. Candi Bajang Ratu

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Bajang Ratu atau yang dikenal juga dengan sebutan Gapura Bajang Ratu adalah sebuah candi atau gapura peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur. 

Candi ini diperkirakan dibangun pada kala ke-14 dan merupakan gapura besar pada zaman keemasan Kerajaan Majapahit. Menurut catatan Badan Pelestarian Peninggalan Purbakala Mojokerto, candi ini berfungsi sebagai pintu masuk bagi bangunan suci untuk memperingati wafatnya Raja Jayanegara yang dalam Kitab Negarakertagama disebut "kembali ke dunia Wisnu" pada sekitar tahun 1.328 masehi. 

8. Candi Jolotundo

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Jolotundo merupakan candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang populer mempunyai arsitektur bangunan yang sangat megah. Candi yang terletak di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto dibangun sebagai rasa cinta Raja Udayana untuk menyambut kelahiran anaknya Raja Airlangga.

Selain sanggup melihat kemegahan candi, Di tempat ini Anda juga akan dimanjakan dengan pemandangan alam nan hijau dan kesegaran udara khas pegunungan.   

Konon tempat ini dijadikan monumen untuk menandai Raja Udayana yang suka menyambut kelahiran anak Raja Airlangga. Dan uniknya, mata air di areal kompleks pertirtaan Candi Jolotundo tidak pernah kering bahkan pada ketika demam isu kemarau tiba.


9. Candi Kedaton

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Terletak di situs arkeologi Triwulan , Dusun Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Candi Kedaton merupakan candi bercorak Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit. Candi ini mempunyai struktur terbentuk dari pondasi kerikil bata merah. 

Selain Candi Kedaton, Di situs ini juga terdapat Sumur Upas dan sisa-sisa kompleks bangunan perumahan yang diduga berasal dari kala ke-13. Kegiatan eksvakasi di situs ini juga masih menyimpan misteri yanmg hingga kini belum selesai pengerjaannya meskipun telah berhasil menemukan gerabah dan keramik, fragmen arca serta beberapa kerangka mnusia.

10. Candi Surawana

 yaitu sebuah kerajaan yang pernah berdiri antara tahun  SEPULUH CANDI PENINGGALAN KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Surawana yaitu candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Canggu, Lecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Candi yang juga disebut Wishnubhawanapura ini diperkirakan dibangun pada kala ke-14 untuk memuliakan Bhre Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang wafat pada tahun 1388 M yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. 

Dalam Kitab Negarakertagama diceritakan bahwa pada tahun 1361 M , Raja Hayam Wuruk dari Kerajaan Majapahit pernah berkunjung dan menginap di Candi Surawana yang ketika ini keadaannya sudah tidak utuh lagi. Hanya kaki candi setinggi 3 meter yang masih berdiri tegak ditempatnya. 



Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Sepuluh Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel