Zero Dark Thirty (2012)


Yeah, I know it’s so last year movie, tapi saya gres sanggup kesempatan untuk menontonnya. Kaprikornus apa boleh buat, review ini gres bisa saya tulis sekarang. Padahal orang sedang sibuk ngomongin persaingan 12 years of Slave dan American Hustle di the upcoming oscar, saya malah gres ngomongin nominasi Oscar tahun lalu. Hehe.


"I'm going to smoke everyone involved in this op and then I'm going to kill bin Laden," - Maya 

RottenTomatoes: 93%
Imdb: 7,5/10
Metascore: 95/100
NikenBicaraFilm: 4/5

Rated: R (Restricted)
Genre:  Thriller, Drama

Directed by Kathryn Bigelow ; Produced by Kathryn Bigelow, Mark Boal, Megan Ellison ; Written by Mark Boal ; Starring Jessica Chastain, Jason Clarke, Joel Edgerton ; Music by Alexandre Desplat ; Cinematography Greig Fraser ; Editing by Dylan Tichenor, William Goldenberg ; Studio Annapurna Pictures ; Distributed by Columbia Pictures (USA), Universal Pictures (non-USA), Icon Productions (Australia), GAGA (Japan) ; Release dates December 19, 2012 ; Running time 157 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $40 million ; Box office $138,720,716

Story / Cerita / Sinopsis :
Sesuai dengan tagline yang menyertai promosinya, “the story of history's greatest manhunt for the world's most dangerous man,”, Zero Dark Thirty berkisah mengenai perburuan buronan nomor satu di dunia sehabis insiden 9/11 –  Osama bin Laden, yang mengaku sebagai dalang utama di balik insiden yang begitu memilukan itu.

Review / Resensi :
Setelah kesuksesan The Hurt Locker pada piala Oscar ke-82 tahun 2009 (beat the Avatar, and I can not more agree because in spite of that “super-effect”, I still Avatar is not that great), Kathryn Bigelow dan Mark Boal kembali berafiliasi untuk memproduksi film yang begitu ambisius dalam mempresentasikan obsesi Amerika yang juga sama ambisiusnya dalam mengejar Osama bin Laden. Kabarnya, Bigelow dan Boal sedang menciptakan film lain mengenai peperangan di Tora Bora (berkisah mengenai perang di Tora Bora, Afghanistan paska bencana 9/11, dimana Amerika percaya bahwa di situlah Osama bin Laden bersembunyi) ketika keduanya mendengar bahwa Osama bin Laden telah tewas. Maka keduanya kembali memproduksi dari nol, dan mengangkat kisah yang sepertinya lebih menarik untuk digarap – dan momentumnya cukup pas alasannya ialah ajal Osama bin Laden gres 1,5 tahun dikala film ini dirilis.

Dengan durasi yang hampir 3 jam, Zero Dark Thirty ialah film yang cukup berat – terutama untuk saya yang tidak terlalu mengikuti informasi politik dan perang (iya, saya lebih suka mengikuti informasi artis). Namun Zero Dark Thirty sendiri tidak menjadi film yang membosankan. Berat mungkin iya, namun ketegangan yang konsisten dibangun oleh mantan istri James Cameron, Kathryn Bigelow, sebagai sutradara dan Mark Boal sebagai penulis naskah menciptakan durasi yang cukup panjang itu berlalu tidak terasa.

Walaupun berlatar belakang intelijensi dan perang, Zero Dark Thirty bersama-sama bukan film full-action (yang biasanya dipenuhi dengan aksi-aksi sabung yang cool tapi ngarang). Zero Dark Thirty lebih sempurna dikatakan sebuah film drama-thriller, walaupun tentu saja kau tetap akan melihat ledakan, peluru yang ditembakkan dan teknik penyiksaan yang mengiris hati. Ini terperinci bukan fun film sebenarnya, tapi memang Zero Dark Thirty ialah award-typical-movie yang cukup menarik untuk ditonton . Zero Dark Thirty bersama-sama ialah film yang (mampu) menipu, alasannya ialah dengan cukup meyakinkannya membuatmu percaya bahwa mungkin inilah yang bersama-sama terjadi di balik insiden itu. Dengan penceritaan yang begitu rapi, Zero Dark Thirty bisa mengungkapkannya dengan begitu  baik, seolah – olah film ini ialah film reality - dokumenter mengenai perburuan UBL sesungguhnya – walaupun kita tidak tahu seberapa akuratnya film ini dengan fakta bersama-sama di lapangan.

But anyway, somehow I found myself get lost -  mungkin alasannya ialah saya nggak terlalu ngikutin pemberitaan media mengenai Osama bin Laden maupun politik global. Entahlah, saya ingin peduli, tapi saya sulit untuk benar-benar tertarik. Jadi agak sulit mencerna film ini dengan baik – ini menciptakan nafsu menonton saya sedikit pudar di tengah film, dan saya bertahan hanya alasannya ialah ingin menonton titik puncak dikala Osama Bin Laden tewas (ini bukan spoiler ya rek). Untungnya titik puncak mengenai insiden itu digarap dengan sangat baik dan meyakinkan, membuatmu seolah-olah menjadi salah satu tentara yang menyusup ke dalam rumah persembunyian Osama bin Laden. Menariknya, scene penyerbuan itu bisa jadi terasa over-dramatic, namun kau sebagai penonton merasa adegan itu begitu aktual – tanpa dramatisasi ala Hollywood yang memuakkan: musik heroik maupun cheesy conversation. Scene itu – yang merupakan inti dari film ini – ibarat dessert telah kita nantikan, dan untungnya begitu memuaskan. A masterpiece closure.

Jessica Chastain (The Help, The Tree of Life), yang bersama-sama menggantikan Rooney Maara, boleh dikatakan ialah roh dari film ini. Berperan sebagai Maya, biro CIA muda yang ditugaskan dalam penyelidikan keberadaan Osama bin Laden, Chastain membawakan kiprahnya dengan sangat kick-ass. Karakternya begitu gigih, ambisius, percaya diri – tanpa kehilangan sifat feminimnya sebagai perempuan yang cukup vulnerable. Sayang, latar belakang Maya tidak menerima porsi dongeng yang cukup, sehingga sulit untuk menyebabkan simpati pada karakternya. Namun apa boleh dikata, ini film mengenai perburuan Osama bin Laden, bukan wacana biro CIA .

Pada akhirnya, sulit memang untuk tidak membandingkan Zero Dark Thirty dengan The Hurt Locker (2008). Namun secara keseluruhan saya jauh lebih menyukai The Hurt Locker – mungkin alasannya ialah genre film ini tidak terlalu memikat hati saya, dan The Hurt Locker tampil lebih humanis dan sudut pandang yang hendak diceritakan lebih bisa saya cerna kalau dibandingkan intrik-intrik jasus yang ada di Zero Dark Thirty. Itulah kenapa film perang yang saya sukai ialah yang mirip-mirip Saving Private Ryan. Well, Zero Dark Thirty terperinci ialah film hebat, namun bukan film favorit saya.

Overview:
Zero Dark Thirty ialah rangkuman kisah mengenai perburuan Osama Bin Laden yang divisualisasikan begitu real sehingga seolah-olah kau sedang menonton dokumenter dari insiden sesungguhnya. Mungkin kisahnya sendiri didramatisir (seperti yang dikatakan para politisi Amerika dan CIA),  namun kelebihan Zero Dark Thirty ialah bagaimana “dramatisasi” itu digambarkan dengan sangat minimal – dan itu yang menciptakan film ini justru begitu berpengaruh dan aktual dalam memberikan pesannya. Jessica Chastain tentu saja ialah nyawa film ini, dan tidak perlu ragu bahwa ia memang pantas meraih nominasi Oscar atas kiprahnya di sini.

(Tapi sekali lagi saya harus bilang bahwa genre film ini terperinci bukan genre favorit saya, sehingga sulit untuk menciptakan film ini jadi film favorit saya – itulah kenapa saya dengan seenaknya harus kasih rate 4/5 saja).   

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Zero Dark Thirty (2012)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel