Flight (2012)



 
“Hey, don't tell me how to lie about my drinking, okay? I know how to lie about my drinking. I've been lying about my drinking my whole life,” - Whip

RottenTomatoes: 78%
IMDb: (7.3/10)
NikenBicaraFilm: 3.5/5

Rated: R (Rated)
Genre: Drama

Directed by Robert Zemeckis ; Produced by Laurie MacDonald, Walter F. Parkes, Jack Rapke, Steve Starkey, Robert Zemeckis ; Written by John Gatins ; Starring Denzel Washington, Don Cheadle, Kelly Reilly, John Goodman, Bruce Greenwood, Melissa Leo ; Music by Alan Silvestri ; Cinematography Don Burgess ; Editing by Jeremiah O'Driscoll ; Studio Parkes + MacDonald Prods., ImageMovers ; Distributed by Paramount Pictures (USA/Worldwide/UK), StudioCanal (Germany), TriPictures (Spain), Zon Audiovisuais (Portugal) ; Release dates October 14, 2012 (New York Film Festival), November 2, 2012 (United States, Canada) ; Running time 138 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $31 million 

Story / Cerita / Sinopsis :
William Whip Whittaker (Denzel Washington) yakni seorang pilot brilian, ironisnya ia juga yakni seorang drug user dan alkoholik. Berkat Whip, pesawat yang mengalami kerusakan di angkasa berhasil didaratkannya dengan selamat. Namun pemeriksaan yang dilakukan pada hasilnya mengakibatkan Whip harus mempertanggungjawabkan kecanduannya terhadap alkohol.

Review / Resensi:
Sedikit tertipu dikala sebelumnya saya menyangka film garapan Robert Zemeckis (Forrest Gump, Cast Away) ini yakni sebuah thriller dengan twist yang biasanya harus dinantikan dengan sabar (saya menyalahkan premis yang saya baca – bahkan premis di imdb.com sedikit menjebak). Pada kenyataannya, walaupun dengan adegan live-action yang mendebarkan (menyelamatkan pesawat dengan membalikkan pesawat, whaaatt??), Flight murni yakni sebuah drama dengan abjad Whip sebagai tokoh sentralnya – seorang alkoholik sekaligus pilot brilian. Ya, Flight yakni sebuah drama, yang harus ditonton dengan sabar.

Saya katakan drama yang harus ditonton dengan sabar, alasannya yakni selepas adegan emas yang ada di bab awalnya, kita akan diajak mengikuti kehidupan seorang Whip yang berantakan. Awalnya Whip yakni seorang peminum yang hendak bertobat sehabis insiden jatuhnya pesawat itu, namun pemeriksaan yang dilakukan atas adanya kemungkinan kelalaian pilot menyakitkan hatinya – sehingga dengan bodohnya ia kembali terjebak pada botol-botol alkohol favoritnya. Ketergantungan Whip terhadap alkohol ini yang akan kita ikuti, dan dengan gaya penceritaan yang lambat, serta dialog-dialog yang dibawakan dengan perlahan dan bunyi rendah, menjadi hal yang mengakibatkan Flight menjadi sebuah film drama yang butuh kesabaran tinggi – alasannya yakni ya, saya sudah bosan. (Atau mungkin saya bosan alasannya yakni sebelumnya saya berekspektasi akan menyaksikan sebuah thriller, bukan drama).

Yang juga sedikit mengganggu yakni sub-plot romansa  yang dihadirkan antara abjad Whip dan Nicole (Kelly Reilly). Sub-plot itu tidak terlalu signifikan, dan tidak penting bahwasanya – atau boleh dibilang pengembangan kisah romansa keduanya terlalu datar dan dibuat-buat. Bahkan abjad Nicole yang tiba-tiba ditampilkan di bab awal sedikit merusak alur dan membingungkan, sementara pada paruh sisa film ia tidak lagi menjadi abjad yang dominan. Saya lebih menyukai kalau sub-plot relasi Whip dengan mantan istrinya dan anaknya lebih ditampilkan. Sedikit klise memang, tapi setidaknya bisa menciptakan kebosanan saya sedikit pudar kalau ada adegan teriakan dan sumpah serapah, alih-alih percakapan-percakapan datar.

Untungnya, Flight punya Denzel Washington sebagai sang aktor, dan ia bisa menghidupkan abjad Whip yang memang menjadi nyawa dari film ini sendiri. Whip terperinci bukan tokoh utama yang bisa kita sukai – he is arrogant and a jerks, no doubt – namun pendewasaan abjad Whip lah yang menjadi plot utama dari Flight. Perlu pemeran sekaliber peraih Oscar untuk memerankan Whip, yang bisa menciptakan kita sebal namun sekaligus jatuh iba, dan Denzel Washington terperinci tidak mengecewakan. Kehadiran John Goodman, walaupun sekedar figuran, yakni sebuah hiburan tersendiri berkat karakternya yang kocak – dan karakternya yakni sedikit sentuhan yang menciptakan Flight mempunyai sisi lucu dari kegersangan kisah dramanya yang sedikit membosankan (dan kelamaan – yap, durasinya 2 jam rek). Saya sedikit bahagia menemui Brian Geraghty di film ini yang berperan sebagai co-pilot Ken Evans (good-looking-guy, finally!)  – saya menyukainya sehabis melihatnya main di Easier With Practice (2009), sayang karakternya tidak terlalu dikembangkan.

Overview:
Once again, i would like to underline that Flight is a drama movie. Setelah jatuhnya pesawat, Flight juga mengalami kejatuhan intensitas film, dikala kita terpaksa mengikuti kehidupan Whip yang berantakan. Dengan gaya penceritaan yang lamban dan percakapan-percakapan bernada rendah, Flight yakni drama yang (bisa) membuatmu bosan setengah mati.  Untungnya, menyerupai Whip yang berhasil menyelamatkan pesawat, Denzel Washington juga berhasil menyelamatkan film ini dengan membawakan karakternya dengan baik.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Flight (2012)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel