The Hunger Games : Mockingjay Part 1 (2014)


"Miss Everdeen, it is the things we love most that destroy us," - President Snow

RottenTomatoes: 65%
IMDb: 7,2/10
Metascore: 64/100
NikenBicaraFilm: 4/5

Rated: PG-13
Genre: Drama, Action, Adventure, Science Fiction, Fantasy

Directed by Francis Lawrence ; Produced by Nina Jacobson Jon Kilik ; Screenplay by Danny Strong Peter Craig ; Based on Mockingjay by Suzanne Collins ; Starring Jennifer Lawrence, Josh Hutcherson, Liam Hemsworth, Woody Harrelson, Elizabeth Banks, Julianne Moore, Philip Seymour Hoffman, Jeffrey Wright, Stanley Tucci, Donald Sutherland ; Music by James Newton Howard ; Cinematography Jo Willems ; Edited by Alan Edward Bell, Mark Yoshikawa ; Production company Lionsgate Color Force ; Distributed by Lionsgate ; Release dates November 10, 2014 (UK), November 21, 2014 (North America) ; Running time 123 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $125 million ; Box office $507.1 million

Story / Sinopsis / Cerita :
Setelah berhasil menghancurkan arena Hunger Games pada film sebelumnya Catching Fire, Katniss Everdeen (Jennifer Lawrence) dibawa ke Distrik 13 yang menjadi markas utama pemberontakan terhadap Capitol. Ia kemudian bertemu dengan Presiden Coin (Julianne Moore) yang memintanya menjadi Mockingjay sebagai simbol propaganda pemberontakan.

Review / Resensi :
Sebelumnya saya mau kasih tahu satu hal: I just watched The Hunger Games and The Hunger Games : Catching Fire a week ago - then suddenly I become one of the biggest fans. Sebelumnya saya hanya sekedar iseng - iseng nonton, alasannya ialah sebelumnya saya agak skeptis perihal film ini. Tapi rupanya tanpa disangka The Hunger Games luar biasa menarik buat saya, dan kemudian saya jadi ngebet banget untuk nonton Mockingjay Part 1. I know this already too late, and I regret it. But I realized that mostly my biggest reason why I love Hunger Games because of my unworthy crush on Josh Hutcherson as Peeta Mellark. His character is so sweet and nice. Perfect example that the hot-sexy guy (I mean Gale, Liam Hemsworth) can lose to the sweet-nice guy (Peeta, Josh Hutcherson). :p

Dibaginya cuilan selesai trilogi Hunger Games menjadi 2 cuilan mengulang hal yang telah dilakukan oleh Harry Potter dan Twilight saga. Banyak yang merasa bahwa membagi film penyesuaian novel pada cuilan terakhir menjadi 2 cuilan ialah hal yang tidak perlu dan trik kapitalis untuk meraup laba sebanyak-banyaknya. Namun saya sendiri merasa membaginya menjadi 2 cuilan memperlihatkan kepuasan tersendiri bagi para fans, terutama fans novelnya. Harry Potter and The Deathly Hollow yang dibagi menjadi 2 cuilan buat saya menjadi sebuah selesai perpisahan yang memuaskan alasannya ialah berdasarkan saya merangkum sebuah novel yang begitu kaya bahan menjadi sebuah film berdurasi maksimal 3 jam akan SELALU mengecewakan fans berat novelnya. Sehingga, dibagi duanya film cuilan jadinya akan sedikit mengobati kekecewaan, walaupun akan ada selalu resiko bahwa film cuilan pertama akan menjadi sedikit membosankan dengan cuilan titik puncak yang menggantung dan bikin penonton gregetan.


Resiko itulah yang kemudian harus diemban The Hunger Games : Mockingjay Part 1. Membagi novel yang bekerjsama tidak terlalu tebal menjadi 2 film menciptakan Mockingjay Part 1 menjadi sedikit membosankan. Kisah hanya berputar perihal bagaimana Katniss bersedia menjadi alat propaganda Presiden Coin (Julianne Moore) yang hendak memberontak terhadap kediktatoran Presiden Snow (Donald Shuterland) dan Capitol, dan bagaimana kontradiksi perasaannya terhadap Gale dan Peeta, kemudian bagaimana Katniss ingin menyelamatkan Peeta yang ditawan oleh Presiden Snow. Mockingjay Part 1 ini akan less-action, dan lebih berkutat pada permainan drama politik dengan sisipan bumbu romance. Yeah, boleh jadi Mockingjay Part 1 ini hanyalah sekedar perkenalan terhadap titik puncak sesungguhnya yang gres bisa kita tonton 1 tahun lagi (*duh udah ga sabar!), alasannya ialah the real rebellion belum terjadi. Toh Mockingjay Part 1 ini memang hanya menceritakan separuh novelnya.

Saya sendiri merasa mendapat citra yang lebih memuaskan perihal Panem dan situasinya melalui Mockingjay Part 1. Hal-hal yang menciptakan saya bertanya-tanya (karena saya belom baca novelnya) di Catching Fire perlahan bertahap lebih terkuak, termasuk rasa ingin tau saya terhadap romansa sesungguhnya yang dirasakan oleh Katniss (iye saya termasuk yang demen ama romance-nya). Mockingjay Part 1 akan lebih mengenalkan sosok Katniss dengan lebih baik lagi, serta bagaimana hubungannya dengan para tokoh-tokoh lainnya. Harus diakui bahwa performa Jennifer Lawrence benar-benar memperlihatkan kapasitas kemampuannya sebagai aktris muda berbakat dan kaliber Oscar. Entah apa jadinya Hunger Games tanpa sosok Katniss yang diperankan olehnya. Jennifer Lawrence bisa menampilkan akting solid yang variatif dan tidak satu dimensi. Ia ialah icon wanita kuat, penyayang sekaligus berjiwa rebel, dan ternyata masih suka grogi di depan kamera. Mockingjay Part 1 juga didukung oleh akting brilian para pemain drama lainnya, termasuk Josh Hutcherson (my heart was broken watch him cry, aww), Donald Shuterland, Julianne Moore, Sam Clafin, sampai mendiang Phillip Seymour Hoffman. Lagu The Hanging Tree yang liriknya telah ada di buku dan nadanya diaransemen oleh The Lumineers berhasil menjadi sebuah anthem yang terasa menghantui.
  
As I said before, one of the main reason why I love Hunger Games is Peeta character. Karena itulah untuk alasan yang terkesan cheesy, Mockingjay Part 1 menjadi sedikit mengecewakan buat saya alasannya ialah sosok Peeta yang cuma muncul sebentar. Tapi itu semua toh terbayarkan alasannya ialah walaupun cuma nongol sebentar, tapi kemunculannya terbilang efektif. Terutama alasannya ialah Peeta yang kurus, babak belur dan kelihatan menyerupai drug-junkie lebih hot daripada sebelumnya. Haha. Oh man, I'm 26 y.o and still trapped in teenage girl dream. 

More handsome than before.. *wink*
I love Hunger Games, namun sepertinya sebagai sebuah film sampaumur dengan rating PG-13 menciptakan unsur ketegangan pada Hunger Games sesungguhnya tidak setegang itu. Terutama jikalau kau terbiasa menonton film-film thriller dengan rating R. Hal lain yang juga agak mengganjal dari keseluruhan film Hunger Games ialah bahwa tokoh antagonis sejauh ini hanya berkutat pada sosok Presiden Snow, sedangkan penduduk Capitol lainnya sendiri sepertinya tidak sejahat itu. Saya sendiri juga merasa dibingungkan dengan banyak hal, termasuk mengenai banyaknya tokoh tanpa cukup waktu untuk menjelaskan abjad masing-masing dengan baik, serta (salah satu poin paling penting) bagaimana cinta segitiga yang terjadi antara Katniss-Peeta-Gale yang ngambang dan salah-salah menciptakan Katniss kelihatan sedikit player. Saya selalu merasa bahwa semenjak Hunger Games pertama, saya tidak merasa mendapat citra yang sangat memuaskan mengenai dunia yang dibangun Suzanne Collins. Toh alasannya ialah filmnya juga hanya mengambil perspektif seorang Katniss, dan durasi selama 2 jam lebih tidak akan cukup untuk merangkum segalanya. That's why, my friends, book is always better than movie. Satu bukti bahwa saya harus segera baca novelnya minimal sebelum Mockingjay part 2 dirilis!

Overview:
Yeah, Mockingjay Part 1 hanya menceritakan separuh buku, sehingga kau tidak akan mendapat titik puncak serta adegan seru yang berarti. Mockingjay Part 1 ialah babak pengantar menuju pemberontakan, sedangkan pemberontakan yang sesungguhnya sendiri belum terjadi. Bagi sebagian orang Mockingjay Part 1 akan terasa membosankan, namun buat fans berat novelnya Mockingjay Part 1 ialah bentuk visual yang memuaskan dan tidak mengecewakan. JLaw memperlihatkan kapasitas aktingnya yang brilian, menciptakan film fantasi sampaumur ini lebih berkelas, apalagi dibandingkan para film-film dengan genre serupa yang ketika ini naik daun. Saya sendiri merasa Mockingjay Part 1 tidak mengecewakan, tapi juga tidak terlalu memuaskan. Mungkin jikalau ada shirtless man dan hot kissing scene akan sedikit membantu. Dua hal yang sepertinya menciptakan penonton wanita menyukai Twilight saga. Lol. :))

Random Notes:
Hungry Games & Battle Royale
Ini opini langsung saya mengenai orang-orang yang membandingkan Hunger Games dan Battle Royale. Saya bisa membandingkan alasannya ialah saya pernah nonton keduanya. Yap, ada cuilan khusus dari Hunger Games yang memang sepertinya begitu menyerupai dengan Battle Royale - tapi itu sebatas mengenai agresi bunuh-bunuhan sekumpulan ABG di sebuah arena. Di luar itu, The Hunger Games (THG) dan Battle Royale ialah 2 dongeng yang berbeda. THG ialah film/novel sampaumur dan Hunger Games ialah salah satu cuilan dari ceritanya, namun itu bukan hal utama melulu yang dibicarakan THG sepanjang ceritanya. Ada intrik politik, dampak peperangan, romansa, propaganda melalui televisi, dan kisah satir dari reality show. Sedangkan Battle Royale ialah semacam film kelas B, dengan lebih menonjolkan action dan gore-nya. So, please stop comparing this 2 movies!

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "The Hunger Games : Mockingjay Part 1 (2014)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel