Enemy (2013)

"Chaos is order yet undeciphered,"

RottenTomatoes: 75% | IMDb: 6,8/10 | Metascore: 61/100 | NikenBicaraFilm: 4,5/5

Rated: R | Genre: Mystery & Suspense

Directed by Denis Villeneuve ; Produced by M.A. Faura, Niv Fichman ; Screenplay by Javier Gullón ; Based on The Double by José Saramago ; Starring Jake Gyllenhaal, Mélanie Laurent, Sarah Gadon, Isabella Rossellini ; Music by Daniel Bensi, Saunder Jurriaans ; Cinematography Nicolas Bolduc ; Edited by Matthew Hannam ; Production company Mecanismo Films, micro_scope, Rhombus Media, Roxbury Pictures ; Distributed by A24 Films (United States), E1 Films (Canada), Alfa Pictures (Spain) ; Release dates 14 March 2014 (Canada), 28 March 2014 (Spain) ; Running time 90 minutes ; Country Canada, Spain ; Language English ; Box office $3,373,480

Story / Cerita / Sinopsis :
Adam Bell (Jake Gyllenhall), seorang guru sejarah, terkejut saat melihat seorang pemeran figuran yang dilihatnya dalam sebuah film begitu menyerupai dengan dirinya. Ia kemudian menilik siapa sebetulnya pemeran figuran tersebut.

Review / Resensi:
Enemy yaitu film kerjasama kedua antara Jake Gyllenhaal dan Dennis Villenevue sesudah Prisoners (2013), walaupun sebetulnya Enemy dikerjakan sebelum produksi Prisoners. Enemy merupakan pembiasaan bebas dari buku karangan Jose Saramago berjudul The Double. Jika dibandingkan, Prisoners memang tergali lebih dalam secara emosional daripada Enemy. Namun jalinan dongeng Prisoners sangat normal bila dibandingkan Enemy yang lebih sarat akan surealisme dan simbolisme. Banyak orang bilang bahwa kau harus menonton film ini dua kali, untuk benar-benar bisa memahaminya. Inilah yang saya lakukan, but poor me, I still don't get it. Sebuah quote yang disebutkan di awal film, yang diambil dari buku karangan Jose Saramago juga, "Chaos is order yet undeciphered," - yang artinya kurang lebih yaitu chaos yaitu tatanan yang belum teruraikan. Ini yaitu petunjuk besar bahwa kau akan menyaksikan sebuah film yang membingungkan, dan mungkin kau membutuhkan beberapa kali nonton untuk bisa memecahkan dan merangkai puzzle yang ada. 


Enemy bagaikan potongan-potongan puzzle yang disajikan oleh Denis Villeneuve secara berantakan, dan kiprah kita yaitu menyusunnya menjadi suatu serpihan dongeng yang utuh. Bukan kiprah yang gampang memang, dan jawabannya begitu filosofis. Apalagi kemudian ada elemen-elemen sureal yang coba dimasukkan sang sutradara, sebagai teladan saat ada adegan laba-laba raksasa yang berjalan di sebuah kota yang sepi. Saya yakin kalau kau datang di bab endingnya, kau akan makin frustasi, dan sumpah serapah senada dengan what the fuck akan keluar dari mulut. Enemy yaitu tipikal film yang membuatmu ingin berdiskusi selepas menontonnya, dan menciptakan Memento-nya Christoper Nolan menyerupai film anak kecil. Salah satu clue lain menyerupai yang diutarakan sang sutradara melalui banyak sekali wawancaranya yaitu film Enemy yaitu mengenai alam bawah sadar seorang pria. Jadi, kau tidak bisa mengartikan seluruh insiden yang diberikan di film ini secara harfiah. Tapi satu hal yang perlu digarisbawahi, Enemy bukan film sci-fi

Banyak diskusi menarik yang telah saya ikuti dari banyak sekali sumber internet mengenai maksud dari film Enemy. Ada beberapa artikel yang membahas bahwa Enemy yaitu mengenai fasisme, sebagaimana apa yang diajarkan tokoh Adam Bell yang diperankan oleh Jake Gyllenhaal di dalam kelas mengenai diktatorisme (kuliahnya cukup menarik, dan salah satu petunjuk penting untuk memecahkan misterinya). Beberapa artikel lain juga membahas bahwa Enemy yaitu mengenai ketidakbebasan sang tokoh di bawah kendali perempuan dan pernikahan. Salah satu artikel yang paling menarik mengenai pembahasan film ini secara detail bisa kau baca di artikel ini: https://shoton35.wordpress.com/2014/06/05/enemy-in-depth-analysis/, namun saya sendiri yang bahkan sudah menontonnya sampai 2 kali masih saja diliputi kebingungan. Sebagaimana sang sutradara dalam salah satu wawancaranya, sepertinya doi memang berniat menciptakan 2001: A Space Odyssey versinya, dimana Enemy yaitu teka-teki yang penonton harus pecahkan. Di satu sisi ini mengasyikkan, namun di sisi lain beberapa penonton akan merasa bahwa film ini menciptakan frustasi. Saya sendiri termasuk yang frustasi, namun tetap saja saya penasaran. Saran saya, untuk bisa memahami film ini yaitu perhatikan setiap detail yang tersaji sepanjang film (untung durasi film ini cuma 90 menit), kemudian baca wawancara sang sutradara mengenai Enemy, baca artikel-artikel diskusi yang mencoba mengupas Enemy di internet, kemudian tonton lagi untuk kedua kalinya. Tapi bila kau masih tetap tidak mengerti, tenang, kau enggak sendiri. 


Jake Gyllenhaal memberikan performa yang sangat mengesankan, terutama alasannya yaitu ia memerankan dua huruf yang cukup berbeda. Hebatnya, keduanya secara fisik hampir serupa begitu sama - sehingga kita sulit untuk membedakan keduanya kecuali dari cara mereka berdandan dan berpakaian. Jake memperlihatkan aura emosi pada kedua huruf tersebut yang perbedaannya tidak signifikan, melainkan begitu halus, namun masih bisa dibedakan. Filmnya sendiri mungkin akan sedikit membosankan, alasannya yaitu Dennis Villeneuve membawakan Enemy dalam tempo yang sangat lambat dan sedikit mellow dengan tone warna yang kekuningan. Pun ditambah dengan backsound yang terasa depresif dan suasana kota dimana kedua tokoh tinggal yang terasa sepi, masbodoh dan mati. Yang juga menarik yaitu bagaimana Villeneuve bisa merangkai Enemy menjadi sebuah sajian unik. Perhatikan saja scene keseharian tokoh Adam Bell yang tidak bahagia. Kelihatannya scene itu berjalan berhari-hari, namun rupanya itu terjadi pada satu hari yang sama. Scene ini terang salah satu teladan dari quote yang disebutkan di awal: Chaos is order yet undeciphered. 


Overview:

Enemy is not for everyone. Memahami Enemy membutuhkan kesabaran tingkat tinggi, alasannya yaitu kurang lebih kau harus menonton minimal dua kali untuk bisa mengerti dan memahami film ini. Enemy kolam potongan puzzle acak yang harus dirangkai oleh penonton, dan film yang naskahnya dikerjakan oleh Javier Gulon dan disutradarai oleh Dennis Villeneuve tidak memperlihatkan petunjuk yang gamblang dan mudah. Kekuatan Enemy juga didukung oleh perfoma solid dari Jake Gyllenhaal dan bagaimana Dennis Villeneuve bisa memperlihatkan nuansa yang terasa paranoid dan depresif melalui pertunjukan yang rapi. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Enemy (2013)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel