Bridge Of Spies (2015) (4,5/5)


James Donovan: Aren't you worried? 
 Rudolf Abel: Would it help?

RottenTomatoes: 92% | IMDb: 8,1/10 | Metascore: 81/100 | NikenBicaraFilm: 4,5/5

Rated: PG-13
Genre: Drama, Mystery & Suspense

Directed by Steven Spielberg ; Produced by Steven Spielberg, Marc Platt, Kristie Macosko Krieger ; Written by Matt Charman, Ethan Coen, Joel Coen ; Starring Tom Hanks, Mark Rylance, Amy Ryan, Alan Alda ; Music by Thomas Newman ; Cinematography Janusz Kamiński ; Edited by Michael Kahn ; Production companies Touchstone Pictures, DreamWorks Pictures, Fox 2000 Pictures, Reliance Entertainment, Participant Media, TSG Entertainment, Afterworks Limited Studio, Babelsberg Amblin Entertainment, Marc Platt Productions ; Distributed by Walt Disney Studios, Motion Pictures (North America), 20th Century Fox (International) ; Release dates October 4, 2015 (New York Film Festival), October 16, 2015 (United States) ; Running time 141 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $40 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Terinspirasi dari sebuah kisah nyata, Bridge Of Spies bercerita mengenai James Donovan (Tom Hanks) yang menjadi pengacara pembela Rudolf Abel (Mark Rylance) yang didakwa sebagai mata-mata Uni Soviet pada kurun Perang Dingin. Kasus ini kemudian berkembang seiring dengan tertangkapnya pilot Amerika oleh Uni Soviet dan seorang mahasiswa Amerika oleh Jerman Timur, dan Donovan ditunjuk untuk melaksanakan negoisasi penukaran para tawanan tersebut. 

Review / Resensi :
Dengan dongeng utama mengenai spionase, serta intrik - intrik aturan hingga politik yang melibatkan tiga negara (Amerika Serikat, Jerman Timur dan Uni Soviet) - di atas kertas Bridge of Spies yaitu tipikal film yang bagi saya membosankan dan bikin ngantuk. Satu-satunya yang menciptakan saya tertarik yaitu nama Coen Brothers yang turut mendukung penulisan naskahnya, hingga kemudian pada sebuah agresi nonton dadakan saya menentukan Bridge of Spies untuk ditonton di bioskop. Ya, bermula dengan lambat dan saya sebagai penonton muda orang Indonesia yang gag terlalu paham sejarah dunia harus menebak-nebak apa gerangan yang terjadi, cuilan awal film ini memang potensial untuk bikin ketiduran. Tapi bila mau bersabar sebentar, intrik-intrik yang agak membingungkan untuk diikuti (ini terperinci tipe film berat yang ga cocok ditonton pas otak lagi butuh liburan), bersama-sama berjalan dengan sangat menarik. Jelas, selain dari segi visual dan estetika menakjubkan yang membawamu ke tahun 60-an, kekuatan Bridge of Spies ada pada naskah dan narasinya. 

Sebagian orang sudah memprediksi Bridge Of Spies akan menjadi salah satu kandidat di ajang Oscar tahun depan, dan bisa jadi akan menambah koleksi piala bagi sang sutradara Steven Spielberg. Ah, Spielberg - siapa yang tidak kenal dengan sutradara yang selama empat dekade ini tidak hanya berhasil secara komersial namun juga hampir selalu bisa menjaga kualitas film-filmnya? Daftar filmography Spielberg benar - benar menakjubkan: mulai dari film drama keluarga E.T. (1982) dan Jurassic Park (1993), film yang menciptakan semua orang takut renang sembarangan: Jaws (1976), Indiana Jones, sci-fi movie A.I. (2001) dan Minority Report (2002), hingga war-movie yang alhasil mengganjarnya Best Director di Academy Awards: Schindler's List (1993) dan Saving Private Ryan (1998). Bridge Of Spies ini sendiri begitu kental dengan dampak aura positif Spielberg, terutama melalui sentuhan bumbu drama keluarganya.

Pengaruh Spielberg terperinci terlihat pada bagaimana Bridge of Spies meramu dramanya. Ini mungkin akan sedikit predictable buat banyak orang (tapi ini kan menurut kisah nyata, so predictable is okay), namun yang menyenangkan yaitu dampak Coen Brothers sebagai penulis naskahnya juga masih tersirat dengan terperinci - lewat aura black comedy khas mereka berdua. Dan perpaduan kedua dampak ini menghasilkan naskah yang kaya, solid, dinamis dan fun. Walaupun sekilas ceritanya agak bikin galau dan to be honest historical drama is kinda a bit boring, Bridge of Spies masih bisa bergerak di koridor mainstream yang tetap simpel untuk disukai untuk banyak orang. Sangat asyik mengikuti bagaimana sang tokoh utama James Donovan memainkan peranannya sebagai negosiator ulung, lewat taktik - taktik cerdas dan penuh resiko - yang bersama-sama berbekal dari pengalaman ia sebelumnya sebagai pengacara asuransi. Sekalian, Bridge of Spies juga akan membuatmu tertarik untuk mempelajari sejarah dunia, dan boleh jadi menjadi film drama yang sangat menarik untuk ditonton mahasiswa Hubungan Internasional (walaupun oh yes, film ini bicara lewat perspektif Amerika Serikat).

Akan tetapi, boleh dibilang ada 2 kesalahan minor yang menciptakan Bridge of Spies ini tidak terlalu wow (bagi saya nih). Ya, Spielberg dengan drama-dramanya yang menyentuh memang akan menciptakan Bridge of Spies sedikit mendramatisir beberapa kejadian yang tidak sesuai dengan sejarah faktual yang sesungguhnya terjadi. Walaupun toh film ini memang sedari awal hanya menyampaikan "inspired by true events" alih-alih "based on true events" (penggunaan kata 'inspired' biasanya merujuk pada penerjemahan cukup longgar dari kisah sejatinya). Sedikit dramatisasi yang emosional ini akan dirasa agak berlebihan untuk para penonton kritis (and hard to pleased :p), namun secara keseluruhan Bridge of Spies tidak terlalu berlebihan bagi para penonton awam. Saya sendiri tidak menyampaikan bahwa ini yaitu kesalahan fatal, namun memang Bridge of Spies bermain di lajur aman.

Kesalahan minor kedua, yaitu betapa datarnya abjad James Donovan, yang diperankan oleh Tom Hanks dan menandai kerjasama keempat antara Hanks dan Spielberg. He is too good to be true. Karakternya terasa satu dimensi, dan motivasi yang membawanya untuk menangani perkara demi perkara tidak terlalu jelas. Karakternya menyerupai seorang protagonis yang melaksanakan tugasnya dengan sangat terlalu lancar, dan Bridge of Spies menyerupai one-man-show for him. Hal ini tentu saja menciptakan ketegangan yang kita rasakan tidak sebesar yang seharusnya ada. So, is Oscar-worthy for Tom Hanks's performance? I don't think so. Ini yaitu kiprah yang terlalu simpel bagi bintang film yang selalu bermain sebagai orang baik hati ini, dan abjad James Donovan, juga tidak memperlihatkan range luas bagi kapabilitas akting seorang Tom Hanks. Yang justru menarik yaitu abjad Rudolf Abel yang diperankan oleh Mark Rylance. Karakternya terasa aneh, misterius, dan bersama-sama sama sekali ga mencerminkan seorang mata-mata handal, namun bila dilihat dari kacamata Uni Sovyet - he is the real hero! Dan akting Mark Rylance yang sebelumnya lebih dikenal sebagai stage actor tampak paling menonjol, probably have a big chance for nomination for Best Supporting Actor?

Dari segi visual, Bridge of Spies tidak setengah-setengah. Dengan sinematografi yang mayoritas bersalju (apa alasannya yaitu ini tentang Cold War? trus lantas literally cold? :p), tone warna gelap suram keabu-abuan, serta properti (set lokasi, kostum, kereta, hingga mobil) vintage yang menawan, Bridge of Spies sangat menarik untuk disaksikan. Walaupun film berkisar pada persoalan-persoalan perundingan intelijen antar negara, namun Bridge of Spies juga totalitas dalam mewujudkan adegan-adegan perang dan live-action-nya: pembangunan tembok Berlin dan ditembaknya pesawat U-2. Komposisi musik dari Thomas Newman yang (ternyata) sudah dinominasikan 12 kali pada Academy Awards juga tidak perlu diragukan lagi dalam melengkapi Bridge of Spies menjadi sebuah film yang berkualitas dan layak untuk dinominasikan Best Picture pada piala Oscar tahun depan.

Overview:
Kalau dulu kau ngantuk pas pelajaran sejarah, maka Bridge of Spies akan menjadi sebuah film sejarah perihal Cold-War yang menarik untuk disaksikan. Kombinasi Spielberg dan naskah yang dikerjakan oleh Matt Charman dan Coen Brothers menghasilkan narasi yang solid, kaya, menyentuh, sekaligus tidak kehilangan sisi fun-nya. Sedikit dramatisasi menciptakan Bridge of Spies terasa bermain kondusif dan terlalu mainstream, tapi tidak hingga kelewat berlebihan hingga menjatuhkan kualitas film. Tom Hanks bermain dengan baik (tapi ini terperinci bukan kiprah yang menantang baginya), namun yang menonjol yaitu Mark Rylance sebagai Rudolf Abel (dan integritasnya sebagai mata-mata mengesankan!). Dari segi visual, sinematografi dan desain produksi - Bridge of Spies juga sangat maksimal. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Bridge Of Spies (2015) (4,5/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel