12 Monkeys (1995) (4,5/5)


...Once again the animals will rule the world...

RottenTomatoes: 88% | IMDb: 8.1/10 | Metascore: 74/100 | NikenBicaraFilm: 4,5/5

Rated: R
Genre: Science & Fiction, Action

Directed by Terry Gilliam ; Produced by Charles Roven ; Screenplay by David Peoples, Janet Peoples ; Based on La jetée by Chris Marker ; Starring Bruce Willis, Madeleine Stowe, Brad Pitt, Christopher Plummer, David Morse ; Music by Paul Buckmaster ; Cinematography Roger Pratt ; Edited by Mick Audsley ; Production company Atlas Entertainment Classico ; Distributed by Universal Pictures ; Release dates December 29, 1995 ; Running time 129 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $29.5 million ; Box office $168.8 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Akibat suatu virus misterius yang tersebar di tahun 1996, 99% insan di bumi mati dan mengakibatkan 1% sisanya harus bertahan hidup di bawah tanah. Di dunia masa depan, James Cole (Bruce Willis), seorang narapidana, kemudian dikirim menjadi volunteer ke masa kemudian untuk menyidik virus tersebut.

Review / Resensi :
Kalau disuruh menyebutkan film dekade 90-an yang harus ditonton, kebanyakan orang niscaya akan menyebutkan 12 Monkeys (1995) sebagai salah satunya. Film yang disutradarai oleh legendary director, Terry Gilliam ini belakangan juga di-remake dalam bentuk TV series - walaupun katanya serial TV-nya tidak bisa menyaingi film aslinya yang seiring waktu juga bisa disebut cult-classic movie ini. Saya sendiri belum pernah nonton serial TV-nya, tapi saya baiklah untuk menyampaikan bahwa 12 Monkeys yaitu salah satu film klasik science-fiction yang wajib ditonton. Terutama untuk kau yang suka dengan konsep time-paradox atau time-loop yang ditawarkan oleh film ini. Oh- wait, time-paradox? Apakah film ini yaitu film yang membingungkan? Tenang, formula 12 Monkeys tidak akan semembingungkan Primer yang juga pernah saya review di blog ini (gilak Primer tuh film bikin pusing banget kayak ngerjain soal matematika!). 12 Monkeys is a blockbuster-hit that brought a lot of fun, and still has a great concept about time-paradox, or even a concept about human as an earth destroyer.

Tema time-travel selalu menarik untuk ditonton. Sejak Einstein mengungkapkan gagasannya soal relativitasnya, yang kemudian dengan sangat revolusioner memperbaharui konsep kita wacana waktu, perjalanan ke masa kemudian menyerupai menjadi khayalan indah bagi manusia. Apakah kita bisa merubah masa lalu? Lalu paradoks apa yang terjadi terhadap masa depan jikalau kita mengubah masa lalu? Yap, sebuah pertanyaan-pertanyaan logis yang sepertinya tidak bisa dibuktikan secara empiris. Apa yang dilakukan 12 Monkeys yang merupakan pembiasaan dari film pendek berjudul La jetée kurang lebih mencoba mengambil gagasan itu - yang kemudian akan dikembangkan melalui twist demi twist yang tidak kita duga (*spoiler* even the title itself is a red herring *spoiler ends*). Bernuansakan neo-noir di dunia distopia, 12 Monkeys bercerita mengenai perjalanan James Cole (Bruce Willis) yang ditugaskan kembali ke masa kemudian untuk menyidik virus yang menciptakan umat insan nyaris punah. Diniatkan dikirim ke tahun 1996, Cole justru nyasar ke tahun 1990, dimana ia kemudian mendekam di sebuah rumah sakit jiwa karena nggak ada yang percaya kalo ia dikirim dari masa depan (lagian siapa yang bakal percaya?). Di situlah kemudian ia bertemu dengan psikiaternya yang cantik, Dr. Kathryn Railly (Madeleine Stowe) dan sesama pasien yang sinting: Jeffrey Goines (Brad Pitt). Cole pun harus berjuang menyidik 12 Monkeys Army yang dipercaya menjadi dalang di balik tersebarnya virus mematikan itu, sambil meyakinkan orang-orang di sekitarnya bahwa ia bukan orang gila.

Sebagai film action dan science-fiction, 12 Monkeys sudah punya formula yang asyik. Tapi tidak cukup hingga di situ, Terry Gilliam memasukan unsur sureal yang menciptakan 12 Monkeys ternyata tidak sesederhana itu dan terasa ambigu. Ada beberapa scene yang akan mengingatkan saya dengan apa yang juga suka dilakukan oleh David Lynch yang populer suka mencampuradukkan sureal dengan realis. Bagian awal film ini fokus pada apakah James Cole yang terdampar di tahun 1990 benar-benar seorang pengembara dari masa depan, atau sekedar orang gila? Kalau kau perhatikan dengan teliti, kau juga akan menemukan bahwa ada beberapa hal paralel dengan banyak kesamaan antara penjara James Cole di masa depan, dengan rumah sakit jiwa yang ditinggali Coel di masa kini. Well, anyway the 'present' is an ambiguous term to define. Belum lagi kehadiran sosok homeless man misterius yang gag jelas yang kemudian menciptakan 12 Monkeys makin terasa misterius, dan justru hal ini bikin tambah seru!

Bruce Willis sebagai James Cole yang kabarnya gres dibayar sesudah film ini rilis hanya semoga bisa bermain di film Terry Gilliam, bermain cukup kondusif - pun demikian dengan Madelaine Stowe sebagai psikiater anggun yang (tentu saja) bakal jadi love-interest sang tokoh utama. Namun tentu saja abjad paling fenomenal yaitu si maniak Jeffrey Goines (Brad Pitt). Boleh dibilang 12 Monkeys yaitu salah satu film yang kemudian melambungkan nama Brad Pitt pada tahun 90-an, selain Se7en dan Fight Club. Biarpun abjad Jeffrey Goines ini sinting, maniak, dan sepertinya semacam komplikasi akut dari ADHD, tapi apa yang diucapkannya sebagian menohok. Perhatikan ini: 
"There's no right, there's no wrong, there's only popular opinion," 
Well-said, Jeffrey! Dan akting Brad Pitt memang luar biasa dalam menghidupkan Jeffrey Goines. Sedikit lebay, mungkin - tapi aktingnya sangat sesuai dengan mood film 12 Monkeys secara keseluruhan. Tak heran jikalau kiprahnya ini kemudian mengganjarnya dengan Best Supporting Actor di ajang Golden Globe, juga nominasi Oscar pertama kalinya bagi pemain film ganteng ini.

Overview :
Salah satu film bertemakan time-travel yang wajib ditonton. Terry Gilliam bisa membawakan 12 Monkeys mengalir dengan lancar, mengikat penonton dengan rasa ingin tau yang muncul atas apa yang sebenarnya terjadi, dengan kemudian menghadirkan plot-twist yang tidak mengecewakan. 12 Monkeys berhak menjadi cult-classic, saat Terry Gilliam juga dengan bijak memasukkan sedikit unsur sureal yang menambah kesan misterius. Bruce Willis dan Madelaine Stowe bermain aman, tapi terperinci yang paling luar biasa yaitu abjad Jeffrey Goines yang diperankan oleh Brad Pitt. Spesial effect-nya mungkin memang tidak spektakuler bagi kita penonton modern, but still it is one of the greatest science-fiction movie ever made. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "12 Monkeys (1995) (4,5/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel