Love And Mercy (2015)



We're not surfers, we never have been, and real surfers don't dig our music anyway!

RottenTomatoes: 90% | IMDb: 7,4/10 | Metascore: 80/100 | NikenBicaraFilm: 4/5

Rated: PG-13
Genre: Drama, Musical

Directed by Bill Pohlad ; Produced by Bill Pohlad, Claire Rudnick Polstein, John Wells ; Screenplay by Michael Alan Lerner, Oren Moverman ; Based on Heroes and Villains by Michael Alan Lerner ; Starring John Cusack, Paul Dano, Elizabeth Banks, Paul Giamatti ; Music by Atticus Ross ; Cinematography Robert Yeoman ; Edited by Dino Jonsäter ; Production company Battle Mountain Films, River Road Entertainment ; Distributed by Lionsgate Roadside Attractions ; Release dates September 7, 2014 (TIFF), June 5, 2015 ; Running time 121 minutes ; Country United States ; Language English ; Box office $28.6 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Sebuah biopik singkat dari living legend Brian Wilson, co-founder The Beach Boys pada 2 masa kehidupannya: 60-an (diperankan Paul Dano) dan 80-an (diperankan John Cusack). 

Review / Resensi:
Sulit dipercaya bahwa dibalik sebuah grup musik yang menghasilkan musik-musik ceria semacam "Fun-Fun-Fun" dan "Surfin' U.S.A.", ada sebuah dongeng yang cukup menyedihkan. Saya selalu beranggapan bahwa seniman besar harus punya miserable life untuk bisa menghasilkan sebuah karya besar, or at least, has psychological issues. You name it: mulai dari Virginia Wolf sampai Kurt Cobain, Vincent Van Gogh sampai Syd Barret, Entahlah, apakah mereka depresi dulu untuk bisa menjadi seniman, atau sehabis menjadi seniman gres depresi?. 

Love and Mercy ialah sebuah mini biopik dari Brian Wilson, yang merupakan co-founder dan leader The Beach Boys - poprock band yang di awal kemunculannya lekat dengan harapan California Dreams-nya: surfin' and romance. Boleh dibilang, kehidupan Brian Wilson bukanlah kehidupan 'impian' yang dibayangkan orang banyak wacana seorang musisi besar: happy, terkenal dan bergelimang uang. Sebaliknya, semenjak final tahun 60-an, Brian Wilson yang menjadi otak The Beach Boys harus berhadapan dengan dilema kesehatan mentalnya - yang berdampak besar tidak hanya pada grup musik yang ia bentuk, namun juga dengan kehidupannya sendiri.

Sebagai sutradara, Bill Pohlad menjadikan Love and Mercy menjadi sebuah film biopik yang indah, otentik, dan sedikit tidak konvensional. Sebuah film yang akan memuaskan sebagian besar fans-nya, dan menciptakan yang non-fans lebih mengapresiasi Brian Wilson sebagai seorang genius musician sekaligus seorang insan biasa. Sedikit berbeda dibandingkan film biopik lainnya, Love and Mercy hanya memfokuskan dongeng pada periode 60-an dan 80-an kehidupan Brian Wilson, yang uniknya diperankan oleh 2 pemain drama yang berbeda (Paul Dano sebagai Brian Wilson tahun 60-an, dan John Cusack sebagai Brian Wilson tahun 80-an). Love and Mercy memang tidak berusaha menyajikan biopik lengkap wacana banyak sekali insiden yang dialami oleh Brian Wilson, namun melalui secuplik percakapan singkat kita akan tahu penderitaan apa yang dialami Wilson pada periode yang tidak diceritakan: final hidup adik laki-lakinya, sampai bagaimana depresinya membuatnya tidak bisa meninggalkan kawasan tidur selama 3 tahun pada tahun 70-an. Sebenarnya, periode yang tidak diceritakan ini ialah titik terendah pada kehidupan Brian Wilson, yang sayangnya memang sengaja untuk tidak ditampilkan.

Dua masa yang menjadi fokus Love and Mercy dan berjalan paralel itu merupakan dua fase penting dalam kehidupan Brian Wilson. Paul Dano memerankan Brian Wilson pada dekade 60-an, kala kesehatan mentalnya terindikasi mulai menurun. Fase ini berdasarkan saya melambangkan kejatuhan. Dimulai dari panic attack dikala naik pesawat, Brian Wilson tetapkan untuk vakum dari tour-nya dan fokus menggarap album terbarunya, Pet Sounds (yang later dianggap menjadi salah satu album terbaik yang pernah ada). Album itu begitu berbeda dari "keceriaan" The Beach Boys sebelumnya, dan menciptakan Brian mengalami perselisihan dengan anggota grup musik lainnya, terutama Mike Love (Jake Abel). Masalah kesehatan mental Brian Wilson juga membuatnya lari ke LSD - dimana hal ini terang bukannya malah membantu namun LSD justru bikin makin parah. Fase tahun 80-an diperankan John Cusack, berdasarkan saya melambangkan kebangkitan. Pada fase 80-an ini Brian Wilson menjadi orang yang galau dan tidak berdaya di bawah imbas psikiaternya Eugene Landy (Paul Giamatti) yang telah menjadi dokter pribadinya bertahun-tahun. Untunglah Brian Wilson kemudian bertemu dengan Melinda (Elizabeth Banks), yang mencoba membantunya melepaskan diri dari Landy.

Apa yang menarik dari Love and Mercy ialah bagi saya, film ini sendiri mencoba memperlihatkan optimisme. Pemilihan dua periode yang mewakili kejatuhan Brian Wilson (60-an), dan kebangkitan (80-an) memperlihatkan bahwa seburuk apapun dilema dan depresi yang kau alami (era tahun 70-an, yang justru tidak diceritakan secara detail di film ini), kau masih bisa meraih kebahagiaan. Pada Love and Mercy, titik kebahagiaan itu berjulukan Melinda, yang - spoiler alert - kemudian menjadi istri Brian Wilson. Walaupun film ini lemah dalam memperlihatkan bagaimana Melinda bisa jatuh cinta kepada Brian Wilson (selain sebab Brian Wilson anggota The Beach Boys, saya tidak tahu apa yang menciptakan ia menarik), secara lugas Love and Mercy menggambarkan bahwa cinta ialah energi untuk - yang di film ini disebutkan - "To find a way to get back to yourself".

Dari divisi akting, harus diakui baik Paul Dano dan John Cusack memperlihatkan performa yang baik, terutama Paul Dano yang kabarnya harus menaikkan berat tubuh untuk memerankan Brian Wilson. Beberapa orang menyampaikan Paul Dano dan John Cusack secara fisik begitu berbeda dengan Brian Wilson, tapi kalau dilihat fotonya bekerjsama ketiganya seolah-olah juga (lihat foto di bawah). Elizabeth Banks tampil menarik dan manis dengan balutan busana bergaya 80-an, begitu pula Paul Giamatti yang bermain so eviiiiiil sebagai Gene Landy (walaupun harus diakui wig yang dipakainya sama sekali nggak meyakinkan). Sinematografinya indah, dengan warna-warna ceria yang mewakili semangat Beach Boys dan California-nya, walaupun ceritanya sendiri terasa depresif. Scoring music-nya yang digarap Atticus Ross tentu saja sangat menyenangkan, yang sebagian besar akan membuatmu bernostalgia dengan lagu-lagu The Beach Boys.



Overview:
Brian Wilson is one of the greatest musician, and Love And Mercy is portraying his life beautifully. Dipenuhi scoring music yang menyenangkan dari The Beach Boys, didukung dengan visual yang manis dan berwarna-warni serta akting brilian dari Paul Dano dan John Cusack yang memerankan Brian Wilson pada 2 masa yang berbeda, Love And Mercy adalah sebuah biopik padat yang menyentuh sekaligus memperlihatkan semangat optimisme. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Love And Mercy (2015)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel