Inside (À L'intérieur) (France, 2007) (4/5)


RottenTomatoes: 83% | IMDb: 6,9/10 | NikenBicaraFilm: 4/5

Genre: Horror
Rated: R

Directed by Julien Maury, Alexandre Bustillo ; Produced by Franck Ribière, Vérane Frédiani ; Screenplay by Alexandre Bustillo ; Story by Alexandre Bustillo ; Starring Aymen Saïdi, Béatrice Dalle, Alysson Paradis, Nathalie Roussel, Nicolas Duvauchelle, François-Régis Marchasson ; Music by François-Eudes Chanfrault ; Cinematography Laurent Barès ; Edited by Baxter Production company, BR Films, La Fabrique de Films ; Distributed by La Fabrique de Films ; Release dates May 13, 2007 (Cannes Film Festival) ; Running time 82 minutes ; Country France ; Language French ; Budget $2.5 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Di suatu malam sendirian di rumah, seorang wanita muda yang sedang hamil besar kedatangan tamu misterius yang hendak membunuhnya.

Review / Resensi :
Saya nggak terlalu familiar dengan film-film Perancis sebelumnya, termasuk film-film horror dari negeri tersebut. Tapi atas rekomendasi seorang kawan, aku memutuskan di suatu siang yang hening untuk nonton Inside (atau A L'Interieur) alasannya ialah katanya film horror yang dirilis tahun 2007 ini keren banget. Oke, perlu diluruskan terlebih dahulu bahwa film horror yang keren ialah mimpi jelek bagi mereka yang tidak menggemari film horror, apalagi subgenre slasher dan gore yang artinya penuh darah muncrat sana-sini. Dimulai dengan agak lambat, kemudian sedikit bernuansa suspense, separuh tamat filmnya akan membuatmu misuh-misuh dan mengumpat nggak karuan - dimana hal ini ialah hal yang baik dalam konteks film horror gore / slasher. Saya jamin penggemar film semacam ini akan menontonnya sambil bersuka cita. Oh ya, buat yang lagi hamil, aku sarankan sebaiknya kau nggak usah nonton ya. Just don't. 

Inside bermula dari kecelakaan yang melibatkan Sarah (Alysson Paradis) yang sedang hamil empat bulan dan kecelakaan itu menewaskan sang suami. Cerita berlanjut lima bulan kemudian, Sarah yang sedang hamil besar terpaksa menghabiskan malam natal sendirian di rumahnya. Atau setidaknya beliau pikir beliau akan sendirian, hingga kemudian seorang tamu misterius tiba ke rumahnya. Inside, sebagaimana kebanyakan film-film bergenre serupa, gotong royong tidak mengatakan kompleksitas cerita. Dan peduli amat dengan dongeng yang beda dan kompleks, kalau sanksi tamat film ini melahirkan mimpi jelek yang tidak akan gampang dilupakan bagi penonton. At least film ini menciptakan aku nggak bakal tinggal sendirian pas lagi hamil, atau pada ketika apapun!

Ceritanya agak lambat di awal, sebagaimana trik film horror kebanyakan. Namun memasuki babak kedua sehabis kita dikenalkan sekilas mengenai huruf sang protagonis Sarah, perlahan-lahan Inside memasuki ritme horror-nya. Dimulai dari sebuah ketukan pintu rumah dari seseorang yang mencurigakan, yang untungnya Sarah sudah cukup cendekia untuk tidak tertipu. Lalu dilanjutkan penampakan "La Femme" (Beatrice Dalle) di halaman rumah, bangun dengan tenang sambil menyalakan rokok. Bagian suspense-nya ini sudah cukup menarik dan bikin stress jantung, apalagi ketika sang "penampakan berambut panjang dengan dress hitam vintage panjang" oleh sutradara Julien Maury dan Alexandre Bustillo ditampilkan dengan cukup "subtle" dan brilian pada suatu momen mengendap-ngendap yang tidak diduga, tanpa perlu imbas bunyi dramatis yang bikin kaget. Ini momen tepat dimana penonton akan berteriak "Di belakangmu! Belakangmu!".

Jika potongan suspense ini sudah cukup creepy, maka potongan karenanya akan menciptakan penggemar film gore berpesta, because blood is everywhere. Inside menghabiskan separuh filmnya pada pesta berdarah, dimulai dari sebuah gunting menusuk ke pusar perut yang dijamin udah bikin kau ngilu. Inside tidak sungkan menampilkan banyak adegan gory dan brutal yang bikin perut mulas: gunting yang dibikin ngehancurin wajah, kepala meledak, tangan ditusuk gunting, duh... pokoknya sumpah serapah dan mungkin sedikit "crazy laugh" menjadi reaksi masuk akal selama nonton film ini. Jika kau berpikir bahwa Inside sudah cukup tenang menjelang karenanya dan menciptakan berpikir "keparahan" ini dapat separah apa lagi - maka Alexandre Bustillo yang juga bertindak sebagai penulis naskah tidak akan membiarkan kau dalam kondisi tentram, alasannya ialah menjelang tamat film ini akan makin parah. There are so many what the fuck and unpredictable moment, walaupun twistnya sendiri udah cukup ketebak buat aku di potongan awal. Oh yes, Inside ialah film gore-horror yang sinting!

*Anyway, kalaupun ada hal yang bikin aku ngerasa terganggu ialah animasi bayi di dalam perut yang entahlah... ngeganggu banget. 

Overview :
Bagi ibu hamil dan yang tidak menyukai film horror - terutama film gore, maka sudah terperinci Inside bukanlah film yang cocok buatmu. Namun bagi penggemar subgenre ini, Inside ialah salah satu pola tepat film gore yang keren. It's so brutal and disgusting. Jika kau berpikir bahwa potongan pertengahan film ini uda sinting, maka justru semakin tamat Inside akan makin ngawur. Oh well, ngawur dalam artian baik. Saya juga menyukai potongan menjelang pertengahan, sebuah susupan suspense yang cukup elegan dan efektif, sebuah pengantar tepat bagi penonton sebelum kita merayakan pesta berdarah-darah. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Inside (À L'intérieur) (France, 2007) (4/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel