Top 5 : Instrumental Song In Movies That Make Me Sad... (Really Really Sad)

Dasar melankolis, aku sering merasa diri aku terhanyut pada film yang sangat menyedihkan (kecuali kalau mood banyak cincong aku lagi keluar :p). Sebuah adegan yang membikin hati ini teriris-iris dan mematahkan hati membutuhkan derma scoring musik yang sesuai. Saya bantu-membantu nggak terlalu suka instrumental song (karena nggak sanggup dinyanyikan), tapi akhir-akhir ini jadi suka dengerin (selama jadi backsound film). Mendengarkannya ulang sanggup menyentuh memori otak di kepala dengan sempurna - membawa aku kembali pada mood yang aku dapatkan kala menonton filmnya.

Berikut ini ialah beberapa musik instrumental di film yang tiap dengerin jadi menciptakan aku jadi kebawa sedih.... 

(ANYWAY THESE ARTICLES CONTAIN MAJOR SPOILERS)

#1 

On The Nature of Daylight by Max Richter

(Arrival, 2016)

Dimulai dari yang paling anyar ya. Just watched Arrival one week a ago, dan masih kebayang-kebayang donk filmnya. These song fits perfectly. Mendengarkan lagu ini jadi keinget adegan Louise (diperankan Amy Adams) bersama anak perempuannya. Kematian anak perempuannya ialah sebuah tragedi, tapi entahlah.. bagi aku sendiri Arrival membawa sebuah pesan yang menunjukkan perspektif berbeda: hidup ialah serangkaian tragedi, tapi kita masih sanggup menikmati dan bersyukur akan kebahagiaan - kebahagiaan yang sedikit itu. Saya menikmati lagu ini sebagai sebuah bittersweet symphony.

#2 

Farewell - Dario Marinelli

(Atonement, 2007)

Saya depresi sesudah nonton ini. Akting dan chemistry menawan dari James McAvoy dan Keira Knightley sangat indah dilihat - you can feel that. Saya membenci Briony (Saoirse Ronan) yang telah memisahkan hubungan kakaknya Cecilia (Keira Knightley) dan Robbie (James McAvoy), tapi aku lega dikala dalam sebuah adegan bahwa keduanya masih bersama. But then..... endingnya diungkapkan bahwa ternyata itu cuma dongeng karangannya Briony yang merasa bersalah dikarenakan telah memisahkan cinta mereka berdua. Cecilia dan Robbie meninggal sebelum keduanya sempat bersama. Ya Allah, bagaimana aku nggak depresi habis nonton ini? Anw, Atonement has a good soundtrack. This mellow song really reminds me the sadness of the movie (sambil kebayang adegan delusi Cecilia dan Robbie bermain air bersama di pantai). *nangis*

#3 

Cries and Whispers - Lee Ji-Soo & Jo Yeong-Wook

(Oldboy, 2002)

Another depressive movie. Kalau disuruh nyebutin salah satu film Asia terbaik, niscaya rata-rata akan menyebutkan Oldboy-nya Park Chan-wook dalam daftarnya. Lagu ini sendiri punya aura melankolis yang sangat menyedihkan. Anyway, aku nggak cuma murung dengan aksara Oh Dae-su (Choi Min-Sik) yang pada simpulan pencarian dendamnya menemukan dirinya pada kenyataan yang sangat pahit, tapi aku juga murung pada kisah hidup si penjahat Yoo Ji-Tae (Lee Woo-jin). There is no winner in the end. 

#4

 Angkor Wat Theme Finale - Michael Galasso

(In The Mood For Love, 2000)

Film Wong Kar-wai ini dijamin akan membuatmu patah hati. There are so many moments that make me really heartbroken, tapi buat aku eksklusif yang paling mematahkan hati ialah scene di akhirnya. Ketika Mr. Chow (Tony Leung) berbisik pada sebuah lubang kosong di Angkor Wat, mengungkapkan semua perasaannya yang mustahil dia sampaikan kepada Mrs. Chan (Maggie Cheung). Adegan ini sendiri sangat puitis - menampilkan dinding-dinding Angkor Wat yang terasa cuek dan acuh, ibarat menjadi sebuah saksi bisu akan perasaan Mr. Chow. Iringan komposisi lagu dari Michael Galasso ialah sentuhan yang semakin mengiris-iris hati. "Feelings can creep up just like that. I thought I was in control..."

#5

Epilogue - Lee Byung-woo

(A Tale Of Two Sisters, 2003)

Ga banyak film horror yang juga bikin sedih. Sejauh ini (yang aku ingat) cuma Orphanage (2007) dan juga film horror asal Korea Selatan, A Tale Of Two Sisters. Boleh pula jikalau disebut bahwa A Tale of Two Sisters ialah salah satu film horror terbaik yang pernah dimiliki oleh Negeri Ginseng. A Tale of Two Sisters tidak hanya menjadi film horror yang artistik, namun juga punya twist yang sangat menyedihkan pada bab endingnya. I love this instrumental mellow song from Lee Byung-woo. 

Share this post