Nocturnal Animals (2016) (4,5/5)

"Susan, enjoy the absurdity of our world. It's a lot less painful. Believe me, our world is a lot less painful than the real world."
RottenTomatoes: 73% | IMDb: 7,5/10 | Metascore: 67/100 | NikenBicaraFilm : 4,5/5

Rated: R
Genre: Drama, Mystery & Suspense 

Directed by Tom Ford ; Produced by Tom Ford, Robert Salerno ; Screenplay by Tom Ford ; Based on Tony and Susan by Austin Wright ; Starring Amy Adams, Jake Gyllenhaal, Michael Shannon, Aaron Taylor-Johnson, Isla Fisher, Armie Hammer, Laura Linney, Andrea Riseborough, Michael Sheen ; Music by Abel Korzeniowski ; Cinematography Seamus McGarvey ; Edited by Joan Sobel ; Production company Fade to Black ; Distributed by Focus Features ; Release date September 2, 2016 (Venice), November 18, 2016 (United States) ; Running time 116 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $22.5 million

Story / Cerita / Sinopsis:
Susan (Amy Adams), mendapatkan draft novel dari mantan suaminya yang merupakan simbolisme pembalasan dendam sang mantan suami. 

Review / Resensi :
Nocturnal Animals yakni film yang.... saya banget. Film yang diambil dari novel tahun 1991 berjudul Tony & Susan karangan Austin Wright ini merupakan campuran dari genre suspense/thriller dan drama percintaan. Dua genre kesukaan saya banget! Dan yes, film ini punya Jake Gyllenhaal (uwuwwuuw :D) dan Amy Adams (saya jadi ngefans semenjak film Arrival), serta cast lain yang luar biasa hebat: Michael Shannon, Aaron Taylor-Johnson, Laura Linney dan Isla Fisher. Tom Ford, fashion designer yang terkenal semenjak menjadi creative director di Gucci dan YSL ini rupanya juga berhasil menerangkan bahwa karya debutnya A Single Man (2009) bukanlah suatu kebetulan : he is a good director. So here I said it, I love this movie so much!

Nocturnal Animals bercerita ihwal seorang sosialita pemilik art gallery Susan (Amy Adams) yang tidak senang dengan kehidupannya : karirnya menurun dan pernikahannya tidak bahagia. Suatu hari ia menerima sebuah bingkisan yang berisi draft novel dari mantan suaminya Edward (Jake Gyllenhaal). Novel tersebut merupakan karangan Edward dan didedikasikan untuk Susan sang mantan istri. Susan pun membacanya dan terseret pada alur ceritanya yang berkisah ihwal kekerasan dan pembalasan dendam. Membaca novel ini juga membuatnya kembali mengingat kekerabatan yang pernah ia lalui bersama sang mantan suami. 

Ada 3 plot dongeng yang mendasari Nocturnal Animals: Susan di kehidupan nyata, dongeng yang ada di novel Edward, dan flashback hubungan Susan dan Edward. Tom Ford saya rasa berhasil membawakan ketiganya untuk gampang diikuti dan memotong antar adegannya dengan sangat mulus dan "artsy". Yang juga menarik yakni Tom Ford, yang seorang fashion designer, bisa membawakan Nocturnal Animals menyerupai yang biasa dilakukan Coen Brothers. This movie is so intense. Apalagi adegan dalam plot novel - dikala Ray (Aaron Taylor-Johnson) melaksanakan intimidasi ke keluarga Toni (Jake Gyllenhaal). Adegan ini sukses bikin saya ikutan cemas dan panik (kebayang ga sih, di jalanan antah berantah tiba-tiba digangguin 3 pemuda jahat? Ya biarpun si Aaron Taylor-Johnsonnya ganteng tapi tetep aja serem abiz!). And this movie could dragged me down emotionally, apalagi kalo lihat mukanya Ray bawaannya pengen mukul kepalanya pakai palu. 

Nocturnal Animals ini seperti Mulholland Drive: sarat simbolisme. Kaprikornus memahami filmnya harus bisa menghubungkan relevansi antara novel crime yang ditulis oleh Edward dengan kisah percintaan Susan dan Edward di masa lalu. Saya akan membahas klarifikasi lebih detailnya nanti - jikalau nggak males - di postingan berikutnya. Tidak hanya dari alur dongeng saja yang berhubungan, namun Tom Ford sebagai sutradara dan penulis naskahnya juga bisa menghadirkan simbol-simbol subtil ihwal apa yang ingin ia sampaikan. Mungkin nggak semua orang bisa menyadari, saya sendiri juga nggak sadar hingga jadinya nonton movie ending explanation-nya di youtube. And then after I watched it i felt like, "Wow! Yes that's make sense!". Kaprikornus buat yang belom nonton filmnya, coba perhatikan detail-detail kecilnya menyerupai sofa merah, kendaraan beroda empat yang dipakai atau bahkan pemilihan Isla Fisher (yang sering dimirip-miripkan dengan Amy Adams) sebagai pemain film istri Tony pada novel karangan Edward.  

Saya merasa naskah Nocturnal Animals juga tersusun dengan baik. Ada beberapa issue seputar permasalahan hidup Susan yang disampaikan hanya melalui 1 adegan namun setiap adegannya bisa begitu efektif. Sebagai contoh, dimulai dari opening scene ketika Susan tampak tidak senang di opening galerinya, sebuah adegan percakapan dengan suaminya yang mengatakan bagaimana Susan merasa "jauh" dari suaminya, hingga obrolan singkat dengan sang ibu (Laura Linney). Relationship-nya dengan Edward juga hanya ditunjukkan dalam 3 adegan : bagaimana mereka bertemu, bertengkar dan jadinya berpisah. Berdasarkan dialognya yang tersusun dengan baik dari hanya 3 adegan tersebut kita juga bisa pribadi bisa memahami persoalan dan sifat di antara mereka berdua. Mungkin alasannya yakni saya sendiri punya topik favorit soal psikologi insan dan kekerabatan percintaan, jadi sebagian dialognya terasa related. 
"When you love someone you have to be careful with it, you might never get it again."
Lalu kita bicara ihwal seorang designer yang menyutradarai sebuah film, dan bagi yang sudah nonton A Single Man pasti tahu betapa artistiknya film itu. Nocturnal Animals juga sama indahnya. Ditambah lagi sinematografi menawan yang ditangani oleh Seamus McGarvey (Atonement, Anna Karenina). Memang filmnya nggak hingga seindah A Single Man yang kerasa lebih "fashionable" (karena toh Nocturnal Animals memang lebih banyak didominasi ke arah suspense), tapi bukan berarti saya tidak mengagumi setiap adegan yang di-shoot dengan indah. Saya juga menyukai sentuhan warna-warna bold dan neon yang mewarnai film ini. Scoring music dari Abel Korzenioswski juga begitu indah.

Apa lagi yang paling menarik dari Nocturnal Animals? The cast! Salah satu snub terbesar di Oscar tahun ini yakni tidak masuknya nama Amy Adams ke bursa Best Actress. She had Arrival and also Nocturnal Animals in 2016, and the jury forget about her? And choose Meryl Streep (again) instead of her?! Jake Gyllenhaal bermain sama baiknya, chemistry keduanya waktu di restoran dikala usang tidak berjumpa, yakni sebuat adegan kecil yang meyakinkan bahwa memang (pernah) ada spark di antara keduanya (dan uuuh huruf Edward yang so sweet ini pribadi bisa bikin saya ikutan klepek-klepek!). Tapi memang harus diakui bahwa Michael Shannon dan Aaron Taylor-Johnson mempunyai akting paling menonjol. I love Michael Shannon, walaupun ia seorang andal pemuda jahat sih (semacam Kevin Bacon), tapi aktingnya di sini menunjukkan akting yang berbeda dari peran-peran sebelumnya yang pernah saya tonton. Aaron Taylor-Johnson juga berhak meraih Best Supporting Actor di ajang Golden Globe berkat kiprahnya sebagai Ray yang orisinil bikin kita pengen nendang mukanya! The rest of cast juga amazing. Laura Linney yakni salah satu favorit saya, ia cuma muncul beberapa menit tapi kehadirannya begitu gampang diingat. Saya rasa selain Moonlight, Nocturnal Animals has a best ensemble cast last year.   


Overview:
Nocturnal Animals is a perfect blend between drama and suspense. Tom Ford mengatakan bahwa ia tidak hanya seseorang yang artistik berkat visual Nocturnal Animals yang classy dan indah, namun juga ia seorang sutradara dan penulis naskah yang baik. Nonton Nocturnal Animals ga cuma bikin tegang tapi juga bisa bikin kita terseret secara emosional. The screenplay is good, and the cast is amazing. Akting Amy Adams, Jake Gyllenhaal, Michael Shannon dan Aaron Taylor-Johnson flawless! Saya nggak tahu kenapa beberapa orang menganggap Nocturnal Animals nggak "sebagus" itu, but for me I think this in of my favorite movie last year!   

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Nocturnal Animals (2016) (4,5/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel