Top 10 : My Favorite Movies In 2016


Udah bulan Juli 2017, tapi saya (seperti biasa) gres menuliskan daftar film favorit saya tahun 2016. Telat? Emang! Apa boleh dikata, banyak film yang dirilis tahun 2016 gres bisa saya saksikan tahun ini. Itupun masih banyak film tahun 2016 yang masih belum ditonton, menyerupai Fences, Hidden Figures, The Salesman, dan American Honey. Daripada ditunda-tunda lagi keburu males (dan basi), jadi ya sudah saya tulis dulu daftarnya dari yang udah saya tonton. 

Saya nggak bilang daftar yang saya susun ini yaitu film terbaik. Itulah kenapa saya kasih judul "My Favorite Movies", alasannya yaitu saya cuma memasukkan film-film yang paling saya suka dan mengesankan buat saya pribadi. Itulah kenapa juga kau nggak akan nemu film-film menyerupai Tony Erdmann dan Elle, alasannya yaitu biarpun dipuji-puji oleh banyak orang, otak saya nggak nyambung nonton film-film itu...

Berhubung saya suka film horror, saya bikin daftar khusus My Favorite Horror Movies di review selanjutnya, jadi film horror ga saya masukkan daftar ini.

#10 
LOVING (Jeff Nichols)

Sebuah kisah cinta kasatmata yang romantis dan mengharubiru antara Richard Loving (Joel Edgerton) dan Midget Jeter (Ruth Negga) yang pernikahannya dianggap ilegal oleh negara bab Virginia. Loving adalah sebuah film dengan tema rasisme yang rawan disampaikan dengan emosi yang meletup-letup, namun sutradara Jeff Nichols melakukannya dengan caranya sendiri: lembut dan subtil, namun tetap sentimental dan penuh melankolia. Biar kata filmnya terasa agak membosankan alasannya yaitu terlalu "sunyi", saya.... mewek empat kali nonton film ini (apalagi pas tahu endingnya, saya hingga terisak-isak). Joel Edgerton dan Ruth Negga menampilkan akting memikat sebagai pasangan "pendiam", dan chemistry keduanya sebagai pasangan yang saling menyayangi begitu menawan.

#9 
MOONLIGHT (Barry Jenkins)

It's not easy to live only with your drugs-addict mom, being black, poor, and gay. Moonlight yang merupakan Best Picture di Oscar tahun ini adalah potret coming-of-age story tentang seorang anak yang harus menjalani kehidupannya yang jauh dari kata ideal dalam 3 periode hidupnya: anak-anak, remaja, dan dewasa. Ini yaitu tipikal film yang bisa mengiris-iris perasaan setiap orang dan sudah punya bahan berpengaruh untuk jadi satria di ajang ekspo film. Dengan budget yang sangat minim, Barry Jenkins bisa mengarahkan Moonlight menjadi film sentimental yang cukup melankolis tanpa kelewat-lewat mendayu-dayu dengan visual yang sangat artistik. Moonlight mungkin emang layak dapet Oscar, apalagi dengan ensemble cast yang bermain menawan semua, tapi saya langsung tidak terlalu memfavoritkannya. That's why Moonlight ga masuk daftar 5 teratas. 

#8 
THE EDGE OF SEVENTEEN (Kelly Fremon Craig)

The Edge of Seventeen bercerita wacana Nadine (Hailee Steinfeld) yang merasa sebagai si itik jelek rupa yang jauh berbeda dengan saudaranya yang ganteng dan populer. Masalah semakin rumit ketika sahabatnya malah pacaran dengan saudaranya sendiri. Dunia Nadine pun terasa hancur lebur, dan satu-satunya daerah curhatannya cuma gurunya yang sarkastik (Woody Harrelson). Hailee Steinfeld mungkin terlalu cakep dan keren untuk jadi cewek culun dan outlier di sekolah, tapi abaikan masalah itu maka The Edge of Seventeen yaitu film high school coming of age yang sangat fun dan hilarious untuk ditonton. The Edge of Seventeen akan mengajakmu mengenang ke masa-masa Sekolah Menengan Atas yang buat sebagian orang tidak mengecewakan suram, terutama buat kau yang bukan termasuk anak terkenal di sekolah. 

#7 
MANCHESTER BY THE SEA (Kenneth Lonargan)


Lee Chandler (Casey Affleck) yaitu seorang handyman pemurung yang harus kembali ke kota asalnya sesudah sang abang meninggal dunia. Ia pun terpaksa harus mengurus keponakannya yang masih remaja dan kembali mengingat masa lalunya yang suram di kota tersebut. Manchester by The Sea adalah sebuah drama wacana pahit-manis kehidupan. Bagi sebagian orang film ini membosankan, tidak ada emosi meletup-letup yang berlebihan, namun naskahnya yang heartwarming sekaligus heartbreaking membuat saya terpikat dan terhanyut menontonnya dengan penuh perasaan dari awal hingga akhir. And Casey Affleck definitely deserves an Oscar. 

#6 
HUNT FOR THE WILDERPEOPLE (Taika Waititi)

One of the best 2016 comedy movie comes from New Zealand. Hunt for the Wilderpeople yaitu sebuah drama petualangan seru antara dynamic duo yang aneh: paman pendiam yang sarkastik dan keponakan yang menyebalkan. Ricky Baker (Julian Dennison) yaitu anak yatim piatu yang menjadi anak angkat pasangan paruh baya Bella (Rima Te Wiata) dan Hec (Sam Neill). Kehidupan mereka berubah ketika Bella meninggal dan Ricky harus berdamai dengan paman Hec yang tidak menyukainya. Hunt for the Wilderpeople tidak hanya dipenuhi jokes-jokes yang seru dan menyegarkan, namun juga punya naskah yang menyentuh dan bikin terharu. Soundtrack-nya catchy dengan pemandangan yang instagrammable ketika Taika Waititi mengajak kita menjelajah hutan Selandia Baru yang indah. Chemistry menawan dan akting yang kocak juga diperlihatkan Sam Neill dan newcomer Julian Dennison.

#5
PATERSON (Jim Jarmusch)

Beauty is often found, in the smallest details. Paterson adalah sebuah kontemplasi filosofis yang puitis dari kehidupan 1 ahad seorang laki-laki sederhana dan biasa-biasa saja berjulukan Paterson, bus-driver di kota yang punya nama sama dengannya. Paterson bukan huruf laki-laki paling menarik di dunia, dan kehidupannya sangat standar dan monoton, namun entah bagaimana Jim Jarmusch bisa menghadirkan kisahnya begitu manis untuk disaksikan. Paterson yaitu film yang sangat relatable, indah, dan bermakna. Seperti pengen ngajak kita untuk being grateful dengan kehidupan kita yang mungkin tidak spesial, namun bila kau teliti kau bisa menemukan keindahannya. Adam Driver bermain sangat menawan sebagai Paterson, dan chemistrynya dengan sang istri Laura (Golshifteh Faharani) bikin baper paraahhhh! I want their peaceful life, please.... 


#4 

Nocturnal Animals adalah adonan 2 genre favorit saya: drama percintaan ala Sam Mendes dan suspense thriller ala Coen Brothers. Seorang sosialita pemilik art gallery, Susan (Amy Adams) mendapatkan draft novel dari mantan suaminya Edward (Jake Gyllenhaal). Novel bergenre thriller itu sepertinya merupakan simbolisme dari hubungan percintaan mereka yang berakhir dengan buruk, membacanya menciptakan Susan kembali mengenang awal dan simpulan kisah cintanya dengan sang mantan suami. Nocturnal Animals punya naskah yang memikat dan sangat efektif, dengan ensemble cast yang luar biasa (Amy Adams, Jake Gyllenhaal, Michael Shannon, Aaron Taylor Johnson - yang aktingnya orisinil bikin saya pengen nendang mukanya, Laura Linney, dan Isla Fisher). Jangan lupakan juga budi estetika di bawah pimpinan sang sutradara Tom Ford yang menjadikan Nocturnal Animals begitu bagus dan artistik secara visual. 

#3 
THE HANDMAIDEN (Park Chan-Wook)

The Handmaiden mungkin terlalu kontroversial untuk masuk nominasi Best Foreign Movie di Oscar tahun ini (alasan yang sama mungkin kenapa Elle juga ga masuk nominasi), namun hampir sebagian besar orang setuju bahwa The Handmaiden yaitu salah satu film wajib tonton tahun lalu. Apalagi bila kau tahu ada lesbian scene-nya hahaha... (lesbi boleh, homo jangan - prinsip laki-laki homophobic). The Handmaiden bercerita wacana seorang pelayan (Kim Tae-Ri) yang bergotong-royong yaitu penipu, yang bekerja untuk seorang perempuan kaya Lady Hideko (Kim Min-Hee). Park Chan-Wook sepertinya ahlinya dalam mengupas seksualitas dan erotisme, dan di The Handmaiden ia bisa menjadikannya begitu artistik dan tidak sekedar eksploitasi seksual. Tidak hanya mempunyai visual dan desain produksi yang sangat memanjakan mata, The Handmaiden juga akan mengajakmu ke dalam petualangan penuh twist yang mendebarkan.

#2 
LA LA LAND (Damien Chazelle)

Moonlight boleh jadi memenangkan Oscar, namun bagi saya La La Land lebih punya nilai jual sekaligus kualitas yang lebih layak diperbincangkan bertahun-tahun ke depan. Premisnya sangat sederhana, namun Damien Chazelle tahu benar bagaimana "menjual mimpi" (white people middle class's dream haha). Visually stunning, cute costume, great soundtrack, bittersweet love story, La La Land bisa mengubah image drama musikal yang biasanya hanya disukai orang-orang renta jadi lebih disukai oleh anak muda. And please, this movie has Ryan Gosling and Emma Stone! Nonton film ini bikin saya baper berhari-hari hingga bikin saya kepengen pegang-pegangan tangan di bioskop dan menari-nari di planetarium sama kekasih.

#1 
ARRIVAL (Dennis Villeneuve)

Berhubung fetish saya yaitu luar angkasa, maka saya tempatkan Arrival di daerah yang terhormat dan sudah selayaknya: nomor 1 film favorit saya pada tahun 2016. Arrival yaitu sudut pandang lain dari sebuah film alien yang tiba ke bumi: mengajak kita berpikir bagaimana berkomunikasi dengan makhluk dengan kemampuan budi yang jauh berbeda dengan kita. Film yang diambil dari short story Ted Chiang ini disesuaikan dengan baik oleh Eric Heisserer dan dihukum manis oleh sutradara Dennis Villeneuve. This movie is masterpiece for me: suspense-thriller yang kelam, melodramatic plot yang bikin saya emosional berhari-hari dan tentu saja brilliant twist. And please deh, ga habis pikir Amy Adams kenapa bisa ga dapet nominasi Oscar? 

...
(Anyway... I am sorry... there is no Deadpool in here hahaha...) 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Top 10 : My Favorite Movies In 2016"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel