It (2017) (4,5/5)


Bill? If you'll come with me, you'll float too
RottenTomatoes: 84% | IMDb: 8/10 | Metascore: 70/100 | NikenBicaraFilm: 4,5/5

Rated: R | Genre: Horror, Drama, Thriller

Directed by Andy Muschietti ; Produced by Roy Lee, Dan Lin, Seth Grahame-Smith, David Katzenberg, Barbara Muschietti ; Screenplay by Chase Palmer, Cary Fukunaga, Gary Dauberman ; Based on It by Stephen King ; Starring Jaeden Lieberher, Bill SkarsgĂ„rd ; Music by Benjamin Wallfisch ; Cinematography Chung-hoon Chung ; Edited by Jason Ballantine ; Production companies New Line Cinema, Ratpac-Dune Entertainment, Vertigo Entertainment, Lin Pictures, KatzSmith Productions ; Distributed by Warner Bros. Pictures ; Release date September 8, 2017 (United States) ; Running time 135 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $35 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Sekelompok anak kecil yang kerap dirundung di sekolah bersatu untuk memeriksa teror mengerikan yang terjadi di kota mereka. 

Review / Resensi:
Saya memang belum pernah nonton miniseries It (1990) sih, tapi cukup familiar dengan sosok badut mengerikan nan ikonik berjulukan Pennywise (dulu dibintangi Tim Curry) yang ada di film ini. Saya pun jadi tidak mengecewakan ingin tau ketika mendengar kabar It akan diremake, apalagi demam isu penonton kayaknya cukup tinggi. Ketika dirilis, It versi gres ini pribadi menerima jawaban kasatmata yang nggak cuma dari para kritikus, tapi juga dari para penonton kebanyakan. Meme-meme si Pennywise nongkrong di bawah selokan pribadi berseliweran di sana-sini. Tapi ketika saya nonton trailernya, saya merasa It bukan film yang ngeri-ngeri amat. Mungkin apa alasannya yaitu saya nggak takut badut, dan emang buat saya sih hantu cewek rambut panjang semacam Sadako jauh lebih nakutin dari sosok badut. Sampai kemudian saya nonton, dan saya pribadi misuh-misuh kegirangan ketika film dibuka dengan adegan anak kecil yang tangannya putus digigit si badut setan. Saya kayaknya kelewatan informasi kalo It adalah film horror dengan rating R (dan trailernya sepertinya emang arif menyembunyikan adegan-adegan "asyik" yang ada di film). Saat nonton di bioskop, saya pribadi kegirangan dan optimis: It's gonna be one good horror show!

Ngomong-ngomong, berhubung saya belum pernah nonton miniseriesnya (dan hingga kini belum kepikiran pengen nonton).. jadi saya ga sanggup ngebandingin It (2017) ini dengan versi awalnya - miniseries It (1990). Tapi kalo kata orang sih versi remake-nya ini cukup setia dengan materi awal filmnya walaupun ada perubahan setting waktu ke tahun 80-an. Dan... versi remake-nya ini terperinci jauh lebih angker dan gore dibandingin versi awalnya. Sementara itu, kalo dibandingin ama novelnya sendiri sih katanya ada beberapa perbedaan. Biarpun filmnya tidak mengecewakan gore, tapi filmnya sendiri sudah diperhalus dari novelnya, termasuk beberapa bab yang melibatkan dark tone sexualization. Yang paling rame diperbincangkan tentu saja: infamous child orgy scene yang untungnya dipotong dari filmnya! Pembelaan Stephen King soal ini ketika diwawancarai sih begini: "It’s fascinating to me that there has been so much comment about that single sex scene and so little about the multiple child murders. That must mean something, but I’m not sure what.". He's crazy, but he had a point.  

Mungkin skeptisme awal saya bermula alasannya yaitu tokoh-tokohnya bawah umur kecil belasan tahun, sehingga saya pribadi mikir film It adalah film-film horror untuk anak kecil (eh? emang ada ya film horror untuk anak kecil?). Saya pikir ini akan menyerupai versi lain dari Stranger Things (2016) - yang emang bagus, tapi benernya ga horror-horror banget. Untungnya enggak. Menonton It mengingatkan saya masuk ke sebuah sirkus, tapi yang tampil yaitu setan/monster mengerikan. Mengutip kata pacar saya, It seperti novel Goosebumps rasa Evil Dead, dan emang bener. It nggak mengandalkan jump-scare andalan film horror (jump scare-nya nyaris ketebak semua), tapi lebih kepada gimana seremnya penampakan si Pennywise (dan teman-temannya) dikala sudah muncul. Film yang disutradarai oleh Andy Muschietti yang sebelumnya juga menggarap film Mama (film serem juga nih, cuma sayang dirusak oleh bab endingnya) berusaha variatif dalam menampilkan si badut Pennywise (dan teman-temannya): kadang bikin tegang, kadang bikin menjerit kaget (tapi seneng), hingga kadang terasa unsur komikal menyerupai yang saya rasakan dikala nonton Evil Dead.

Diangkat dari novel karangan Stephen King, yang menarik dari It adalah ini tidak sekedar film horror. Ada nilai-nilai drama moral lain yang melibatkan para karakternya. Kalo kata orang-orang sih, It kurang lebih ingin mengajarkan kita untuk bersatu melawan ketakutan (ini kata orang sih, saya sendiri sepanjang nonton lebih fokus sama si Pennywise daripada nilai dramanya, dan sejujurnya... saya nggak pernah terlalu interest dengan abjad anak kecil di film... hahahaha...). Hal ini terangkum dari It yang karakter-karakter utamanya sekumpulan ABG 12 tahun The Losers Club dengan problemnya masing-masing: Bill yang gagap, Ben si anak gres yang tidak punya teman, Eddie yang mempunya ibu yang overprotective, hingga Beverly yang memiliki persoalan dengan sang ayah. Bahkan, abjad jahat yang kerap membully bawah umur The Losers Club, Henry, juga punya problem dengan ayahnya yang abusif.  By the way, favorit saya? Si Richie donk ("Do you need to be a virgin to see this fucking clown?!"). Dengan membaginya menjadi 2 bab (sekuel It : Chapter Two yang kabarnya akan dirilis tahun 2019 akan fokus pada abjad mereka dikala sudah besar), alur dongeng It cukup solid dan gampang dinikmati, unsur dramanya juga pas dan punya hati, demikian dengan unsur komedinya yang cukup menghibur.

Bagi saya, It juga punya cast yang bermain dengan cukup baik, terutama Sophia Lilis sebagai Beverly, Jack Dylan Grazer sebagai Eddie, dan favorit saya Finn Wolfhard sebagai Richie (yang karakternya terperinci berbeda dengan tugas beliau sebelumnya di Stranger Things). Chemistry di antara mereka juga terjalin dengan baik dan meyakinkan, menciptakan kita jadi lebih gampang untuk berempati dan feel related dengan abjad bawah umur kecil beranjak dewasa ini. Dengan durasinya yang lebih dari 2 jam, naskah yang awalnya dikerjakan oleh Cary Fukunaga dan Chase Palmer lalu sedikit direvisi oleh sang sutradara Andy Muschietti dan Gary Douberman ini juga mahir mengeksplor setiap abjad tanpa membuatnya condong ke salah satu karakter, walaupun titik fokus utama hadir melalui abjad Bill. Namun tentu saja, yang paling Istimewa yaitu Bill Skarsgard yang bermain sangat luar biasa sebagai Pennywise. Sebagai badut buat saya mungkin beliau ga terlalu creepy (saya sendiri lebih takut sosok hantu), tapi terperinci aktingnya sebagai Pennywise sangat iconic dan tidak gampang dilupakan. Please, itu senyumnya yang super creepy... sorot matanya... matanya yang sanggup bergerak ke dua arah berbeda (yang katanya bukan efek CGI).. saya nggak akan keberatan kalo doi dapet Oscar!

Overview:
It seperti mengajakmu ke sebuah karnaval atau parade penuh terror yang menakutkan tapi juga mengasyikkan, dan menjadi pengalaman yang tidak gampang dilupakan. It's scary and disturbing, but also fun and has a heart. Bill Skarsgard sebagai Pennywise bermain dengan sangat luar biasa, saya bertaruh orang akan terus membicarakannya dan ia akan menerima daerah sebagai cult character dari film horror. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "It (2017) (4,5/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel