Juliet, Naked (2018) (4,5/5)



Art isn't *for* the artist, no more than water is for the bloody plumber.

RottenTomatoes : 82% | IMDb: 6,7 / 10 | Metascore: 67/100 | NikenBicaraFilm : 4,5/5

Rated : R | Genre : Comedy, Drama

Directed by Jesse Peretz ; Produced by Judd Apatow, Barry Mendel, Albert Berger, Ron Yerxa, Jeffrey Soros ; Written by Tamara Jenkins, Jim Taylor, Phil Alden Robinson, Evgenia Peretz ; Based on Juliet, Naked by Nick Hornby ; Starring Rose Byrne, Ethan Hawke, Chris O'Dowd ; Music by Nathan Larson ; Cinematography Remi Adefarasin ; Edited by Sabine Hoffman, Robert Nassau ; Production company Los Angeles Media Fund, Rocket Science, Apatow Productions, Bona Fide Productions ; Distributed by Lionsgate & Roadside Attractions (US), Universal Pictures & Focus Features (UK) ; Release date January 19, 2018 (Sundance Film Festival), August 17, 2018 (United States) ; Running time 105 minutes ; Country United States, United Kingdom ; Language English

Story / Cerita / Sinopsis :
Annie (Rose Byrne) merasa stuck dengan pacarnya selama 15 tahun, Duncan (Chris O'Dowd), yang merupakan die-hard fans dari seorang musisi 90-an yang telah menghilang, Tucker Crowe (Ethan Hawke). Sampai kemudian Annie menjalin kekerabatan dengan Tucker Crowe itu sendiri. 

Review / Resensi :
Ini ialah beberapa genre film yang aku suka : horror, thriller, sci-fi, drama, comedy, dan rom-com. Saya biasanya ga kesulitan mereview film sci-fi, thriller, atau drama, tapi menulis review dalam ulasan panjang untuk film-film "ringan" dalam genre horror, comedy dan rom-com buat aku agak susah. Entah kenapa. Tapi kemudian aku menemukan diri aku baper dan terhibur seusai menonton Juliet, Naked - sebuah romantic comedy yang disutradarai oleh Jesse Peretz (populer alasannya ialah mendirect beberapa episode TV series Girls), sehingga aku mendorong diri aku sendiri untuk menulis review film ini. Lagipula, jarang-jarang kan aku mereview film romantis?

Kalau ada yang suka membaca blog saya, niscaya tahu bahwa aku punya ketertarikan khusus pada film-film "ringan" dengan naskah yang baik dan abjad yang unik. Intinya, aku suka pada film yang kekuatan naskahnya ada pada script atau character. Plus ditambah sentuhan ala-ala hipster-indie pada musiknya, film dengan pop-culture reference, dan unsur komedi yang pinter, wah aku suka banget yang kayak begitu. Itulah kenapa ada spot khusus di hati ini untuk film-film semacam Juno, Up in The Air, 500 (days) of Summer, The Squid and The Whale, sampai Little Miss Sunshine. Daaaannn..... Juliet, Naked ialah salah satu film yang mengandung itu semua.

Judulnya boleh jadi Juliet, Naked, namun aku harus memperlihatkan kabar jelek bahwa tidak ada yang naked di film ini. Juliet, Naked merujuk pada bootleg album milik Tucker Crowe (Ethan Hawke), seorang musisi 90an yang mendadak menghilang dari dunia musik sehabis sebuah konser. Annie (Rose Byrne) ialah pacar dari Duncan (Chris O'Dowd), seorang fans berat Tucker Crowe yang bahkan menciptakan website khusus didedikasikan untuk idolanya itu. Annie telah berpacaran 15 tahun dengan Duncan, dan "stress" dengan obsesi kekasihnya sampai suatu dikala mengkritik album Juliet, Naked pada lembaga yang dikelola Duncan. Ini bikin Duncan murka besar, tapi Tucker Crowe sendiri, menyetujui pendapat Annie. Annie dan Tucker pun kemudian menjalin kekerabatan melalui email, dan saling tertarik satu sama lain. 
Annie Platt: I met someone on the internet. 
Ros Platt: I love it, the internet! God, you're finally entering the modern age. Which site was it? One for clever people, no doubt. Hornyhistorians.com?

Juliet, Naked sendiri sudah punya source material yang cukup menarik, diangkat dari novel Nick Hornby, yang juga bikin novel yang juga sudah difilmkan yakni Fever Pitch, High Fidelity (1999) dan About a Boy (2002) (Anyway I love About a Boy! And I love Nick Hornby too!). Sementara screenplay-nya sendiri dikerjakan keroyokan oleh Evgenia Peretz, Tamara Jenkins (The Savages), Jim Taylor (Sideways), dan Phil Alden Robinson (Field of Dreams). Kisah cintanya sendiri bekerjsama klise, kita tahu ini semua akan berujung kemana, but I love how this movie driven by its script and dialogue. Unsur komedi dan ironinya juga cukup bisa mengundang tawa. Menyenangkan melihat tampang bengong Chris O'Dowd sebagai Duncan yang bertemu untuk pertama kalinya dengan idolanya, atau melihat Ethan Hawke tampil berantakan, tampak clueless sambil garuk-garuk kaki.
Tucker Crowe: Parenting! Sometimes I think I could use a manual.
Rose Byrne tampil charming sebagai Annie, sulit untuk tidak jatuh cinta dengan karakternya yang awkwardly-sweet. Ia mungkin akan menciptakan kita simpati dengan nasibnya yang naas: berpacaran dengan Duncan, laki-laki cukup umur yang kekanak-kanakan, yang kerap meracau perihal obsesinya sendiri (this poor Duncan kinda remind me of myself. Saya bisa meracau perihal film yang aku sukai berjam-jam... agar kelak kekasih aku nggak akan bosan dengan kebiasaan ini dan merasa elemen ini ialah daya tarik saya!). Annie juga harus mengasuh adik perempuannya, Ros, yang lesbian dan desperately need love. 

Sebenarnya, pertemuan Annie dengan Tucker bukanlah solusi atas dilema hidupnya, alasannya ialah Tucker juga bekerjsama nggak beda jauh dengan Duncan. Tucker muda boleh jadi menawan ala Jeff Buckley, tapi dua dekade berikutnya ia tak lebih dari laki-laki yang di usia tuanya masih harus berguru parenting (ia punya lima anak dari wanita yang berbeda), dan hidup menumpang di garasi mantan istrinya dengan memanfaatkan duit royalti yang ia sanggup dari karirnya sebagai musisi. Sesungguhnya karakternya ga ada menariknya sih. Tipikal abjad pemuda dewasa-yang-masih-belajar-hidup-dewasa yang ada di film/novel Nick Hornby lainnya menyerupai About a Boy dan High Fidelity. Tapi entahlah, this Tucker is still charming for me (sebagaimana Hugh Grant di About a Boy yang selfish pol tapi tetep bisa bikin meleleh). Oh damn you pretty face! Dan pas Tucker alias Ethan Hawke bernyanyi Waterloo Sunset-nya The Kinks dengan organ, sudah cukup bikin aku baper dan senyum-senyum tersipu sendiri (iyes aku lemah sama pemuda musisi yang selera musiknya oke!). And that chemistry with Rose Byrne... sweet enough for me!

Overview :
Genre romance-comedy ialah genre yang kayaknya under-appreciated, tapi Juliet, Naked ialah salah sedikit film yang ada dalam film itu yang memperlihatkan bagaimana seharusnya film romance-comedy itu dibuat. Filmnya terasa ringan, menyenangkan dan menghibur, dengan dialog-dialognya yang smart dan kocak. Rose Byrne, Ethan Hawke dan Chris O'Dowd tampil menarik di kiprahnya masing-masing, dengan chemistry romantis yang cukup bikin aku baper. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Juliet, Naked (2018) (4,5/5)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel