10 Helikopter Perang Anti Kapal Selam Terbaik Di Dunia

BRITA10 | Peran utama dari helikopter perang anti kapal selam (ASW) yaitu untuk melindungi armada dari kapal selam musuh. Helikopter ini dilengkapi dengan sensor canggih dan dipersenjatai dengaan rudal dan torpedo untuk melacak dan memburu kapal selam musuh. Selain untuk memburu kapal selam musuh, Helikopter perang anti kapal selam juga sering dipakai untuk melaksanakan kiprah pengiriman, pencarian serta penyelamatan.

Baca Juga : 10 Pesawat Serang Terbaik di Dunia Saat Ini

Analisis helikopter perang anti kapal selam terbaik di dunia ini menurut pada spesifikasi dan data yang tersedia. Dalam daftar ini tidak termasuk helikopter yang sedang dalam pengembangan atau pada tahap prorotipe.

Berikut 10 helikopter perang anti kapal selam terbaik di dunia ketika ini menyerupai yang kami lansir dari laman Military-Today.com.

1. MH-60R Seahawk (USA)

MH-60R Seahawk adalah salah satu helikopter anti kapal selam terbaik di dunia yang dioperasikan oleh Angkatan Laut AS. Helikopter ini yaitu pengembangan lebih lanjut dari Helikopter SH-60B Seahawk. Helikopter ini mulai dibangun pada tahun 1993 yang dirancang untuk menggabungkan fitur dari SH-60B dan SH-60F helikopter perang anti-kapal selam. 

Misi itama dari MH-60R Seahawk yaitu Anti-Submarine Warfare (ASW) dan Anti-Surface Warfare (ASuW). Helikopter ini sanggup mendeteksi dan melacak keberadaan kapal selam dan kapal permukaan serta menyerang dengan memakai torpedo dan rudal.

Seahawk mempunyai sistem misi dan sensor canggih. Helikopter ini mempunyai sonar aktif udara aktif, radar pencarian multi-mode dan menara inframerah yang tampak ke depan (FLIR). Radar pencarian multi-mode nya mempunyai kemampuan deteksi dan deskriminasi periskop otomatis. Helikopter ini juga membawa sonobuoy yang diluncurkan dari udara. 

MH-60R Seahawk mempunyai sayap rintisan yang sanggup membawa dua Mk-46 atau Mk 50 atau MK-54  torpedo ringan yang diluncurkan dari udara, dua rudal anti-kapal selam Penguin AGM-119B atau empat rudal udara ke permukaan AGM-115 Hellfire. 

2. AgustaWestland AW101 (Italia & Inggris)

Helikopter perang anti kapal selam AgustaWestland AW101 dikembangkan bersama oleh perusahaan-perusahaan Inggris dan Italia. Helikopter untuk Angkatan Laut ini dirancang untuk menggantikan Raja Laut dan melaksanakan penerbangan pertamanya pada tahun 1987. 

AW101 yaitu helikopter Angkatan Laut Modern yang dilengkapi dengan sonar dan sonobuoys. Namun sistem dan peralatan berbeda dari pelanggan ke pelanggan. Ia mempunyai kekuatan dan kinerja untuk misi perang anti-kapal selam yang otonom.

Baca Juga : 10 Helikopter Tercepat di Dunia Saat Ini

3. NH90 (Perancis, Jerman, Italia & Belanda)

Helikopter NH90 yaitu proyek internasional dalam beberapa negara. Helikopter ini dikembangkan bersama oleh Perancis, Jerman, Italia dan Belanda sebagai proyek helikopter NATO pada tahun 1990-an.

NH90 dikembangkan untuk peperangan anti-kapal selam dan kiprah anti-kapal. Rangkaian misinya sangat canggih menyerupai radar pencarian 360 derajad, sonar bawah air, detektor inframerah magnetik yang tampak kedepan dan pengawasan elektronik. NH90 sanggup melaksanakan operasi siang dan malam hari selama kondisi bahari yang tinggi. Selain itu ada juga versih NH90 Tactical Transport Helicopter (TTH) untuk transportasi serba guna dan kiprah utilitas.

4. Z-18F (Cina)

Helikopter Z-18F yaitu versi khusus anti kapal selam dari helikopter Cina Z-18. Orang Cina menyebut helikopter ini sebagai Elang Laut. Helikopter ini dikembangkan oleh Changhe Aircraft Industry Group (CAIG) untuk menggantikan Z-8 yang sudah tua.

Helikopter ini dilengkapi dengan radar pencarian permukaan, sonar bawah laut, sonobuoy, dan Menara FLIR. Helikopter ini sanggup membawa 4 torpedo atau rudal ringan. Selain itu Z-18F juga dilengkapi dengan datalink dan sanggup menargetkan rudal jelajah dari kapal fregat dan kapal perusak pengring pada targetnya.

5. AgustaWestland AW159 Wildcat (Inggris)

AgustaWestland AW159 Wildcat yaitu helikopter Angkatan Laut modern yang dikembang oleh Inggris untuk menggantikan Westland Lynx yang sudah tua. Helikopter AW159 merupakan salah satu helikopter perang anti kapal selam terbaik di dunia yang sanggup membawa sensor modern termasuk sonar aktif serta sanggup membawa 2 torpedo Sting Ray atau sanggup dipersenjatai dengan empat rudal udara ke permukaan multi-peran Thales Martlet ringan atau empat rudal anti kapal ringan Sea Venom. Senjata-senjata ini sangat efektif untuk kapal kecil dan kapal serang cepat. Kedua rudal ini sanggup menargetkan kapal dan sasaran lainnya di darat.

Baca Juga : 10 Helikopter Serbu Terbaik di Dunia

6. Ka-27PL (Rusia)

Helikopter Kamov Ka-27 dikembangkan untuk Angkatan Laut Rusia yang dibangun pada tahun 1982. Ka-27 mempertahankan konfirgurasi co-aksial kontra-rotasi kamov yang terbukti baik. Helikopter ini tidak mempunyai rotor ekor yang memungkinkan untuk mengurangi jejak kaki di kapal,. Helikopter perang anti kapal selam ini sangat stabil dan gampang diterbangkan. dengan penahan ketinggian otomatis, transisi otomatis dari over sampai autohover memungkinkanya untuk sanggup terbang pada semua kondisi cuaca.

Ka-27PL mempunyai semua peralatan ASW dan ESM yang biasa termasuk sonar bawah bahari dan sonobuoys serta radar pencarian.

7. Westland Sea King (Inggris)

Westland Sea King yaitu helikopter perang yang diproduksi oleh Sikorsky S-61 yang dikenal di Angkatan Laut AS sebagai raja bahari SH-3. Helikopter ini mempunyai lambung kapal yang kedap air dan ponton dengan tas mengambang yang memperlihatkan kemampuan helikopter ini sanggup mendarat dipermukaan air.

Westland Sea King sanggup membawa empat Mk.44, Mk.46 atau Stingray Torpedo. Sementara versi ekspor sanggup membawa misil Sea Eagle atau Exocet untuk kiprah anti pengiriman. Helikopter ini juga mempunyai ekor yang sanggup digerakan untuk penyimpanan dibawah geladak dengan baling-baling utama sanggup dilipat.

Baca Juga : 10 Helikopter Terbaik di Dunia Saat Ini

8. SH-3 Sea King (USA)

S-61 dikembangkan oleh Sikorsy pada final tahun 1950-an terutama untuk kiprah anti kapal selam berbasis perang (ASW). Helikopter ini melaksanakan penerbangan pertamanya pada tahun 1959. Helikopter sekarang diadopsi dari Angkatan Laut AS sebagai Sea King SH-3. 

Sea King yaitu helikopter amfibi pertama di dunia yang mempunyai lambung kapal kedap air. Selain itu helikopter ini juga mempunyai ponton dengan tas mengambang yang memperlihatkan kemampuan Raja Laut untuk mendarat di atas air.

Sea King mempunyai sonar dan sonobouy yang dicelupkan ke dalam permukaan air untuk mendeteksi keberadaan kapal selam. Helikopter ASW ini mempunyai kemampuan membawa muatan kedalaman nuklir serta membawa dua torpedo anti kapal selam Mk.46 dan Mk.44.

9. SH-2G Super Seasprite (USA)

Kaman SH-2G Super Seasprite yaitu helikopter versi modern dan mutakhir dari SH-2 Seasprite sebelumnya. Helikopter ini sudah tidak dipakai lagi oleh Angkatan Laut AS, Tetapi masih aktif di Angkatan Laut Mesir, Selandia Baru dan Polandia.

SH-2G Super Seasprite yaitu helikopter perang anti kapal selam jarak jauh. Misi utamanya yaitu pencarian dan penyelamatan, anti pengiriman, penghubung dan utilitas. Helikopter ini juga sanggup dipakai untuk pengawasan dan penargetan dari atas cakrawal 

Helikopter ini mempunyai sonar frekuensi rendah, radar onboard, sistem FLIR, yang dipasang di depan dan pengelola data air. Selain itu helikopter ini juga sanggup dilengkapi dengan aneka macam persenjataan menyerupai rudal anti kapal selam AGM-119B, Rudal udara ke permukaan Maverick AGM-65 dan Torpedo Mk.50 serta dilengkapi dengan dua senapan mesin.

Baca Juga : 10 Negara Militer Paling Kuat Di Dunia

10. Z-9EC (Cina)

Helikopter perang anti kapal selam terbaik di dunia selanjutnya yaitu Z-9EC pengembangan lebih lanjut dari Harbin Z-9. Versi Z-9EC diproduksi untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut Pakistan. Helikopter ini dilengkapi dengan radar, sonar bawah bahari frekuensi rendah dan sistem canggih lainnya.

Helikopter Z-9EC dipersenjatai dengan torpedo ringan yang bisa dipakai diatas kapal frigat kelas F-22P Zulfiquar milik Angkatan Laut Pakistan.  

Editor : Mahessa Rey

Sumber : Military-Today.com

Share this post