Gone Girl (2014)


"When two people love each other and they can't make that work, that's the real tragedy,"

RottenTomatoes: 88%
IMDb: 8,2/10
Metacritic: 79/100
(*17/02/2015))
NikenBicaraFilm: 4,5/5 

Rated : R
Genre: Drama, Mystery & Suspense

Directed by David Fincher ; Produced by Leslie Dixon, Bruna Papandrea, Reese Witherspoon, Ceán Chaffin ; Screenplay by Gillian Flynn ; Based on Gone Girl by Gillian Flynn ; Starring Ben Affleck, Rosamund Pike, Neil Patrick Harris, Tyler Perry, Carrie Coon ; Music by Trent Reznor, Atticus Ross ; Cinematography Jeff Cronenweth ; Edited by Kirk Baxter ; Production company Regency Enterprises, Pacific Standard ; Distributed by 20th Century Fox ; Release dates September 26, 2014 (NYFF), October 3, 2014 (United States) ; Running time 149 minutes ; Country United States ; Language English ; Budget $61 million

Story / Cerita / Sinopsis :
Pada ulang tahun perkawinan yang kelima, Nick Dunne (Ben Affleck) melaporkan hilangnya sang istri Amy Dunne (Rosamund Pike). Rupanya menghilangnya Amy menjadikan kecurigaan dari para polisi dan media bahwa Amy tidak sekedar menghilang, dan mempertanyakan apakah Nick telah membunuh istrinya.

Review / Resensi :
David Fincher ialah salah satu sutradara yang hampir selalu berhasil membuat film yang sukses, baik dari segi pendapatan maupun kritikan. Selepas menukangi Alien 3 yang dari kacamata sekuel terbilang gagal, David Fincher selalu mencetak strike. Mulai dari film Se7en (1995), cult-classic Fight Club (1999) hingga The Social Network (2010). Membuat film yang merupakan penyesuaian dari novel juga bukanlah hal yang gres bagi Fincher, lihat saja Fight Club, The Curious Case of Benjamin Button (2008) dan The Girl with The Dragon Tattoo (2011). Proyek teranyar David Fincher, Gone Girl, yang selesai tahun kemudian sempat heboh di Indonesia alasannya ialah tidak bisa tayang di bioskop tanah air akhir penis Ben Affleck terlalu vulgar untuk ditampilkan, ialah sebuah penyesuaian novel best-seller berjudul sama yang juga sangat berhasil. Mampu memperlihatkan bahwa David Fincher sejauh ini ialah salah satu film-maker terbaik yang pernah ada. Apalagi, di Gone Girl ini screenplay-nya ditangani eksklusif oleh penulis novelnya, Gillian Flynn. 

I can't compare this movie with the novel, because I haven't read it. Sejauh yang aku ketahui novelnya yang boleh dibilang termasuk dalam genre "Domestic Noir" ialah novel thriller yang sangat sukses. Premisnya pada awalnya memang sekedar menyatakan "seorang istri yang menghilang", namun rupanya di balik menghilangnya istri ini ada rahasia-rahasia lain yang kemudian terungkap dan mengejutkan. Pada awal film, kita akan diajak melihat potret kisah cinta indah antara Nick dan Amy, namun seiiring waktu kita diajak masuk mengikuti kehidupan kedua suami istri ini dan mengetahui bahwa kisah cinta mereka tidak seindah itu. Hingga kemudian mengantarkan kita pada pertanyaan, did Nick Dunne killed his wife?

Alur Gone Girl memang berjalan flashback, dimana kita diajak mengikuti kehidupan komitmen nikah Amy dan Nick dari sudut pandang sang suami yang berjalan dikala ini dan sudut pandang sang istri melalui goresan pena pada diary-nya. Biarpun berjalan maju mundur, tidak susah untuk mengikuti narasi yang diberikan oleh Gone Girl. Menontonnya ibarat mengingatkan aku akan keasyikan aku membaca novel-novel thriller, dimana pada selesai kepingan tertentu kita akan disuguhkan sebuah fakta mengejutkan yang membuat kita tidak sabar untuk melahap halaman demi halaman berikutnya. Novel Gone Girl memang telah mempunyai pondasi narasi yang kuat, dan David Fincher bisa setia memperlihatkan hal yang sama. David Fincher sangat berhasil dalam merangkai sebuah dongeng yang solid, membangkitkan rasa ingin tau penonton, kemudian kemudian menyiapkan petunjuk demi petunjuk bagi penonton untuk bisa merangkai puzzle yang diberikan. Menyingkapkan twist demi twist yang membuat penonton enggan beranjak dari layar.

Fokus tema utama Gone Girl ada pada arti dari "pernikahan sempurna". Bagaimana saling menyayangi saja rupanya tidak cukup dalam membuat pondasi kokoh dalam membangun pernikahan. Bahwa komitmen nikah yang indah, ternyata bisa saja sarat akan kepalsuan. Bagaimana komitmen nikah ialah wacana mengendalikan pasangan masing-masing hingga memaksa pasangan menjadi pasangan dalam konsep komitmen nikah yang kita impikan. Tapi tentu saja, hal yang dialami oleh Nick dan Amy ini sudah berada pada kondisi paling ekstrem dan sinting. Namun tidak saja bercerita wacana pernikahan, Gone Girl juga menyoroti adat jurnalisme media-media televisi dan surat kabar yang terkadang tidak memberikan kebenaran secara utuh, dan bagaimana hal itu bisa mendorong opini publik menjadi hakim sosial yang tidak obyektif. Nilai isu ternyata sarat akan tinjauan sisi komersial yang bisa menarik perhatian penonton. Terlihat dari bagaimana senyum awkward Nick Dunner bisa dipelintir oleh media dan memancing publik untuk kemudian memandang Nick Dunne sebagai pembunuh sang istri. 

Rosamund Pike is really the main star of the show, terutama alasannya ialah karakternya di sini memang abjad yang paling complicated. Ia bisa menampilkan keanggunan khas perempuan Inggris, namun di lain sisi ia juga bisa menampilkan sifat-sifat lain yang bertolak belakang. Wajar kalau kemudian Rosamund Pike dipuji-puji oleh banyak orang berkat aktingnya di sini, dan mengantarkannya meraih nominasi Best Actress di BAFTA Award, Golden Globe hingga Oscar. Tapi apakah cuma aku yang merasa bahwa nada bicaranya agak lebay dan mengganggu? Rosamund Pike memang tampil paling mencuri perhatian, tapi aku juga suka akting Ben Affleck di sini, dan aku rasa Rosamund Pike lebih tampil menonjol alasannya ialah karakternya saja yang lebih sinting daripada abjad Ben Affleck. Ada yang menarik dari abjad Nick Dunne yang diperankan Ben Affleck, ia memang bajingan dan pemalas, namun sekaligus ada kesan kurang berakal dan "tidak berdosa" dari karakternya, sehingga susah bagi aku untuk tidak memihak Nick Dunne dalam perkara ini. Dan Ben Affleck bisa memerankannya dengan baik. 

Dengan dongeng yang dramatis dan menegangkan, menariknya Gone Girl masih bisa memperlihatkan sentuhan dark-comedynya. Ada humor-humor yang masih bisa memancing tawa, terutama dibawakan lewat abjad petugas polisi James Giplin (Patrick Fugit), dan juga sang pengacara Tanner Bolt (Tyler Perry). Namun pemilihan Neil Patrick Harris sebagai Desi Collings bagi aku agak miscast, terlepas bahwa banyak yang memuji aktingnya. Sulit untuk bagi aku untuk tidak melihat NPH tanpa teringat dengan image Barney dari serial TV How I Met Your Mother, dan makin tidak tertolong oleh kenyataan bahwa aku tahu ia gay. 

Dari aspek visual, David Fincher tidak meninggalkan signature stylenya - tone gelap kekuning-kuningannya yang membuat aku teringat akan film-filmnya sebelumnya yang sudah aku tonton: The Social Network dan The Curious Case of Benjamin Button. Dari sisi produksi musik, David Fincher kembali menggandeng pentolan Nine Inch Nails, Trent Reznor dan Atticus Ross yang sebelumnya juga berkolaborasi dengan Fincher lewat The Social Network dan The Girl with The Dragon Tattoo. Komposisi musik keduanya bisa menghadirkan musik-musik abnormal yang menjadikan perasaan kontradiktif antara nyaman dan tidak nyaman.

Overview:
Melalui tangan cuek David Fincher dan dibantu oleh naskah yang ditulis oleh sang penulis novelnya sendiri, Gillian Flynn, Gone Girl sukses menjadi salah film thriller terbaik di tahun 2014. Narasinya bisa disampaikan dengan baik tanpa membuat penonton kebingungan mengikuti alurnya. Sebuah premis sederhana yang bisa terangkai menjadi lembaran demi lembaran twist yang mengejutkan. Hal ini makin terbatu berkat akting prima Rosamund Pike dan Ben Affleck. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Gone Girl (2014)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel