Top 5 : Movie Soundtrack You Should Listen To

Sebenarnya sudah usang ingin menulis feature article macam ini, tapi agak aku tunda-tunda alasannya ialah masih mikir-mikir acuan soundtrack film apa yang seharusnya aku masukkan di sini. Awalnya sempat takabur dengan berencana memasukkan Top 10 - lengkap dengan embel - embel "Top" di depannya. Tapi aku paling sulit jikalau disuruh buat daftar peringkat, enggak cuma alasannya ialah aku sadar diri bahwa acuan film aku terbatas, tapi juga aku suka labil sama daftar yang sudah aku tentukan. Makara sebagai jalan tengah untuk belahan awal ini sementara aku tulis 5 film terlebih dahulu - sehingga jikalau suatu ketika aku nemu 5 soundtrack film lainnya, sanggup aku tulis di feature article yang lain. Ketahuilah sebelumnya bahwa selera musik aku agak random, aku suka folk, tapi juga suka rock, juga suka pop (bahkan aku tidak mengecewakan suka K-pop), jadiii.. ya beginilah. Here are the list...

#1
SCHOOL OF ROCK (2003)


"Rock is about passion, dude". Ini yang dikatakan Dewey Finn (Jack Black), penipu yang menyamar menjadi guru di sebuah sekolah swasta dan mencoba mengajar belum dewasa culun bermain rock. School of Rock ialah salah satu film komedi favorit saya, yang entah bagaimana menontonnya berulang kali tidak pernah terasa membosankan. Naskahnya cerdas dan kocak, dan akting Jack Black benar-benar....... Jack Black. School of Rock juga terasa edukatif, terutama alasannya ialah kau akan "diajari" mengenai sejarah musik rock, and that was awesome. Tentu saja soundtrack music-nya akan didominasi oleh banyak lagu-lagu rock, mulai dari yang sedikit lawas macam Sunshine of Your Love (Cream), Edge of Seventeen (Stevie Nicks), sampai Touch Me (The Doors). Ada juga yang relatif baru, ibarat Set Me Free (The Black Keys) dan Growin on Me (The Darkness). Coba dengarkan juga cover asyik dari lagu It's a Long Way to The Top (If You Wanna Rock 'n Roll)-nya AC/DC dan original song School of Rock yang dibawakan oleh cast School of Rock. Most Favorite Song : My Brain is Hanging Upside Down (Bonzo goes to Bitsburg) by Ramones. 

#2
WARM BODIES (2013)


Sejujurnya, walaupun menerima banyak kebanggaan dari kebanyakan orang, bagi aku filmnya agak konyol. Gagasan vampir jatuh cinta kepada insan lebih sanggup aku terima daripada tokoh zombie yang menemukan cinta ke sosok manusia. Selain itu ceritanya sendiri agak membosankan. But who cares, bagi aku soundtrack filmnya (walaupun tidak ada official movie soundtrack yang dirilis) menyelamatkan film ini sendiri. Sebuah pilihan lagu yang lengkap dan menyenangkan. Ada lagu-lagu klasik lawas yang ringan ibarat Shelter From The Storm (Bob Dylan). Rock You Like Hurricane (Scorpions) dan Patience (Guns 'n Roses). Juga ada lagu-lagu yang catchy dan fun seperti Hungry Heart (Bruce Springsteen), Oh Pretty Woman (Ray Orbinson) dan yang diambil dari trailer Warm Bodies - With A Girl Like Your dari The Troggs. Ada juga lagu-lagu santai yang cozy dari Foy Vance dengan Be The Song, dan Hinnom,TX dari Bon Iver. Ada nuansa modern dan sedikit indie yang dibawa juga lewat Yamaha (Delta Spirit), Numbers Don't Lie (The Myrnabirds) dan Midnight City (M83). Most Favorite Song : Patience (Guns 'n Roses). 

#3
UP IN THE AIR (2009)


My favorite movie from one of my favorite director, Jason Reitman. Sebuah film khas Reitman, yang cenderung ringan tapi bergotong-royong dalam dan menyentuh. Tentang seorang laki-laki Ryan Bingham (George Clooney) dan perjalanannya. Awalnya ingin memasukkan film Reitman lainnya, Juno, di daftar ini (list lagu nya juga keren), tapi mungkin Juno akan aku masukkan di lain kesempatan. Up in the Air punya daya magis melalui pilihan lagu-lagunya, yang sepertinya begitu sesuai jikalau kau mendengarkannya di atas pesawat sambil melihat hamparan awan dan langit yang biru. Hufff, I guess I'm just melancholic. Soundtrack Up in the Air didominasi lagu-lagu semacam folk-ballad (saya tidak terlalu yakin apakah folk-ballad ialah sebutan yang cocok), coba dengarkan saja Dan Auerbach (gitaris The Black Keys) dengan Goin' Home - yang membuatmu merindukan pulang ke rumah. Ada juga komposisi menarik dari Sad Brad Smith dengan Lose Yourself, Taken it All dari Crosby, Stills, Nash & Young, Help Yourself dari Graham Nash serta Angel in the Snow dari Elliot Smith. Soundtrack lainnya diisi musik-musik instrumental yang juga menyejukkan hati. Most Favorite Song: Goin' Home (Dan Auerbach). 


#4
INSIDE LLEWYN DAVIS (2013)


Mungkin Inside Llewyn Davis adalah film Coen Brothers yang paling membosankan (buat saya), tapi ini ialah perihal seorang musisi folk (diperankan oleh Oscar Isaac) yang ganteng, lengkap dengan janggut hipsternya, dan seekor kucing kuning yang menggemaskan. Makara biarpun agak membosankan, namun Inside Llewyn Davis masih tetap memperlihatkan kesan besar lengan berkuasa bagi aku (dan mungkin penonton lainnya). Komposisi soundtrack Inside Llewyn Davis tentu saja akan didominasi oleh musik country-folk, yang begitu sesuai dengan mood Inside Llewyn Davis yang bersalju, kelam dan sendu (see that picture above?). Ada lagu folk tradisional yang dinyanyikan ulang oleh Oscar Isaac seperti Hang Me, Oh Hang Me, Fare Thee Well (Dink's Song), dan The Death of Queen Jane. Juga lagu-lagu folk lawas lainnya ibarat The Shoals of Herring dan Green-Green Rocky Road yang dinyanyikan juga Oscar Isaac. Simak juga Five Hundred Miles yang dibawakan ulang oleh Justin Timberlake dan Carey Mulligan, serta sedikit sentuhan yang lucu di Please Mr. Kennedy yang dibawakan Justin Timberlake dan Adam Driver. The rest is great too: The Last Thing on My Mind (Tom Paxton - dinyanyikan ulang oleh Stark Sands & Punch Brothers), Farewell (Bob Dylan), dan The Storm are on the Ocean (A.P. Carter - dinyanyikan ulang Nancy Blake). Most Favorite Song: Fare Thee Well (Oscar Isaac & Marcus Mumford). 


#5
EASIER WITH PRACTICE (2009)



Probably you never ever heard about this film. Sebuah film indie garapan sutradara Kyle Patrick Alvarez yang dinominasikan di Independent Spirit Award untuk katagori Best First Feature tahun 2010. Bercerita perihal seorang laki-laki penulis yang kesepian Davy Mitchell (Brian Geraghty) yang jatuh cinta dengan penelepon misterius berjulukan Nicole. Boleh dibilang, film ini terasa Istimewa buat saya, alasannya ialah film inilah yang pertama kali aku tulis di blog ini (tapi aku tidak merekomendasikanmu untuk membaca review saya, karena..... goresan pena aku ketika itu masih kacau). Selain itu, sepertinya Easier With Practice adalah film yang menciptakan aku memiliki cita-cita untuk travelling ke Amerika, melintasi antar negara belahan dengan sebuah mobil, sambil tentu saja mendengarkan musik. Dan soundtrack Easier With Practice memang menangkap momen dan kesan itu: sebuah perjalanan melintasi Amerika yang terasa sedikit melankolis dengan atmosfer indie. And guess what: aku hampir menyukai seluruh lagu yang ada di film ini. Film dibuka dengan Castle Time dari Chris Garneu dan ditutup dengan Holds Hand and Fight dari The Rosebuds. Ada nuansa indie-folk yang menyenangkan seperti On a Neck, On A Spit (Grizzly Bear), Art isn't Real (Deer Tick) dan When We Go, How We Go Part II (Rock Plaza Central). Komposisi sisanya juga sama menariknya: The Start of Something (Voxtrot), Safety Bricks (Kevin Drew) dan  Oh Mandy (The Spinto Band). Most Favorite Song: Oh Mandy (The Spinto Band) dan On a Neck, On a Spit (Grizzly Bear). 

Berikut tadi daftar 5 soundtrack film yang sanggup jadi acuan untuk kau dengarkan. Semoga aku sanggup menciptakan Part 2, Part 3 dan seterusnya. Umh, well ada yang sanggup kasih rekomendasi lainnya? :)

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Top 5 : Movie Soundtrack You Should Listen To"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel