My Stupid Boss (2016)



"Impossible we do, miracle we try!"

NikenBicaraFilm: 3/5

Genre: Comedy

Sebelumnya saya harus mengakui satu hal, bahwa saya bukan fans film Indonesia. Saya tahu ini terdengar sangat besar kepala dan kesannya tidak nasionalis, namun memang sejauh ini saya tidak pernah terpuaskan dengan film Indonesia, dan nggak pernah ada film Indonesia yang benar-benar bikin saya tergerak untuk menontonnya di bioskop (kecuali The Raid dan sekuelnya). Malah hingga kini saya belum nonton AADC 2, dan nggak kepengen nonton juga alasannya yaitu jalan ceritanya sudah diekspos ke publik oleh orang-orang! My Stupid Boss kemudian menjadi suatu perkecualian, alasannya yaitu review positif dari banyak orang (terutama membaca ulasan para movie blogger lainnya) sehingga risikonya saya menontonnya di bioskop. Setelah sekian usang nggak nonton film Indonesia di bioskop. Tapi, yang kemudian (lagi-lagi) terjadi yaitu sebuah kekecewaan alasannya yaitu My Stupid Boss gagal memenuhi ekspektasi saya pribadi.

My Stupid Boss yaitu sebuah kumpulan skema komedi perihal betapa kurang arif dan gila seorang sosok abstrak yang minta dipanggil Bossman (Reza Rahadian), atasan Diana (Bunga Citra Lestari) di daerah kerjanya yang gres di Kuala Lumpur. Awalnya Diana sempat optimis, alasannya yaitu si Bossman ini sama-sama orang Indonesia dan juga sahabat baik sang suami Dika (Alex Abbad). Namun rupanya si Bossman ini aneh bin ajaib, setengah galak setengah bodoh, banyak sekali macam tingkah asing sang bos menciptakan pusing Diana. Dengan premis yang demikian dan diambil dari buku Chaos@Work, My Stupid Boss memang sekedar menyajikan sebuah kumpulan komedi perihal kekonyolan dan kecacatan yang dilakukan si Bossman.

Sebenarnya Upi sebagai penulis naskah dan sutradara sudah cukup solid dalam memberikan visi-misinya, sekedar film full komedi yang entertaining. Ditambah lagi si Bossman yang konyol rupanya berhasil diwujudkan dengan gemilang oleh bintang film Reza Rahadian yang di film ini "membotaki" kepalanya dan "menggendutkan" badannya serupa apa yang dilakukan Colin Farrel di Horrible Bosses. Dengan aksen jawa yang medok, tingkah yang seenaknya sendiri, gestur yang kocak, motto ajaibnya "impossible we do, miracle we try", Reza Rahadian yaitu alasan saya bertahan menontonnya dari awal hingga akhir. Ditambah lagi sedikit bonus properti visual dan wardrobe yang terkesan vintage dan berwarna-warni (style Diana lucu sekali, dan rumah Diana dan Dika juga super eklektik sekali hingga menciptakan saya iri) - walaupun tata produksinya ini akan banyak mengingatkan kau pada film Amelie (2001). Namun ya saya harus bilang: bahwa hingga disinilah letak keunggulan My Stupid Boss, selebihnya film ini terasa standar dan menjemukan.

Saya bukan orang yang sulit tertawa, atau selera humor saya kaku dan sok pretentious, tapi unsur komedi sendiri berdasarkan saya ada science-nya. Komedi harus punya momen yang sempurna dengan unsur humor yang tidak disangka penontonnya. Sitkom seperti Friends, The Big Bang Theory, dan Two and Half Men adalah sitkom berhasil berdasarkan saya alasannya yaitu bahan lawakannya padat, cepat, dibawakan oleh aktor-aktris yang berhasil membawakan karakternya dengan baik, dan unsur humornya hadir tidak terduga. Nah, komedi di My Stupid Boss ini memumculkan humor-humor yang gampang diduga alasannya yaitu gerakan alur filmnya yang terbilang lambat, dan dikala pada satu momen kita sudah dibentuk ketawa, momen kelucuan itu masih dipanjang-panjangin lagi sehingga jadi terasa nggak penting dan membosankan.

Selain itu, dengan sekedar kumpulan skema komedi, maka selepas mengenal si Boss pada bab awalnya, film kemudian terasa repetitif dan risikonya lucunya gampang ditebak. Selain itu, kekuatan utama My Stupid Boss hanya hadir melalui aksara Bossman - yang sekali lagi harus saya akui berhasil dibawakan dengan sangat baik oleh Reza Rahadian. Karakter-karakter lainnya bagi saya punya potensi yang menarik, namun sayangnya terlalu lebay dibawakan sehingga malah cenderung garing (contohnya aksara teman-teman kerja Diana di kantor). Bahkan aksara Diana (Bunga Citra Lestari) sangat annoying dan nggak lucu berdasarkan saya (hahaha tapi saya keseringan selalu ceriwis sama aksara cewek cantik). Selain itu saya juga terganggu dengan aksara suami Diana (Alex Abbad), Dika yang bagi saya useless, suami macam apaan, dan bagaimana dapat ia erat dengan aksara seekstrim Bossman?

Pada risikonya saya sedikit heran dengan banyaknya orang yang memuji-muji film ini (hingga saya terpancing untuk menontonnya di bioskop), hingga kemudian menciptakan saya bertanya-tanya apakah film Indonesia lainnya sangat jelek sehingga My Stupid Boss menjadi yang "terbaik" di antara film-film medioker (atau picisan) Indonesia lainnya? Maybe you find my review here is so rude, but I can't fool myself. My Stupid Boss hanya lucu di sepertiga awalnya dan beruntung alasannya yaitu film ini punya Reza Rahadian.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "My Stupid Boss (2016)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel