Top 10 : My Favorite Superhero Movies


Agak ironis ketika dahulu kala saya sempat mengklaim diri ini bukan fans film-film superhero, tapi belakangan saya menyadari ternyata cukup banyak film superhero yang sudah saya tonton. Maka untuk mengisi blog yang belakangan agak terbengkalai ini, saya iseng-iseng membuat daftar 10 film superhero terfavorit versi nikenbicarafilm. Perhatikan: saya sebut daftar ini film favorit dan meninggalkan kesa buat saya, jadi nggak usah protes kalo film ini kebanyakan film MCU ya. OH WOW, NOMOR 1 GA DISANGKA!

(NYARIS MASUK DAFTAR TOP 10)

#12
HELLBOY (Guilermo del Toro, 2004)



Nama Guilermo del Toro akan selalu lekat dengan monster-monsteran, dan Hellboy ialah film based on comic yang emang cocok banget kalo disutradarai olehnya. Cukup asyik melihat superhero versi makhluk-makhluk ghaib dengan cita rasa khas gothic-nya del Toro  - dan penampakan semua monster di Hellboy ini mengagumkan. Tapi yang paling badass ialah huruf Hellboy itu sendiri yang sungguh cool dan sarkastik. Hellboy tipe superhero yang niscaya seru banget diajak hangout. Ron Perlman rocks! (Oh ya, dan filmnya sendiri bernuansa dark comedy yang juga asyik. Kalau ada yang nanya kenapa ga masukin Hellboy yang kedua di daftar ini, itu sebab saya belum nonton pas bikin daftar ini. Haha). 

#11
It's pretty interesting that DCEU was saved by woman. Sebenarnya plot kisah dan climatix scene di endingnya biasa aja, namun yang menyenangkan dari Wonder Woman ialah sebab buat saya film ini empowering woman banget. Dipilihnya sutradara wanita Patty Jenkins ialah pilihan yang tepat. Cerita yang tidak terlalu pelik namun kalau digarap dengan visi-misi yang kuat, hasilnya ya bagus (cerita yang "mencoba pelik" tapi digarap dengan buruk, hasilnya ya semacam BvS). Pesona Gal Gadot juga luar biasa: cantik, tangguh dan tidak terasa dieksploitasi secara seksual. Ada sisi feminin yang menarik dari Diana Prince - dan buat saya ini yang menyebabkan Wonder Woman sebagai breakthrough di genre ini. Dan ya, ga ada yang lebih menyenangkan dari melihat pasukan cewek-cewek Amazons menghajar tentara Jerman.

TOP 10 MY FAVORITE SUPERHERO MOVIES

#10
BLACK PANTHER (Ryan Coogler, 2018)


Tingkat kegantengan Chadwick Boseman dan tubuh sixpack Michael B. Jordan sudah menjadi cukup alasan untuk menyebabkan Black Panther masuk ke daftar film superhero favoritque. Black Panther ialah film superhero yang besar lengan berkuasa dan solid dalam memperlihatkan warna gres bagi MCU: sebuah drama politik kerajaan dengan Eric Killmonger sebagai villain yang kharismatik (walau buat saya langsung saya lebih suka huruf Ulysses Klaue yang diperankan Andy Serkis. Lebih psycho sinting gitu..). Dengan cast yang sebagian besar berkulit hitam semua, atmosfer African yang kental, dan pasukan cewek-cewek badass penjaga Wakanda, Black Panther semakin menyemarakkan semangat diversity yang lagi melanda Hollywood. And oh yes, action scene ala film Tron pada adegan chasing-car itu ialah salah satu action scene favorit saya. Kalopun kenapa Black Panther ini cuma ada di nomer 10, itu sebab saya merasa tempo menuju jadinya justru agak flat dan kurang seru. Sayang banget.

#9
UNBREAKABLE (M. Night Shyamalan, 2000)


M. Night Shymalan menjadi terkenal sehabis men-direct The Sixth Sense (1999) yang emang keren abis (bahkan sehabis kau tahu twistnya, film itu masih tetap film yang menarik dan seram). Namun citranya kemudian menukik tajam sehabis film-film selanjutnya dianggep jelek oleh para kritikus, menyerupai The Village, Lady in the Water dan The Happening. Citra ini kemudian membuat kita lupa bahwa ia pernah bikin Unbreakable, yang berdasarkan saya ialah film yang bagus. Film ini ialah film perihal superhero, tapi sama sekali kayak nggak nonton film superhero. Unbreakable ini tak ubahnya menyerupai film drama thriller biasa perihal laki-laki berjulukan David Dunn (Bruce Willis) yang suatu hari selamat dari kecelakaan kereta tanpa luka sedikitpun. Dibantu oleh seorang eksentrik berjulukan Mr. Glass (Samuel L. Jackson), Unbreakable menyoroti David Dunn yang galau mempelajari kenapa ia bisa selamat dari kecelakaan itu, serta bagaimana hal itu mempengaruhi hubungannya dengan keluarganya. Unbreakable adalah film superhero yang unik, yang entah kenapa agak underrated.

#8

Hype Avengers: Infinity War boleh jadi membuat sebagian penonton muak dan menyampaikan bahwa Avengers: Infinity War bukanlah film superhero yang bener-bener bagus. Tapi diakui atau enggak, bahkan yang banyaomong pun tetap menontonnya di bioskop dan kemungkinan besar di dalam hati kecil mereka tetap menantikan Avengers 4 tahun depan. Bukan kiprah yang gampang untuk menggabungkan sedemikian banyaknya huruf superhero dalam satu film, namun buat saya Infinity War melakukannya dengan sangat baik dengan memecahnya menjadi beberapa subplot. Infinity War juga membuat huruf super villain yang nggak gampang dilupakan (and worth to wait sekian tahun MCU dibangun): Thanos (Josh Brolin), dengan gagasan idealisnya yang ngawur tapi bisa dipahami. Beberapa lelucon di Infinity War mungkin mengacaukan mood banyak orang, but I'm very okay with that. (Invisible Drax? Come on that's very funny!). Kalopun ada yang kurang, saya merasa action scene-nya kurang intens dan berkesan. So that's why I put it in number 8. 

#7
THE LEGO BATMAN MOVIE (Chris McKay, 2017)



Ide perihal Bruce Wayne/Batman sebagai superhero yang depresif dan muram diolok-olok dengan jenaka lewat film The Lego Batman Movie ini. Di sini, Batman (diisi suaranya oleh Will Arnett yang menjiwai banget bunyi ngebass-nya sebagai Batman) adalah loner vigilante yang sok cool, mencintai abs-nya, serta doyan metal dan beatboxing. Kaya dengan referensi pop culture, The Lego Batman Movie adalah sebuah film komedi penuh humor konyol dan cerdas bagi setiap comic nerd. Bahkan saya merasa bahan lawakannya juga lebih kocak daripada Deadpool. Sangat menyenangkan ketika melihat Batman nggak cuma menghajar musuh bebuyutannya Joker dan rival-rival lainnya dari komik Batman menyerupai Harley Quinn, Bane, Riddler, dan Penguin, tapi juga Sauron (Lord of the Ring), Godzilla, Agent Smith (The Matrix), dan Voldemort (Harry Potter). Ini adalah crossover yang random abis! Selain itu sebagaimana The Lego Movie, The Lego Batman Movie juga tetap punya pesan moral yang besar lengan berkuasa dan menyentuh hati. DCEU harusnya mencar ilmu dari The Lego Batman Movie tentang gimana bikin film yang baik.

#6
KICK ASS (Matthew Vaughn, 2010)



Hanya seorang pelajar Sekolah Menengan Atas biasa dan nerd yang bercita-cita jadi superhero, Kick Ass (Aaron Taylor Johnson) mungkin bukan huruf superhero yang kau inginkan untuk menyelamatkanmu di saat-saat berbahaya. Seperti kata Big Daddy (Nicolas Cage), alih-alih Kick Ass, sebenarnya nama yang lebih cocok adalah Ass Kick. Awalnya saya merasa Kick Ass ini terlalu vulgar untuk selera saya, namun ketika nonton lagi untuk kedua kali beberapa tahun kemudian, kok keren banget ya. Mungkin sebab lama-lama saya jadi terbiasa nonton film berdarah-darah.  Hilarious, fun, colorful and stylish, Matthew Vaughn memang ialah sutradara favorit saya untuk film-film begini. Apalagi rating R bikin Kick Ass ini ga segan-segan untuk menampilkan kekerasan dengan cara mewah dan super cool - lebih keren daripada Deadpool, tbh. Chloe Grace Moretz tampil paling mencuri perhatian sebagai Hit Girl - ia mungkin menjadi salah satu icon fantasi ilegal cowok-cowok selain Natalie Portman pas masih kecil di Leon: The Professional. 


#5
CAPTAIN AMERICA: THE WINTER SOLDIER (Russo Brothers, 2014)


Film kedua dari series Captain America ini memperlihatkan bahwa MCU tidak melulu ringan, santai, dan fun. Captain America : The Winter Soldier membuktikan bahwa MCU bisa bikin film superhero dengan nuansa realis ala The Dark Knight-nya Christoper Nolan. Maka ga heran fanboy DC yang tidak menyukai MCU akan menyebut The Winter Soldier sebagai film terbaik dari MCU (bahkan lebih bagus daripada Civil War). Captain America: The Winter Soldier adalah film superhero dengan bumbu intrik-intrik politik yang rumit, dengan action scene yang dikoreografikan dengan impresif. Nonton The Winter Soldier ini kayak nggak nonton film superhero yang biasanya penuh fantasi dengan jagoan-jagoan berkemampuan nggak logis, tapi menyerupai nonton action movie biasa dengan fighting scene adu jotos, tembak-tembakan, dan ledakan bom. Tipikal film superhero yang akan saya rekomendasikan untuk ditonton Bapak saya.

#4
CAPTAIN AMERICA : CIVIL WAR (Russo Brothers, 2016)


Dirilis di tahun yang sama dengan Batman v Superman : Dawn of JusticeCaptain America: Civil War menampilkan kisah yang jauh lebih kuat, seru, dan tentu alasan yang lebih terperinci daripada berantem (dan berdamainya) Batman dan Superman. Walaupun menampilkan banyak huruf superhero dengan kemunculan pendatang gres menyerupai Spiderman dan Black Panther yang memorable, namun Civil War tetap tidak melupakan bahwa ini ialah film Captain America. Maka tone dan atmosfernya masih dalam nuansa realisnya film Captain America, plot kisah yang masih bernuansakan politis, dan si Steve Rogers masih tetaplah bintang utamanya di film ini. Yang paling saya sukai tentu saja airport battle scene yang seru sekaligus menghibur dari tim Captain America melawan timnya Iron Man (I don't know why people hate this scene), dan oh ya jangan lupa juga twist di ending yang mengarah ke pertarungan finalnya yang menyayat-nyayat perasaan.

#3
X-MEN : FIRST CLASS (Matthew Vaughn, 2011)


Sebelum saya ngikutin MCU, saya jatuh cintanya sama X-Men: First Class ini. X-Men: First Class mengisahkan awal bertemunya Charles (James McAvoy) dan Erik (Michael Fassbender) sebelum menjadi Professor X dan Magneto, dan bagaimana mereka bermula sebagai sahabat baik yang belakangan terpisah oleh ideologi masing-masing. Charles kemudian mengumpulkan para mutan dan membuat sekolah khusus mutan (iyes semacam Hogwarts untuk mutan gitu deh), dan tentu menyenangkan sekali melihat anak muda mutan dengan kekuatan uniknya masing-masing. Saya juga suka ceritanya yang menggabungkan situasi faktual Perang Dunia dengan kisah mengenai insan mutan, nuansa vintage-nya yang classy, bagaimana Matthew Vaughn mengemas action scene-nya dengan stylish, ceritanya yang intens dan menegangkan (masih kebayang adegan koin menembus kepala manusia), serta tentu saja pesona cintaque Michael Fassbender sebagai Magneto (yang ganteng sekali pake jaket kulit begitu). Buat saya X-Men-nya Bryan Singer sudah cukup menarik namun masih sangat comic sekali, dan Matthew Vaughn membuat X-Men-nya jadi naik satu level dan lebih berkelas.

#2
THE DARK KNIGHT (Christoper Nolan, 2008)


Kayaknya saya nggak perlu nulis alasan kenapa The Dark Knight (TDK) masuk dua terbaik film superhero favorit saya. Gila ya, dengan menyutradarai The Dark Knight, Christoper Nolan telah membuat semua film superhero yang ada akan selalu dibanding-bandingkan dengan masterpiece-nya ini. The Dark Knight menjadi standar film superhero yang akan sulit dilampaui oleh film-film sejenis lainnya. Christoper Nolan memperlihatkan warna gres bagi film based on comic dengan menyebabkan film Batman versinya menjadi realis, suram, dan depresif - mengubah kota khayalan Gotham tak ubahnya menyerupai New York City. Dari trilogi The Dark Knight, TDK juga ialah yang paling bagus - dan mungkin karya terbaik yang pernah dibikin Nolan sejauh ini. Plotnya kompleks, thrill-nya intens, philosophical, character building-nya dapet banget, visual design-nya sleek dan stylish, dengan cast yang luar biasa gila. Heath Ledger as a Joker? Insane! Kapan lagi ada film superhero yang pesona villain-nya ngalahin jagoannya?

#1


Haaaa... apakah kau surprise Guardians of the Galaxy (GotG) ada di nomer satu favorit saya? Soalnya GotG ini ialah film superhero favorit yang sudah saya tonton lima kali, dan saya masih aja terhibur dan tertawa terbahak-bahak tiap nonton. Tahun 2014 saya belum ngikutin MCU, tapi saya sangat terhibur ketika nonton GotG. Banyak orang complain ketika film superhero dibentuk seabsurd, sekonyol, dan seceria ini, namun saya nggak peduli. Saya suka film superhero realis nan berat semacam The Dark Knight, tapi apa salahnya membuat film superhero yang konyol dan ceria? GotG sendiri sebenarnya bukanlah komik yang cukup populer, tapi James Gunn bisa membuat GotG mencapai level yang sama menyerupai Iron Man dan Captain America. Saya suka setiap elemen yang ada di GotG: karakterisasi yang besar lengan berkuasa (dan kocak), jokes-jokes yang fresh dan ngocol, plot kisah yang seru, situasi serius yang kemudian di-twist jadi konyol, warna-warna yang colorful, dan tentu saja itu semua dibalut dengan soundtrack lagu-lagu lawas yang catchy. Opening scene ketika Starlord menari dengan iringan lagu Come and Get Your Love-nya Redbone ialah one of my favorite opening scene ever. Film superhero yang memadukan intergalactic futuristic dengan retro vibe? Count me in! And wait, satu alasan utama lagi kenapa saya mengasihi film ini: Yondu Udonta. My favorite character di jagat MCU. Always. 

I love you, Yondu. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Top 10 : My Favorite Superhero Movies"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel