Poseidon, Reverie, Dan Perang Besar


Kita sebagai fans One Piece niscaya sudah mengetahui bahwa akan adanya pertemuan empatahunan para pemimpin dunia dalam dongeng One Piece yang akan diadakan di tanah suci Mariejoa, dan pertemuan ini dinamakan Reverie. Lalu apa hubunganya hal ini dengan Poseidon dan perang besar ?. Oke jadi begini, Diantara semua pemimpin dunia yang akan hadir dalam program Reverie, ada satu orang yang tampaknya layak untuk dibahas. Siapa lagi bila bukan Putri Shirahoshi dari keluarga Kerajaan Ryugu (Ryugu Kingdom). Hal ini tidak akan menjadi menarik apabila Putri Shirahoshi hanyalah putri duyung biasa. Tetapi pada komik One Piece di chapter 649, Kita diberitahu bahwa Putri Shirahoshi mempunyai nama lain yaitu Poseidon, jadi beliau ialah salah satu dari 3 senjata kuno yang pernah ada pada kala kekosongan atau Void Century. Dan hal itulah yang menciptakan saya tertarik untuk membahasnya. Dengan kata lain sebuah senjata berdaya destruktif massif sedang bergerak dan terekspose oleh mata dunia. Tentu saja hal ini akan menjadi isu yang sangat sensitive, mengingat pihak Gorosei sendiri sangat ketakutan apabila sebuah senjata kuno itu hingga bangun kembali. Apalagi bila hingga senjata kuno tersebut dimiliki oleh pihak diluar pemerintah. Karena hal itu sangat berpotensi untuk menghancurkan hegemoni mereka yang telah mereka ciptakan selama ratusan tahun. Sebagai bukti kalian dapat melihat bagaimana pihak pemerintah hingga rela mengorbankan orang – orang mereka sendiri demi mempunyai blueprint senjata kuno Pluton dari tangan Tom dikala di arc Water Seven.


Kehadiran Putri Shirahoshi dalam pertemuan di Reverie pastinya akan sangat menarik perhatian para pemimpin dunia lainya. Bukan hanya alasannya ialah ukuran tubuhnya yang besar melainkan juga alasannya ialah absenya Kerajaan Ryugu selama ratusan tahun pada pertemuan tersebut akhir diskriminasi dan rasisme yang mereka terima sebagai ras insan ikan. Dan keputusan keluarga Kerajaan Ryugu yang memutuskan untuk membawa Putri Shirahoshi dalam pertemuan tersebut merupakan keputusan yang tergolong sangat berani atau beresiko. Karena itu sama saja dengan mengatakan sebuah senjata kuno “Poseidon” kehadapan para pemimpin dunia. Apakah kalian dapat membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya apabila itu hingga benar – benar terjadi ? Tentu saja, masing – masing pihak akan menandakan kekuatan negaranya untuk memperebutkan senjata kuno tersebut. Perang berskala besar akan meletus di tanah suci mariejoa demi kepemilikan senjata kuno Poseidon. Perlu diingat bahwa Mariejoa ialah daerah dimana Gorosei selaku pemimpin tertinggi dunia One Piece berada. Otomatis mereka tidak akan rela melewatkan kesempatan emas ini begitu saja. Apalagi senjata kuno Poseidon tersebut sudah berada sangat bersahabat dengan mereka. Apabila memang hal itu benar – benar akan terjadi, maka dapat dipastikan pertemuan para pemimpin dunia di arc Reverie akan berkembang menjadi ajang pembantaian antar pemimpin dunia.


Perlu diingat, teori barusan akan benar - benar terjadi apabila para pemimpin dunia tersebut mengetahui informasi ihwal identitas orisinil dari Putri Shirahosi. Tetapi apabila tidak, Maka perang berskala global tersebut tidak akan pernah terjadi. Makara dapat dibilang Putri Shirahosi akan kondusif untuk sementara waktu. Tetapi apabila informasi ini hingga bocor dan diketahui oleh banyak pihak, Maka kemungkinan perang berskala global tadi akan meletus. Dan bukan dongeng One Piece namanya apabila Eiichiro Oda selaku pengarang dongeng tidak menambahkan intrik politik didalamnya. Doflaminggo pernah berkata “Siapa mendukung siapa dan siapa menghianati siapa”. Oke buat kalian yang ingin menikmati pembahasan ini dalam bentuk Video dapat eksklusif klik disini dan jangan lupa untuk Like Fanpage kami di Facebook hanya disini. Sekian dulu pembahasan dari saya biar bermanfaat dan Terima Kasih…….

Sumber http://22portgas.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Poseidon, Reverie, Dan Perang Besar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel